Author boleh minta sesuatu gak?
Cuma vote sama komen aja kok, makasih...-
-
-Kini Alan tengah berada di kamar sang adik. Memakan mie kuah sembari menonton pertandingan bola basket,mereka berdua memiliki hobi yang sama. Namun bedanya Alan sudah menjadi kapten basket sedangkan amar masih harus berlatih,agar bisa seperti kakaknya.
"Dekk..."panggil Alan dengan Nada serius.
Amar yang merasa dipanggil pun menoleh. "Kenapa kak?"
"Gue...gue dijodohin sama mamah" ucap Alan membuat amar tersedak mie.
Alan segera mengambilkan segelas air yang berada di meja.
"Hati hati kenapa kalo makan"tegurnya.
" iya iya maaf " amar meletakkan kembali gelas kosong tersebut.
"Beneran kak,lu mau dijodohin?" Pertanyaan amar membuat Alan kesal,dan ia menyentil telinga amar.
"Telinga tuh di pake mar,atau mau gue bawa kedokter THT Hah?" Ujar Alan ngegas.
" gak perlu! Kok bisa lu di jodoh in kak?"
" ini wasiat dari papah mar" jawab Alan lirih.
Amar mengerti akan perubahan raut wajah sang kakak pun, hanya diam dan mendengarkan keluh kesah Alan selanjutnya.
"Gue bingung... dalam surat itu,papah bilang kalau dia gak akan maksa gue buat terima perjodohan ini, tapi disisi lain gue yakin pasti papah berharap gue terima perjodohan ini"
"Gue binggung mar harus apa, mana mamah mau gue cepet kasih jawabannya" lanjut Alan memijat keningnya pusing.
Amar mengangguk kemudian menepuk bahu sang kakak.
"Ingat gak dulu papah pernah berpesan apa?"
Alan mencoba mengingat sesuatu.
"Kalau ada masalah,minta solusinya sama Allah..." ucap Alan ragu ragu.
"Nah itu ingat,Yaudah sana sholat" Alan mengangguk lalu beranjak dari duduk nya mengambil wudhu.
🍂🍂🍂
Pagi ini sangat lah berbeda dari hari-hari sebelumnya bagi Mahesa. Karena Alan anak sulungnya yang ikut sarapan di satu meja yang sama dengannya.
Tidak bisa dipungkiri Mahesa pun merasa bahagia,ia sangat merindukan momen ini.
"Mah..."panggil Alan menghentikan aktivitas makannya.
"Iya kenapa lan?" Tanya Mahesa menatap Alan lembut.
"Hm... Alan bersedia untuk menerima perjodohan ini,tapi ada syaratnya" Mahesa mengerutkan keningnya.
"Apa itu?"
"Bukan sekarang,tapi nanti"
"Okey nanti malam kita dinner diluar" putus Mahesa kemudian melanjutkan aktivitas makan yang sempat terhentikan.
"Yaudah Alan pamit dulu" ujarnya mengambil tas lalu menyalimi tangan Mahesa.
"Hati hati lan" pesan Mahesa sebelum Alan menghilang dari pandangannya.
" mah, amar pulangnya agak sorean" ucap amar mengingat hari ini ia ada latihan basket.
"Iya Gapapa, tapi ikut kan dinner nanti malam?"
"Iya mah ikut kok" jawab amar lalu beranjak mengambil tas nya di kamar.
Sedangkan Alan,ia sudah berada di parkiran sekolah. Memang jarak dari rumah ke sekolah tidak lah jauh,hanya butuh waktu sekitar lima belas menit saja.
Alan turun dari motor dan melepas helm yang menyangkut di kepalanya. Sepanjang jalan melewati koridor,Alan banyak mendapat pujian namun ia seolah menulikan telinga.
Sesampai di dalam kelas,Alan langsung menempati kursi paling belakang.
"Tumben asem bgt tuh muka" celetuk ryan duduk di sampin Alan.
"biasanya seger,ganteng,cool,lah sekarang ilang semua tuh" sahut Brian duduk di meja yang tak jauh dari Alan dan ryan.
"Aldo mana?"tanya Alan tidak melihat keberadaan Aldo.
" Kagak tau kita" jawab ryan dan Brian serempak.
Alan hanya mengangguk kemudian beranjak pergi keluar kelas.
Ryan dan Brian saling bertatapan sebelum menyusul Alan keluar.
🍂🍂🍂
Kini Laura sedang berada di kantin bersama kedua sahabatnya yaitu rena dan jihan. Mereka bertiga sedang sarapan bersama,maklum hari Senin. Alasanya takut terlambat kalau sarapan dirumah.
"Mau gak nanti sore jalan jalan" tawar rena.
"Kemana? Mall?"Tanya jihan bersamaan dengan Laura.
"Eh tapi gak bisa deh gue" Laura teringat pesan mamahnya sebelum berangkat tadi pagi.
"Kenapa ??" Tanya rena mengerutkan kening bingung.
"Gue mau dinner nanti malam, jadi gak dulu deh jalan jalannya, maaf ya..."
Rena dan jihan mengangguk paham.
"Emang mau dinner sama siapa ra?" Tanya jihan mulai kepo.
"Kurang tau juga sih,tapi kata nyokap sama temennya" jawab Laura seadanya.
Jihan dan rena saling melirik sejenak lalu menatap Laura dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Jangan jangan...lu mau dijodohin kaya novel yang gue baca"
"Jangan kebanyakan halu deh na" ujar Laura kesal lalu mencubit pipi rena hingga memerah. Kejam sekali bukan.
"Sakitt ra..."rengek rena mengelus pipi comelnya.
"Lu bawa topi gak han?" Tanya Laura mengingat temannya satu ini jarang sekali membawa topi,dan hal hasil ia dan rena harus mencari ke kelas sebelah.
" iya gue bawa kok"
"Tumben" gumam Laura lalu beranjak dari duduk ke tempat ibu kantin untuk membayar makanan ia dan kedua sahabatnya. Sahabat idaman bukan.
Setelah selesai membayar Laura pun kembali ketempat duduknya.
"Udah selesai?" Tanyanya kembali duduk disamping rena.
"Udah kok,bentar gue mau minum dulu" setelah itu mereka pun meninggalkan kantin menuju kelas.
Kira kira apa yah syarat yang di ajukan Alan?
Ada yang tau gak?Sampai ketemu di part selanjutnya...
Selasa,5 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (story of me and you )
Novela JuvenilBerjuanglah bersamaku, kita temukan bersama apa itu bahagia. Mau, ya? - Jayden Galandra. "Kamu memang gak sempurna, tapi aku bahagia" - carissa laura artharin. Jayden galandra yang sering di panggil Alan, lelaki yang memiliki banyak kekurangan dalam...