Siang itu selepas New pulang kuliah ia mengganti pakaian dan langsung menuju dapur. Seperti biasa ia makan bersama Wira.
"New. Apa kau menyukai temanmu itu?"
"Temanku siapa?"
"Itu. Yg pernah mengantarmu pulang"
"Oh. Earth. Dia sepertinya memang menyukaiku sejak lama. Tapi aku hanya menganggapnya teman. Tidak ada perasaan khusus untuknya"
Wira menggenggam tangan New.
"New. Tunggu sebentar lagi. Kau pasti bisa mendapatkan hati Tay. Tante tau sebenarnya kalian saling mencintai"
New diam. Haruskah ia mempercayai ucapan wanita didepannya? Sedangkan beberapa hari lalu dia mendengar sendiri bahwa Tay tidak menyukainya.
"Aku pulang" ucap seseorang dari pintu.
Ini alasan yg tepat bagi New untuk menghindari pembicaraan dengan Wira.
"Sepertinya Tay sudah pulang. Aku akan menyuruhnya makan, Tan"
New langsung bergegas menuju pintu. Namun langkahnya terhenti saat mengetahui bahwa pria itu tak datang sendiri.
"Oh, kau. Anak teknik itu kan? Kenapa kau ada disini?" Tanya Mild.
"Eee... aku..." New bingung mencari jawaban yg tepat.
"New. Apa Tay..." Wira menghentikan ucapannya juga shock melihat putranya membawa seorang wanita cantik.
Ia menatap penampilan Mild dari atas sampai bawah. Cantik nan imut. Satu kalimat yg menggambarkan perempuan itu.
"Halo Tante. Aku Mild. Teman sekelas Tay" Mild mengulurkan tangan ramah.
Namun bukannya membalas jabatan tangan, Wira malah mencelos mengalihkan pemandangan. Mild menarik tangannya kembali.
"Aku ada kerja kelompok dengannya" jelas Tay.
"Hanya berdua?" Tanya balik Wira.
"Sebenarnya kita bertiga. Tapi teman satunya lagi ijin tidak bisa ikut kesini, Tan" jawab Mild.
Lagi-lagi Wira hanya mencelos.
"Ayo" ajak Tay pada Mild.
Mild sedikit membungkuk pada Wira melewati wanita itu.
"Kalian mau kemana?" Tanya Wira heran karena Tay mengajak Mild ke lantai atas.
"Ke kamarku"
"Apa?!" Wira meninggikan suaranya mendengar jawaban santai dari bibir Tay. Percuma. 2 orang itu telah berhasil memasuki kamar.
Wira menatap New yg menunduk. Ia merangkul kedua bahunya.
"Mereka hanya kerja kelompok kok, New. Tante yakin itu. Atau kau mau kita menguping kegiatan mereka? Hm?"
New menatap Wira dengan senyumam palsu.
"Tidak perlu. Aku tidak apa-apa Tan"
Setelah itu New berpamitan pergi ke pekarangan rumah. Ia duduk merenung di ayunan kayu yg ada disana.
Selang beberapa menit New merasakan ayunannya bergetar.
"Kau sudah pulang, Non?" Nanon mengangguk.
"Aku melihat ada perempuan cantik di kamar kakakku. Apa dia pacarnya kak Tay?"
"Mungkin sebentar lagi" jawab New merendah. Ia kembali menunduk merenung.
Nanon menatap pria disampingnya.
"Emm... tentang beberapa hari lalu... Terimakasih" ucap Nanon setengah gengsi. New menatapnya.
"Sejak saat itu Ohm tak lagi menggangguku. Aku mengatakan bahwa kau seorang polisi yg sedang menyamar. Dan waktu itu kau memanggil teman-teman polisimu. Tak kusangka ternyata dia sangat takut dan berhenti mengusikku sampai saat ini" lanjut Nanon tertawa merasa konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Now & Forever END ✅
Ficção AdolescenteTay dan New teman sekaligus tetangga sejak kecil. New menyukai Tay pada pandangan pertama dan hatinya terus mengarah pada pria itu meski ia tau usahanya akan sia-sia. Akankah ia bisa mendapatkan hati Tay? _________________________________________ Wa...