𝗣𝗮𝗿𝘁 11 (𝗥𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝗮 𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗻)

73 48 3
                                    

~𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴~
⚠️𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗟𝘂𝗽𝗮 𝗞𝗼𝗺𝗲𝗻/𝘃𝗼𝘁𝗲⚠️

Banyak orang yang tidak menyadari,bahwa sesuatu yang telah hilang tidak akan bisa didapati lagi.
-Fatimah Denada Alexandra-

Malam berganti pagi,bulan berganti matahari.Sinar cahaya matahari mulai merambat dan memasuki semua isi ruangan melalui kaca jendela.

"Eeughh.."Lirih seorang gadis yang masih se tengah sadar sambil mengucek-ngucek mataNya.Setelah selesai mengumpulkan nyawa,gadis tersebut langsung melirik ke arah jendela.

"Siapa sih yang bukain jendela di kamar Fatim?"Teriak Fatim histeris.Yah,dia Fatim.

"Makanya,jangan kebo..Udah sana mandi entar telat."Ujar pria yang sudah  rapi dengan seragam sekolah Nya.

"Ngeselin bangett sih.Ini masih pagi juga Kak."Ujar Fatim pada pria tersebut.

Bugh.
Fatim melempar bantalNya ke arah pria tersebut dan mengenai wajah tampnNya,sedangkan sang empu meringis kesakitan dan menatap Fatim kesal.

"Wlee rasain."Ejek Fatim pada pria tersebut sambil menjulurkan lidahNya.

"Untung aja wajah tampan gue gak luntur.Kalo luntur bisa-bisa fans gue pada kabur."BukanNya marah,pria tersebut malah memuji wajahNya.

"Kek tik-"Ucapan Fatim terhenti,ketika knop pintu kamarNya terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya yah datang dengan senyum.

"Morning sayang.Mandi gih soalNya kita ke dokter dulu."Ujar wanita itu dan di angguki oleh Fatim.

"To Ma.Cek upNya hari ini Ma?Ahh maless bangett Fatim mau ke sekolah entar telat."Ujar Fatim manja.Sedangkan Wanda-Mama Fatim hanya menggeleng kepalaNya.

"Gak bisa sayang,kita uda janji sama dokterNya juga.Udah Mama ijinin ko ke kepsek kalo kamu sama Nathan bakal telat dikit.Mau yah sayang?"Bujuk Wanda dengan lembut,agar Fatim mau di periksa kesehatan Nya.

"Huwa Kak Nathan,kita ulangan kan?"Ujar Fatim memberi alasan dan mengedipkan mataNya agar Nathan berbohong.

"Gak kok Aunty.Ihh Tim,jan gitu lu kataNya mau sembuh.Janji,deh entar gue traktir di sekolah."Jelas Nathan dengan senyum manisNya.

Fatim terdiam dan berfikir sejenak."Yaudah iya Fatim mau tapi janji kan traktirNya?"Jawab Fatim memastikan.Nathan dengan cepat mengangguk tak apa jika uangNya hari ini harus habis karena Fatim tapi ini demi kesehatan nya.

"Nah gitu dong sayang.Yaudah kamu mandi,terus pakai seragam yang udah Bi Icem simpan di lemari yah."Ujar Wanda tersenyum bahagia.Beruntung sekali hari ini Fatim mau menurut untuk cek up,biasa nya dia tidak akan mau.Sudah hampir lima bulan,Fatim tidak pernah memeriksa keadaanNya ke dokter dengan alasan bahwa dia baik-baik saja dan sudah sembuh.Padahal,itu hanya sandiwara dia belum sembuh total.Banyak cara di lakukan oleh Alex- Ayah dan Wanda agar Fatim mau cek up,namun gagal dan tidak membuahkan hasil.

"Ok.Kalo gitu Mama sama Kak Nathan keluar yah nunggu Fatim di meja makan."Ujar Fatim dan di angguki keduaNya.Wanda dan Nathan pun segera keluar dari kamar Fatim menuju ruang makan untuk sarapan.Sementara Fatim,akan memulai ritual mandiNya.

****

Ting ting..

Sebuah motor sedang membunyikan klakson di depan rumah mewah dengan pagar hitam.Satpam yang mendengarNya langsung membukakan gerbang,mungkin itu tamu penting majikanNya.

"Maaf den,aden te cari siapa?"Tabya satpam itu ramah.Sebut saja namaNya mang Jajan.

"FatimNya ada?Saya temen sekolah Nya mau ngajak Fatim berangkat bareng ke sekolah."Ujar pria tampan tersebut kepada mang Jajan.

"𝙌𝙐𝙀𝙀𝙉 𝙊𝙁 𝙎𝘾𝙃𝙊𝙊𝙇" (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang