[24]

1.1K 235 90
                                    

*gimana kabar kalian guys, setelah dapet berita dari khasusu yg lagi panas-panasnya. Kalau aku erlalu syiokhhhh pastinya 🥺

Btw guys! Aku lagi seneng banget liat street woman fighter, untung aku masih sempet update cerita, gara2 ni vearity aku jadi agak telat-telat update, maap yaahhh 😁🤭
Ada yang lihat juga nggak sih?

□■□

Kebetulan macam apa ini?

Dunia seakan sedang mempermainkan Dyandra. Malam ini Kailas tengah mengajak Dyandra untuk menghadiri pertemuan makan malam, seolah sengaja dan kebetulan acara ini bertempat di restoran Viva Polo. Tatapan Dyandra terpaku di tempat saat tidak sengaja bertemu pandang dengan mata Chandra.

Satu jam berlalu, perasaan Dyandra semakin tidak karuan. Dyandra tengah duduk satu meja dengan Irene dan Juga Jaremmy, sedangkan Kailas berada di sebelahnya. Dyandra duduk tegak sambil melipat kaki dan bersedekap dada.

Tanpa sadar Dyandra sudah mendumal seperti Mogmool ketika sedang marah.

"You okay?" Kailas bertanya sambil merangkul lengan Dyandra.

"Aku lagi mikir, jangan ganggu!" Desis Dyandra tanpa mau mengalihkan pandangannya, ada kilat berbahaya dari mata bulatnya.

Kailas mengikuti arah pandang mata Dyandra. Di sana, ada dua orang pria, entah pekerja restoran atau siapa, yang jelas salah satu dari mereka adalah pria yang membuat tunangannya tersebut uring-uringan.

Di lain tempat. Hati Chandra rasanya perih teriris saat tahu Dyandra datang bersama tunangannya. Hati Chandra rasanya terbakar api saat melihat Kailas menyentuh lengan Dyandra. Panasnya api tidaklah sepanas api cemburu. Rahang Chandra sampai mengeras.

"Minum dulu biar adem hati lo, bro!" Brian ada di sana. Kebetulan keduanya tadi sama-sama baru pulang dari tempat gym dan Brian sengaja mampir ke restoran Chandra.

Chandra tidak merespon, dia sibuk menjinakan emosi yang tengah membara.

"Itu orang tua Dyandra perasaan dari tadi lihatin ke arah sini mulu." Ujar Brian.

"Hmm..." Chandra juga sesekali melirik ke arah kedua orang tua Dyandra. Bahkan kedua orang tua Dyandra secara terang-terangan memperhatikan Chandra, ekspresi ibu Dyandra sangat datar, sedangkan eskpresi Jaremmy penuh dengan tatapan menilai.

"Kalau lo emang yakin sama Dyandra dan hubungan lo, lo harus tahu saat ini lo sedang berhadapan dengan siapa. Keluarga Lim circle-nya kalangan kelas atas, bro! Gue nggak bilang lo miskin, tapi bagi keluarga kayak mereka, kita nggak ada apa-apanya." Brian tiba-tiba memberi siraman rohani, tapi bukan malah membuat suasana hati Chandra mbaik tapi malah sebaliknya.

"Dyandra emang kelihatannya cinta banget sama lo, tapi di sini masalahnya lo beneran yakin nggak sama perasaan lo? Lo balikan sama Dyandra lagi hanya karena kasihan atau emang lo masih cinta?" Lanjutnya.

Hening.

"Gini deh Chan! Kalau hanya sekedar kasihan, lo balikan hanya karena terbiasa ada dia akhir-akhir ini di sekitar lo, mending lupain aja! Bikin rumit hidup lo entar yang ada, apa lagi kalau masalah lo berurusan sama keluarga modelan kayak gitu."

Chandra menelan ludahnya pekat. Chandra yakin jika ini bukan perasaan simpati atau hanya kasihan saja, bukan juga karena akhir-akhir ini sudah terbiasa tinggal berdua. Karena sejak dulu tidak ada yang benar-benar bisa menggeser nama Dyandra dari dalam hatinya sekalipun itu Rose.

"Tapi diamnya lo kayaknya lo cinta juga ya sama Dyandra? Diem-diem lo kayaknya juga bucin sama dia."

Chandra tidak terkejut, juga tidak tersinggung saat di bilang bucin oleh Brian.

Rumah Mantan. ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang