𝗣𝗮𝗿𝘁 3 (𝗣𝗶𝘁𝗮 𝗥𝗮𝗺𝗯𝘂𝘁)

109 69 21
                                    

~𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~
.
.
.
.
-𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉-

"KehadiranNya membuat ku terluka berulang kali.Apakah pantas di sebut Laki-laki?"
-Fatimah Denada Alexandra-

Tringgg....

Bel istirahat sudah berbunyi.Semua siswa tampak senang karena setidaknya terbebas dari kelas yang seperti neraka selama tiga puluh menit.Hari ini,Fatim,Fira,dan Chantika memutuskan untuk ke kantin dan tidak menyuruh teman-temanNya untuk membelikan makanan.Fira dan Chantika hanya mengikuti saja.

Setelah selesai membeli beberapa keripik dan minuman,Fatim,Chantika,dan Fira langsung pergi ke kelas karena tidak ada tempat yang kosong di kantin.

"Bentar-bentar,Tim pita rambut lo kemana?"Tanya Fira.

"Iya kok gak ada?"Tanya Chantika yang ikut melihat rambut Fatim.Fatim pun langsung meraba-raba seruai hitamNya dan ternyata pita yang sering di jepit di bagaian kiri itu benar tidak ada.

"Iya yah kok gak ada?Apa jatuh?"Tanya balik Fatim yang mulai cemas."Kalian di sini aja yah,gue nyari pita gue dulu."Pamit Fatim dan segera berlari keluar kelas.

Fatim berlari menuju kantin,karena dia yakin pasti pitaNya berasa di kantin.

"Pita gue mana yah?Apa hilang hilang?Semoga aja ketemu," Monolog Fatim di sepanjang jalan.

"Ehh kalian liat pita putih gak di sekitar sini?" Tanya Fatim pada beberapa siswi.

"Enggak Tim." Jawab siswi-siswi tersebut.

"Lo nyari ini?"Ucap Laki-laki sambil mengeluarkan pita putih dari saku celanaNya.

Benar saja itu pita yang di cari Fatim.

"AkhirNya ketemu.Makasi Teh." Teriak Fatim sambil berlari ke arah Fateh karena jaraknya sedikit jauh.

Saat Fatim ingin mengambilNya,Fateh langsung menjatuhkan pitaNya ke tanah dan menginjakNya berkali-kali dan di gesek-gesekan di tanah.Oh tidak,pita kesayangan Fatim rusak.

Fatim melotot karena pita kesayangan Nya itu sudah kotor dan warnanya sudah pasti tidak putih lagi.Fatim sedikit membungkuk dan mengambil pitaNya yang sudah kotor bahkan tak layak di pakai lagi lalu menatap Fateh dengan tatapan senduh dan juga benci.Fateh hanya tersenyum puas dengan perbuatanaNya.

"Lo cowok yang paling jahat yang gue temuin di dunia ini setelah iblis!" Teriak Fatim di depan wajah Fateh.Tak terasa,Fatim mulai mengis dan berlari pergi entah kemana.

"Woii itu cuman pita aja ngapain nangis?" Teriak Fateh yang masih bisa di dengar Fatim."Kenapa nangis tu anak?Cuman pita aja nangis,"Pikir Fateh membatin.

****

"Maafin Fatim yah Bunda,Fatim gak bisa jaga pita Bunda dengan baik," Ucap Fatim dengan suara parau mungkin karena menangis.Setelah kejadian tadi,Fatim memutuskan untuk pulang ke rumahNya saja.

"Hiksss" Tangisan Fatim mulai terdengar lagi saat mengingat kejadian dimana masa-masa terakhir BundaNya memberikan pita itu.Fatim melihat pita itu yang sudah terlihat kucel bahkan permata di tengahNya saja sudah tidak ada.

'Fatim,ini Bunda kasih hadiah buat kamu.Kamu pake terus yah.Ini pita kesayangan Bunda,Bunda sering banget make pita ini.Sekarang Bunda kasih ke Fatim.Fatim pake terus yah.Kamu jaga terus yah pita ini sayang,kalo nanti Bunda udah gak ada.Kamu janji kan?'
Itulah kata-kata terakhir dari Nada- Bunda Fatim .

"Sayang,kamu kenapa?" Tanya seorang wanita paruh bayah yang masuk di kamar Fatim dan duduk di samping Fatim sambil memegang pundak Fatim.
"Kok nangis sih?Siapa yang berani bikin anak kesayangan Mama nangis?" Tanya wanita itu lagi.

"Eh Mama," Ucap Fatim yang terkejut dan langsung menghapus air mataNya.

Mama?Yah itu adalah Wanda,Mama tiri Fatim.Kenapa Fatim memanggilNya dengan sebutan Mama tidak Bunda saja?Padahal dia memanggil AyshNya dengan sebutan Ayah.
JawabaNya,karena Fatim tidak mau sebutan itu di gantikan oleh siapa saja.Fatik tak mau posisi BundaNya di gantikan.Oleh sebab itu Fatim memanggil Wanda dengan sebutan Mama.Bagi Wanda,itu tak masalah yang penting Fatim menerimaNya dan dia juga sangat menyayangi Fatim.AyahNya juga sangat senang.

"Kamu kenapa bisa nangis sayang?Ayo jelasin ke Mama," Ucap Wanda-Mama Fatim.

"Pita rambut kesayangan Fatim rusak Ma.Bunda pasti marah yah sama Fatim?" Ucap Fatim dengan suara yang hampir hilang.

"Itu pita yang Bunda kasih ke Fatim kan?Bunda gak bakal marah kok sama Fatim, kan bukan Fatim yang ngerusakin," Ucap Wanda,yang berusaha menenangkan putrinya dan memelukNya.

"Ma,besok kita ke Bandung yah, ke rumah Fatim yang dulu,Fatim mau jenguk Bunda." Pintah Fatim.

"Iya sayang boleh dong.Nanti besok pages kita berangkat ke Bandung yah kita ke makam Bunda,nanti kita sama Ayah," Ucap Wanda dan mengelus seruai hitam Fatim dengan lembut.SetelahNya Fatim mulai tertidur di pelukan MamaNya.

****

Sudah beberapa minggu setelah kejadian itu,Fatim tak pernah terlihat di sekolah.Bahkan Fira dan Chantika pun tidak tahun di mana dan kenapa Fatim.Mereka juga sudah ke rumah Fatim,namun rumah Fatim kosong bahkan pembantu,satpam,dan supir pun tidak ada.

"Huwas sepi bangett yah gak ada Fatim. Fatim lo kemana sih gue kangen, " Ucap Chantika sambil mengaduk-aduk baksoNya yang di pesan di ibu kantin.

"Iya,gue juga kangen bangett.Kemana sih dia.Apa Fatim marah sama kita?" Sarkas Fira yang tengah memutar-mutar sedotanNya di minuman.

"Eh teman kalian yang satuNya mana?" Tanya seorang laki-laki yang membuat Fira dan Chantika terkejut.

"Lo Fateh kan?" Tanya balik Fira yang malah tidak men jawab pertanyaan Fateh.

"Iya.Temen lo itu kemana sih?Udah beberapa minggu ini gue gak pernah liat dia." Ujar Fateh masih dengan wajah datar.

"Lah kita juga gak tau.Iya kan Fir?" Ucap Chantika dan di angguki Fira.

"Terakhir kali kita ketemu sama Fatim,itu waktu di kelas dia pamit nyari pita yang di kasih almarhum BundaNya itu hilang.Setelah itu gue sama Chantika gak tau lagi." Jelas Fira panjang lebar membuat Fateh terkejut.

"Apa jangan-jangan dia nangis karena itu?Gue jahat banget sih pake ngerusakin pita itu."Ucap Fateh membatin.

"Kasian juga yah si FatimNya,itu kan pita dari BundaNya pasti dia sedih banget kalo hilang."Ujar Chantika.Fateh masih diam dan menyimak ucapan mereka.

"Kita juga tiap hari ke rumahNya tapi rumahNya kosong.Bahkan pembantu,supir, sama satpam aja gak ada."Jelas Fira lagi.

"Kalian punya nomorNya gak?" Tanya Fateh.

"Punya,tapi private." Jawab Chantika.

"Minta yah," Bujuk Fateh.

"Yaudah deh." Ujar Fira dan memberikan nomor Fatim.

"Thanks,gue duluan," Pamit Fateh dan di angguki oleh Chantika dan Fira.

"Ngapain dia minta?" Tanya Chantika polos.

"Hadehh bosan gue jelasin ke lo bakal kagak ngerti-ngerti juga." Ujar Fira dan menyeruput minumanNya,sedang kan Chantika sudah kesal.

𝙏.𝘽.𝘾

𝙎𝙀𝙀 𝙔𝙊𝙐 𝙉𝙀𝙓𝙏 𝙋𝘼𝙍𝙏 𝙂𝙐𝙔𝙎𝙎

"𝙌𝙐𝙀𝙀𝙉 𝙊𝙁 𝙎𝘾𝙃𝙊𝙊𝙇" (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang