8

10 0 0
                                    


"Dibanding menyimpan semua itu sendirian, kamu bisa menceritakannya padaku Areum. Kapanpun itu."

Areum tertegun.

Areum tersenyum namun juga bergetar bibirnya karena menahan tangis. Itu adalah satu dari sejuta alasan Areum menyukai kepribadian Taehyun.

Taehyun selalu mengerti perasaan orang lain.

"Jangan buat aku menangis seperti waktu itu Taehyun," Areum tertawa renyah. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Kalau gitu ayo menangis bersama."

Areum tertawa, Taehyun tersenyum.

"Oke. Sekarang ayo kita fokus ke panggung musik dulu. Minggu depan kemungkinan ajuannya sudah di acc, dan minggu depannya lagi anggota baru akan masuk. Aku punya ide tentang panggung ini, kau mengerti maksudku 'kan Tae?"


...


"Benci hari Senin!" teriak Hueningkai yang sudah tergeletak di lantai ruangan club.

"Berisik Kai!" Hana melempar remukan kertas kecil ke arah Hueningkai.

"Kalian lucu." Areum tersenyum, pemandangan yang selalu dilihatnya saat istirahat adalah Hana dan Hyuka yang beradu mulut.

"Makasi Areum, aku memang lucu." Balas Hueningkai dengan aegyo andalannya.

"Dih,"

"Ya emang lucu dih."

Sebelum Hana ikut membalas Hueningkai, Areum langsung memotong.

"By the way, Pak Yongsook sudah meng-acc ajuan barang kita. Jadi, mungkin besok kita sudah bisa atur tata letaknya."

Mata Hueningkai melebar.

"Yippie akhirnya! Aku tidak sabar untuk main gitar di panggung nanti!" Pekik Hyuka senang.

"Kamu bisa main gitar?" tanya Hana yang baru mengetahui hal itu.

"Bisa dong."

"Sejak kapan?"

"Kapan-kapan," jawab Hueningkai dengan senyum manisnya.

Hana menekuk wajahnya, bibirnya cemberut.

"Kalo gitu ajarin!"

"Gak!"

"Kai pelit."

"Ngaca."

Taehyun yang baru memasuki ruang club keheranan melihat pemandangan dua makhluk yang tidak pernah akur di hadapannya itu. Kepalanya menggeleng tidak habis pikir.

"Sudah berapa lama?" tanya Taehyun ke arah Areum.

"Baru saja," Areum tertawa. "Lumayan nonton drama gratis."

"Aku dapat kabar besok akan ada murid baru di kelas kita," celetuk Taehyun di tengah perbincangan.

Hana dan Hueningkai langsung menoleh.

"Murid baru?!" tanya Hana dan Hyuka bersamaan.

"Iya. Kudengar dari Pembina OSIS dia pindahan dari Seoul."

Hana dan Hueningkai saling berpandangan.

"Wow, anak kota. Pasti orang kaya." Celetuk Hana spontan.

Taehyun mengangkat bahu tidak tahu. "Yang pasti dia laki-laki."

Areum mengangguk-angguk setelah mendengar kalimat dari Taehyun.

"Kamu memikirkan sesuatu Areum?" tanya Taehyun yang menyadari gerak-gerik Areum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang