"Sayang! Jagain Devi dong!" teriak seorang perempuan pada laki-laki yang masih tertidur pulas diatas kasur.
"Hm, sebentar lagi by," jawab parau laki-laki itu.
"Ga ada sebentar-sebentar! Ayo bangun! Aku mau masak Zian, ajak Devi main gih." Perempuan tersebut terus mengguncang badan laki-laki itu.
"Morning kissnya mana?" Memutar bola mata malas, perempuan itu segera memberikan kecupan ringan di area wajah laki-laki itu terutama bibir.
"Eheheh, makasi baby."
"Sekarang bangun dan ajak Devi main di bawah! Mentang-mentang hari minggu mau males-malesan, ga ada sama sekali," tegas perempuan tersebut.
Laki-laki itu pun terbangun, beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi agar terlihat lebih fresh.
Sedangkan perempuan itu, mulai merapikan tempat tidur. "Devi mana?" tanya laki-laki tersebut.
"Dia di bawah sama main sama kakaknya," jawab perempuan tersebut.
"Lah, terus kenapa kamu nyuruh aku bangun byyy! Lagi enak tidur juga."
"Ya buat jagain Devi lah, kamu kira ngapain? Kamu mau ngandelin Deva buat jagain adiknya? Big no! Cepet ke bawah, bentar lagi aku masak biar ga siang sarapannya." Laki-laki tersebut pasrah, ia turun ke bawah menuju lantai dasar untuk menjaga kedua anaknya.
"Good Morning my sweet baby," sapa laki-laki tersebut kearah kedua anaknya yang sedang asik bermain lego di ruang tamu.
"Molning papa," jawab kedua anaknya.
"Kalian bangun jam berapa, hm?" Laki-laki itu duduk di sofa sembari menonton film yang tayang di TV.
"Tadi, bunda yang banunin Eva cama Evi. Iya kan Evi?" anak perempuan itu hanya menganggukan kepala.
"ERVAN! YUHU! GUE DATENG!" teriak seorang laki-laki yang menenteng kresek yang berisi beberapa makanan dan minuman.
"Ck! Ga usah teriak bego!" ketus Ezian ke arah laki-laki yang baru saja datang.
"Yee ... gue udah mau mampir malah di ketusin jahat bener." Ezian memutar bola mata malas.
"Bukan gitu, cuma lo teriak di depan anak gue. Kalau sampek ketularan, gue gampar lo."
"Santai aja kali, ya gak Va." Senggol laki-laki itu ke lengan mungil Deva.
"Uncle Gaga ada peyu apa?" tanya Deva.
"Ga ada sih, cuma pengen liat ponakan uncle yang paling ganteng, yang gantengnya nular dari uncle ahahah." Deva hanya bergumam kecil.
"Uncle kegeelan," ujar Devi pedas.
"Nih bocah kalo dapet ngomong pedes banget perasaan. Nular siapa sih," cibir Saga.
"Nular si Adri pasti! Punya bini kalo ngomong emang suka pedes kek sambel geprek," jawab Ezian.
Ya, semenjak Ezian kehilangan seorang Dhita Gracia ia kembali menutup hatinya. Tetapi, datangnya seorang Adrila Wens Astra, perempuan blasteran Indonesia-London yang tak sengaja bertemu saat dirinya sedang melakukan tugas geng motor di luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With The Geng Motor | END
حركة (أكشن)Seorang laki-laki harus menjalani kehidupannya tak semulus remaja lainnya. Diusia nya yang baru saja lulus SMA harus diusir dari rumah hanya karena sebuah kesalahan kecil yang membuat kedua orang tuanya marah besar. Sang adik yang sangat menyayangi...