New mengamati gedung megah nan tinggi di depannya. Hari ini hari pertama New memasuki bangku perkuliahan. Ia melangkahkan kaki menyusuri beberapa lorong menuju ruang kelasnya.
"Lihatlah dia sangat cantik. Suitt suitt"
"Ya Tuhan baru kali ini aku melihat wajah secantik dia"
"Apa dia sudah memiliki pacar?"
Berbagai bisikan terdengar di telinga New. Ia memperhatikan sekelilingnya tak ada siapapun selain dirinya disana. Jadi, apa pria-pia itu sedang menggoda dirinya? Dan kenapa New menunduk malu mendengar godaan itu? Bahkan tanpa sadar New mengusap pelan rambut pendek disekitar telinganya.
"Lihat. Dia semakin mendekat. Oh jantungku"
New semakin tersipu saat langkahnya semakin mendekat ke arah pria-pria itu.
"Aku harus meminta tanda tangannya sekarang juga"
"Aku ikut" sahut yg lainnya.
New mendongak mematung melihat beberapa pria itu berlari kearahnya. Ia memejamkan mata takut akan serbuan mereka.
Tapi ternyata dugaannya salah. Mereka hanya melewatinya begitu saja membuat New ikut membalikkan tubuhnya. Mulutnya menganga melihat pemandangan di depannya.
Godaan-godaan tadi ternyata ditujukan pada seorang perempuan berparas cantik nan imut yg ada di belakang New. Sebuah senyuman manis terseungging di bibirnya menambah kesan cantik di wajahnya. New mengamati perempuan itu dari atas sampai bawah. Sempurna. Pikirnya.
TING! Seseorang menyentil dahinya menyadarkan dari lamunannya.
"Aw" rintih New reflek menyentuh dahinya.
"Kau pikir mereka sedang menggodamu?" Tanya orang itu sambil melanjutkan langkahnya.
New mengejarnya berusaha menyamakan posisinya.
"Tay. Apa kau mengenalnya?" Tanya New.
"Kenapa? Kau mau menyainginya?"
"Bukan. Dia terlihat sangat cantik dan pintar. Aku heran. Kenapa orang sempurna sepertinya masuk disini?"
"Dia pasti memiliki alasan untuk kuliah disini"
New mengangguk paham. Seketika otaknya bekerja cepat teringat sesuatu.
"Kau juga sama. Apa alasanmu kuliah disini? Kau juga pintar dan... tampan" New memelankan nada suaranya di kata terakhirnya.
Tay tidak menjawab. Ia melebarkan langkah membuat New kembali mengejarnya.
"Namanya Mild. Dia sekelas denganku"
"Apa?!" Pekik New tepat ditelinga Tay. Membuat pria itu agak menjauh dari New.
"Kau mau membuatku tuli?"
"Maaf maaf. K...kenapa kalian sekelas? Ah bukan. Maksudku. Kenapa kalian ada di jurusan yg sama? Apa semua orang pintar harus ada di jurusan ekonomi sepertimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Now & Forever END ✅
Подростковая литератураTay dan New teman sekaligus tetangga sejak kecil. New menyukai Tay pada pandangan pertama dan hatinya terus mengarah pada pria itu meski ia tau usahanya akan sia-sia. Akankah ia bisa mendapatkan hati Tay? _________________________________________ Wa...