ANOTHER MOON | Park Jisung [ HIATUS]

1. obat dan orang baru

"Malam yang begitu kelam menjadi saksi Awal di mana aku bertemu dengan mu"

19.00
Tok tok tok,
"Kak hanaaa!!" suara Jaka sembari mengetuk pintu kamar kakaknya itu..
"Masuk aja , ngga di kunci itu"

Jaka membuka pintu kamar Hana, dan ia melihat kakaknya yang sedang mengotak Atik teropong kesayangannya yang merupakan hadiah dari ayah saat ultah Hana yang ke 10 tahun saat itu.

"Kenapa kak? Rusak teropongnya?"
Tanya Jaka sembari mengamati Hana.

" Ngga ini cuman copot aja pegangannya. Tapi bisa di pasang lagi kok" jawab Hana yang masih fokus pada teropongnya.

Hayana putri atau yang sering di panggil Hana merupakan seorang Selenophile (Penyuka Bulan). Sedari kecil Hana sudah senang dengan hal hal tersebut, bahkan saat umur 10 tahun Hana sudah memili untuk tinggal di kamar loteng, katanya biar bisa liat bulan lebih dekat lagi. Entah apa yang membuat anak itu sangat menyukai benda langit tersebut. Kata Hana bulan itu hebat, indah, cantik dan sering membuatnya kagum akan sinarnya. Tak jarang jika Hana selalu mengoleksi barang barang yang berhubungan dengan bulan, bahkan kamar anak itupun di penuhi dengan lukisan lukisan berbentuk bulan yang membuat kamar anak perempuan itu terlihat lebih aestetic.

"Ouhh bentar kak "

"Hmmm kenapa"

"Kakak beli gelang baru yah, wih keren banget" cetus Jaka sambil memegang tangan kiri kakaknya itu

"tapi kok bulanya setengah sih kak?,biasa juga belinya yang purnama, kok ini setengah?" Tanya Jaka kembali sembari mengamati tangan Hana.

"Ihh apaan sih, narik narik " Hana kembali menarik tangannya "orang kak Hana sukanya yang ini kok"

"Tapi kan ngga biasanya Kakak beli yang kek gitu, atau jangan jangan ini gelang couple, hayo siapa yang make satunya hmm" Goda Jaka sambil menyenggol Hana.

"Kan kan kan , Jaka bener kan "

"Apaan sihh, iyah bener ini gelang couple, tapi itu sebelahnya ada tuh Kakak simpan di laci. Kamu souzon aja pikirannya"

"Ya kali gitu kakak balikan lagi sama kak Rejan,trus beli gelang couple kek gitu, kan bisa jadi !!"

Spontan Hana langsung menjitak kepala adik nya itu yang sedari tadi membuatnya kesal.

"Hmm kalau ngomong tuh mulut di rem dikit Napa hah, kan Kakak udh bilang. Kakak udh ngga mau denger nama itu lagi, dah ahh males"
Hana langsung meninggalkan Jaka yang masih berdiri di tempat itu.