11

35 3 0
                                    

Hari ke-11 di bulan ke 6, Hendery duduk termanggu di tempat duduknya sembari melamun. Mark yang duduk di depan nya menoleh sembari menepuk pelan tangan Hendery.

"Ngapa heng? Ngelamun mulu perasaan" tanya Mark

Hendery menggeleng pelan.

"Serius?"

"Ah anjir, perasaan gua kek gak enak gitu!"

"Kenapa?"

"Ya gatau, kalo tau mah gua gak bakal ngelamun"

"Tadi di kantin lu lupa bayar kali"

"Udah anjir! Emang gua si chang-...." Hendery terdiam dan kebingungan untuk meneruskan perkataan nya membuat mark juga ikut menjadi bingung.

"Chang apaan? Chang kacang kacang?"

Hendery hanya menatap malas wajah Mark.

"Lu diem deh Markonah, gua lagi males banget nanggepin ke-ngadi-ngadian lo" Kata Hendery kemudian menenggelamkan wajahnya pada lipatan lengan nya di meja. Mark yang melihat itu hanya melongo, tidak biasa nya seorang Huang Hendery sekalem ini.

"Ngapa coba ni bocah? " Gumam Mark kemudian kembali menghadap ke depan dan mulai sibuk dengan ponsel nya.

"Mark"

Mark Mendongkak dan mendapati Arin berdiri di depan Meja nya dengan setumpuk buku tulis di tangan gadis itu.

"Ngapa nih?"

"Bantuin gue dong" Pinta Arin lengkap dengan senyum super manis supaya temen beralis camar nya ini mau membantu nya.

"Apa? "

"Anterin ini ke ruang guru dong, taruh aja di meja nya bu Sejeong"

"Ih ma-"

"PLISSSS atuh anjirr, entar gua beliin lu gelato semangka deh, tapi help dulu soalnya gue mau ke fotocopy dulu sama Rocky" Pinta Arin.

Mark yang omongannya di potong hanya menatap malas Arin.

"Emang ya si anjir"

"Buru ih, itu Rocky udah nungguin" Kata Arin sambil menunjuk Rocky yang sudah berdiri di depan pintu kelas lengkap dengan helm fullface nya.

"Iya iya anjir, tapi gelato semangkanya dua ya!? " Tawar Mark

"Ih manusia maruk"

"Deal or nah?"

"ARIN BURUAN WOY ELAHH" teriakan Rocky membuat Mark makin tersenyum manis.

"Alright,deal! "

"Nah,gitu dong" Arin menaruh tumpukan buku tersebut di meja Mark lalu berlari menghampiri Rocky.

"Emang markonah brangshake" Gumam Arin kemudian menutup pintu kelas.

Mark tersenyum senang, akhir nya dia bisa menikmati Gelato Semangka limited edition yang di jual kedai gelato di depan sekolah,tanpa mengeluarkan uang pula.

"Emang ya gratisan itu rasa yang paling enak" Kekeh nya sambil mengangkat tumpukan buku yang di tinggalkan Arin tadi.

"Eh gua keruang bu Sejeong dulu ya" Kata Mark kepada Yohan, Yeri dan Tzuyu yang sedang mengobrol.

"Ya sono"

Mark berjalan keluar kelas diikuti Koeun yang berlari menghampiri nya.

"Mark mau kemana? " Tanya Koeun sambil menahan lengan Mark.

"Mau nganter buku ke ruang guru, napa eun?"

Koeun diam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian menatap Mark penuh kekhawatiran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing ¦ 99LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang