Alyn the Mysterious

53 23 3
                                    

Nafasku masih memburu, kejar-kejaran antara menarik dan membuang nafas berlangsung dengan sangat sengit.

Aku cukup beruntung, bersama dengan Nolyn, kami sampai ke kelas sebelum Nyonya Brown—guru matematika sekaligus wali kelas kami—sampai ke kelas.

Ruangan yang awalnya ribut dipenuhi suara-suara yang bercampur aduk dari teman-teman kelasku, mendadak hening ketika guru setengah baya berambut cokelat itu melangkah masuk bersama dengan seorang gadis di sebelahnya. Dengan sekali lihat, aku langsung mengenali rupa gadis itu. Ia adalah gadis yang tadi pergi menghindari Nolyn tadi berjalan di sampingnya.

Kepalaku langsung saja terkena lemparan bola kertas dari Nolyn, padahal dia duduk tepat di belakangku dan bisa saja menyenggol kakiku atau menyentuhku untuk memanggilku.

Aku menoleh ke belakang, Nolyn sedang menunjuk-nunjuk gadis itu seolah berkata itu gadis yang tadi 'kan?

Aku mengangguk sekilas dan kembali menatap ke depan, ke arah gadis yang menurutku sedikit misterius dan menarik itu. Sebenarnya, ketertarikanku padanya muncul hanya karena gadis itu mengacuh Nolyn yang bahkan belum sempat mengatakan sepatah kata apa pun.

Maksudku, rasanya sedikit aneh Nolyn dihiraukan begitu saja. Aku tahu pria tinggi dengan paras tampan seperti Nolyn—walaupun ia sering bertingkah menyebalkan—pastinya berhasil memikat banyak perempuan. Tapi, tidak dengan gadis itu.

"Baiklah! Selamat pagi semua," Nyonya Brown membuka suara, teman-teman kelasku memandangnya dengan mata membulat takut terkena hukuman darinya.

Mata penanya bahkan lebih tajam daripada Xiphos!

"Mulai hari ini, kelas kita akan kedatangan seorang murid baru. Silahkan perkenalkan namamu," lanjut Nyonya Brown dan mempersilahkan gadis itu memperkenalkan namanya dengan gestur tangannya. Nyonya Brown memerintahkannya untuk sedikit maju ke depan namun gadis itu malah terdiam dan menunduk.

"Huh ..." Nyonya Brown menghela nafas lelah, sepertinya gadis itu akan langsung masuk ke 'daftar hitam' guru setengah baya itu.

"Baiklah! Karena gadis ini tengah mengalami masalah dalam kepercayaan diri, saya saja yang akan memperkenalkannya." Nyonya Brown sengaja menggantung kalimatnya, matanya yang beriris cokelat itu menatap anggota kelas dari sudut paling kiri ke sudut paling kanan, mencari mangsa yang dapat memuaskan pena merahnya yang lapar.

"Namanya adalah Alyn Reed, dia berasal dari Florida, dia merupakan murid pindah dari Pine View School, iya, Pine View yang itu." kenalnya dan menambah nada mengejek di akhir komentar tambahannya.

"Kau bisa duduk di kursi yang itu," tunjuk Nyonya Brown ke arah bangku kosong yang berada di sudut kanan kelas.

"Tapi Frank-" salah satu anggota kelas mengangkat tangannya, mencoba mengingatkan bahwa Frank Ramirez— yang saat ini sedang sakit dan tak dapat hadir—duduk di kursi tersebut.

"Tuan Ramirez bisa duduk di tempat lain ketika dia sembuh." Jawab Nyonya Brown cepat memotong ucapan muridnya itu.

"Hai aku Nolyn!" sapa Nolyn cepat ketika Alyn berjalan melalui barisan kami untuk menuju ke bangkunya. Namun sayangnya masih sama seperti tadi, dia tidak dihiraukan.

Nolyn menyipitkan matanya seolah berkata kau akan kena nanti.

Aku bisa mendengarkan sedikit salam perkenalan yang terjadi sesaat setelah Alyn duduk di kursi. Seperti halnya yang terjadi pada Nolyn, para lelaki yang ingin memperkenalkan diri tidak dihiraukan dengan dingin dan Alyn hanya membalas sapaan para gadis-gadis.

"Ayolah teman-teman, dia hanyalah gadis metropolitan yang sedang tersesat. Sebentar lagi dia juga tak akan betah untuk bersifat tertutup seperti itu." Seperti dugaanku, si ratu provokasi pun akhirnya membuka mulut dan dengan cepat ingin menjatuhkan pendatang baru di kelas itu.

Oh! Philosophy!, Oh! My Dear Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang