ILY 17

2.1K 154 0
                                    

Tahun kedua perkuliahan...

Sebagai senior, mereka mulai disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Tak jarang pula mereka pulang hingga malam hari.

Malam itu kebetulan hujan deras dan New baru saja selesai dari kegiatannya. Ia menyibakkan payungnya bersiap akan pulang. Langkahnya terhenti karena handphonenya berdering dalam sakunya.

"Halo Ma"

"New. Malam ini mama tidak pulang. Bos mama sedang pergi ke luar kota dan mama harus menjaga rumah"

"Iya ma. Ini New juga baru pulang. Hati-hati disana"

"Kau juga. Baik-baik dirumah. Yasudah ya. Mama masih nyuci piring ini"

"Hm"

New mematikan panggilannya. Ia menghembuskan nafas sedikit kasar. Lagi-lagi ia harus sendiri dirumah. Beberapa hari lalu mamanya juga menginap di rumah bosnya. Dan hari pun sama.

"Kenapa mama tidak bilang tadi pagi?Aku harus tidur dimana malam ini? Aish!" New menoleh mendengar suara seseorang disampingnya.

"Tay. Kau baru pulang?" tanya New dan Tay hanya meliriknya sekilas.

"Tay. Siapa itu? Apa itu New? Mama ingin bicara dengannya"

Tay dengan malas memberikan handphonenya pada New membuat pria itu keheranan. Namun ia menerima panggilan itu.

"Halo"

"Halo, New. Ternyata benar ini dirimu?"

"Oh, tante. Iya ini aku. Ada apa?"

"Jadi gini. Om, Tante, dan Nanon sedang pergi keluar kota. Ada rapat penting dengan klien om Bian.  Mungkin kita tidak pulang malam ini. Dan Tante juga lupa meninggalkan kunci rumah pada Tay. New, Tante titip dia padamu. Bisakah dia tinggal dirumahmu malam ini?"

New melirik Tay sekilas.

'Bagaimana ini? Haruskah aku mengijinkan dia ke rumah? Tapi dirumah tidak ada siapapun. Apa itu berarti... hanya ada kita berdua? Dan... apa yg akan kita lakukan dirumahku nanti?' New membatin sambil membayangkan beberapa hal bersih hingga hal kotor yg akan ia lalui bersama Tay malam ini.

"Bagaimana New? Bisakah Tay tinggal dirumahmu malam ini?" Tanya Wira lagi.

"I...Iya Tante. Aku akan mengajaknya ke rumah"

"Ah. Kau memang anak yg baik, New. Terimakasih ya sayang. Jaga Tay baik-baik dirumah"

"Iya Tante"

BIP!

"Apa yg mama bicarakan?"

"Dia menyuruhmu tinggal dirumahku malam ini"

Hening. Mereka merasa canggung.

"Rumahku dekat dari sini. Kita hanya butuh jalan kaki untuk sampai kesana. Kau bawa payung?" Tay menggeleng.

"Payungku cukup besar. Kita bisa berbagi payung. Ayo"

Tak ada penolakan dari Tay. Mereka pun berjalan dibawah payung yg sama menerobos hujan. New agak mencondongkan payungnya berusaha melindungi tubuh Tay agar tak basah. Bahkan dia tak menyadari bahwa bahunya telah basah terkena air hujan.

Tiba-tiba Tay mengambil payung itu dan melingkarkan tangannya pada bahu New. Sedikit merapatkan tubuh mereka didalam payung.

"Mamamu pasti khawatir jika melihat bajumu basah" ucap Tay.

New melirik tangan Tay yg melingkar di bahunya. Ia mengulum senyum. Ia merasa hatinya ikut menghangat dikala Tay merapatkan tubuh mereka.

***

ILY Now & Forever END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang