Ini dia! Part yang harusnya di up minggu kemarin.
Penulis mohon maaf sebesar-besarnya kepada pembaca sekalian TT
Happy reading~~
...
Pintu terbuka dari luar. Areum melihat Hyunjae masuk masih dengan ponsel di tangannya.
"Kenapa?" tanya Areum.
"Areum, kamu percaya bantuan Tuhan bisa datang dari mana saja?" Hyunjae tersenyum sambil menutup pintu.
"Ne oppa, memangnya kenapa?" [ne = ya]
"Kakak tidak menemukan siapapun di halte bis. Kosong. Mungkinkah dia adalah utusan Tuhan untuk memberikan ponsel ini secara cuma-cuma?" Hyunjae mengatakannya dengan wajah penuh rencana.
"Mwo?" Areum terbahak. "Imajinasi kakak terlalu tinggi, hahahaha!" Areum tak henti menertawakan kakaknya itu. Namun sedetik kemudian tawa Areum memudar, Areum terdiam. [Mwo = apa]
"Dia benar-benar tidak ada?" tanya Areum.
Hyunjae hanya memasang wajah tanpa ekspresinya.
"Hm, oke, kira-kira baiknya kita apakan ponsel ini?" Areum mencoba memikirkan sesuatu.
"Jual?"
...
Tepat setelah Areum masuk ke dalam rumah, Yeonjun melaju dengan mobilnya di jalan itu dan berhenti saat melihat makhluk tidak tahu diri tidur di bangku halte bus. Ia keluar dari mobil dengan wajah kesal.
"Yak! BEOMGYU-YA!" Yeonjun memukul bahu Beomgyu dengan keras.
Beomgyu tersentak, ia terbangun. "AKH! Yak! Siapa yang memukulku?!" Beomgyu mendongak.
"Yeonjun? Hah?"
Ia melihat sekeliling. Gelap.
"Aku di mana? "
"Paboya! Seluruh keluargamu sedang khawatir tentang keberadaanmu dan kamu ternyata tidur dengan... apa ini?"
Yeonjun mengambil kotak di pangkuan Beomgyu dan membukanya dengan cepat.
"DENGAN MANDU?! Benar-benar. KAMU AKAN MEMAKAN INI SENDIRIAN?!" Yeonjun mengomel tanpa henti. Ia mengambil satu lalu memakannya dengan lahap. [paboya = bodoh]
Beomgyu mengusap wajahnya.
"YAK! Ilermu bahkan muncrat sampai sini, kau tahu?! Aku bahkan tidak tahu dari mana datangnya makanan ini!" Beomgyu menarik kembali kotak itu dari tangan Yeonjun, mengambil satu lalu ikut memakannya.
"Kajja." Ucap Beomgyu sambil berjalan ke arah mobil yang tadi dibawa Yeonjun. [kajja = ayo]
"Aish, anak ini. Aku mencarinya mengelilingi Jeonju dan ia tanpa rasa bersalah masuk begitu saja?!" Yeonjun menggeleng kesal.
"EYYO! SOOBIN?!" Beomgyu refleks berteriak ketika ia sudah masuk ke jok depan dan melihat Soobin sedang tertidur nyenyak di jok belakang.
Soobin terkejut. "HAH!" Soobin mengerjap. Samar-samar ia melihat Beomgyu menatapnya dari jok depan. "Beomgyu? YAK! Aku dan Yeonjun mencarimu berjam-jam berkeliling Jeonju kau tahu?! Kenapa kamu bisa ada di tempat sejauh ini hah?!"
Yeonjun menghela napas. "Aku dan Yeonjun apanya OH?!" Yeonjun menatap Soobin jengah. "Aish, kau bahkan sudah tertidur di lima belas menit pertama SOOBIN!" Yeonjun menginjak pedal gas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Hour
Hayran Kurgu"Hey," Kepala Soobin menyembul dari balik pintu, Beomgyu menoleh. "Mau tahu apa yang aku dan Yeonjun temukan?" Beomgyu menggelengkan kepalanya pelan, di sisi lain jantungnya berdegup sangat cepat. "Dengar, tidak usah pedulikan lomba minggu depan, ti...