"Soobin! Yeonjun!"
Beomgyu berlari terengah-engah ke dalam ruang musik, Soobin sedang sibuk dengan roti di tangannya sedangkan Yeonjun sedang bersenandung sambil memegang kertas lirik. Ini adalah kedua kalinya Beomgyu berlari terburu-buru ke ruangan yang sama seperti waktu itu.
"Ah capek.." Beomgyu langsung melemas begitu ia sudah duduk di salah satu kursi di ruangan itu.
"Apa lagi?" Yeonjun menghentikan aktivitasnya.
Beomgyu menunjukkan kakinya yang tidak tertutup sepatu.
"Sepatuku diambil olehnya lagi. Oh, bukan. Dicuri maksudku."
"Hah? Lagi?" Tanya Soobin terbahak.
Beomgyu memanyunkan bibirnya,
"Aah, jangan tertawakan aku.. kalian tidak tahu aku sudah berusaha menghindarinya berkali-kali." Beomgyu menarik rambutnya frustasi.
Yeonjun memukul meja di sebelahnya.
"Aish, dia kenapa sih? Apa dia tidak capek? Dia sudah mengambil almamater dan baju olahragamu, dan sekarang? Hey! Ada banyak laki-laki tampan di dunia ini tapi kenapa hanya kamu yang dikejar? Argh, tidak habis pikir." Yeonjun langsung beranjak dan berjalan cepat keluar ruangan.
"Terima kasih aku memang tampan," ucap Beomgyu lesu.
"Ikut. Aku akan beri dia pelajaran." Soobin menimpali.
"Hey! Mau ke mana! Aku hanya perlu membeli lagi dan jangan sampai ia mengambilnya. Lagipula, apa yang akan kalian lakukan? Masih lebih baik dia tidak sekelas denganku. Jangan aneh-aneh." Beomgyu menenggelamkan kepalanya di antara lengan yang ditekuk.
Yeonjun berbalik, ia mengambil sembarang kursi dan menariknya untuk duduk di hadapan Beomgyu.
"Hey, dia adalah murid baru yang sengaja pindah ke sekolah ini hanya untuk bisa melihatmu! Ingat kata-kataku, melihatmu! Dia baru satu bulan di sini dan sudah berani macam-macam. Kau gila?"
Beomgyu mengangkat kepalanya, ia melihat Yeonjun jengah.
"Dia yang gila Yeonjun-ah."
"Kalian berdua gila."
"AARGHH jangan samakan aku dengan dia!" Beomgyu menginjakkan kakinya ke lantai berkali-kali. Ia tidak berhenti menarik rambutnya yang sudah tidak beraturan itu.
"Kukira kamu suka diteror seperti itu Gyu, haha." Soobin tertawa renyah. "Hey, minggu depan kita ada shooting lomba cover lagu di Y*uTube, kamu harus bersemangat!." Soobin menepuk pundak Beomgyu pelan. Ia mencoba menenangkan temannya itu.
"Kamu bahkan bukan idol tetapi sudah memiliki sasaeng kelas berat seperti ini. Kalau aku jadi kau aku akan meminta ayahku memindahkannya segera."
"Itu karena ayahmu kepala sekolah, Yeonjun. Aku sama sekali tidak punya hak atau bahkan bukti. Dia itu cewe psikopat, semua guru menyukainya karena dia murid pintar dan rajin."
Kemudian, hening mengisi ruangan itu. Mereka bertiga sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai kemudian Beomgyu membuka suara.
"Aku tahu mungkin kalian akan mendengar ini sedikit aneh. Tapi, dia juga menguntitku sampai ke rumah. Dia merekam apa yang aku lakukan Ketika aku berolahraga ke luar rumah, Dia mendatangi mall yang sama di hari Minggu, dia mengikutiku sampai sekolah, dan dia meniru apapun yang aku punya!" Beomgyu mengatakannya bertubi-tubi, dan akhirnya ia bernapas terengah-engah setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia menatap kedua sahabatnya itu tajam.
"Dan aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan." Beomgyu berucap pasrah.
Tanpa aba-aba, Soobin dan Yeonjun segera berjalan keluar ruangan, tidak memedulikan teriakan Beomgyu yang menahan mereka untuk tidak pergi.
"Yeonjun! Soobin! Ahh! entah masalah apa yang akan terjadi nanti."
Beomgyu kembali menenggelamkan kepalanya. Untuk beberapa saat ruangan itu hanya diisi dengan keheningan.
Satu menit, tiga menit, tujuh menit, sampai,
"Hey," Kepala Soobin menyembul dari balik pintu, Beomgyu menoleh. "Mau tahu apa yang aku dan Yeonjun temukan?"
Beomgyu menggelengkan kepalanya pelan, di sisi lain jantungnya berdegup sangat cepat.
"Dengar, tidak usah pedulikan lomba minggu depan, tidak usah pedulikan club ini, kamu benar-benar harus pindah Beomgyu, secepatnya."
Brakk!
Yeonjun membanting pintu.
"YAK PABOYA! Kamu tahu? SEKARANG DIA PINDAH KELAS JADI KE KELASMU!"
Beomgyu membelalakkan matanya, punggung tegapnya semakin melemas seketika.
...
Halo-halo! TotoPanggang di sini,
Aku bakal seneng banget kalau kalian suka sama ceritanyaaa
TAPI BAKAL LEBIH SENENG LAGI KALAU ditambah sama VOTE DAN COMMENT nyaaa tenkyuwww <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Hour
Fiksi Penggemar"Hey," Kepala Soobin menyembul dari balik pintu, Beomgyu menoleh. "Mau tahu apa yang aku dan Yeonjun temukan?" Beomgyu menggelengkan kepalanya pelan, di sisi lain jantungnya berdegup sangat cepat. "Dengar, tidak usah pedulikan lomba minggu depan, ti...