[25]

1.4K 238 62
                                    

*btw guys! Kalian udah mulai bosen belum sama ceritaku.

Kayaknya ceritaku ini panjang juga yaaa, udah 25 chap. Tapi tanda-tanda tamat belum keliatan masa? 🥲🙈

□■□

Chandra mencari-cari sumber suara, dan alangkah terkejutnya saat ia menemukan siapa pemilik suara. Itu kan--

"Koh Yohan! Lama amat--"

Ucapan Dyandra terpotong saat tiba-tiba pundak Dyandra di rangkul oleh Yohan. Mulut Chandra mengaga tanpa sadar melihatnya. Lelaki ini? Apa yang sedang dia lakukan!!

"Oh my gosh, Dy--"

"Heh, asu!! Lepasin tangan lo dari cewek gue!!!"

Chandra yang sudah kembali mendapat kesadarannya pun langsung maju meraih kerah baju Yohan. Namun, bukannya nampak waspada, Yohan malah menatap Dyandra dan Chandra bergantian, bingung.

"Hah? Giamana-gimana?"

"Gimana-gimana ndasmu kotak! Maksud lo apaan main peluk-peluk? Gue nggak peduli motif lo apa, ada perlu apa lo disini. Tapi gue nggak suka milik gue di sentuh-sentuh seenaknya!"

"Bentar-bentar, ini ada salah paham kayaknya!!! Aduhhh nek, yeiy bantuin eike dong!" Ujar Yohan kepada Dyandra. Sedangkan Chandra menaikan satu alisnya saat mendengar bahasa pria itu yang berubah rada gimana gitu ya?

"Chandra, tonjok aja Koh Yohan!"

"Yaakkkk!!! Jangan nusuk gue dari belakang lo!!" Suara Yohan berubah menjadi panik. Yohan bisa saja membela diri secara dia kan cowok tulen, tapi nggak imbang aja kalau musuhnya Titan, kan dia tetep aja jadi pihak yang di rugikan akan kekalahan. Iya kan?

Melihat Chandra yang sudah ancang-ancang menonjok Yohan, Brian buru-buru menengahi mereka berdua di bantu Dyandra.

"Woy!!! Kalian mau berantem apa mau kawin lari? Jangan kayak anak kecil lah, cok!" Suara Brian menyadarkan Chandra, sekarang cengkraman di kerah baju Yohan sudah mengendur.

"Udah-udah. Kamu salah paham, Chandra. Koh Yohan ini asisten aku, bukan pacar ataupun mantan aku!" Jelas Dyandra kepada Chandra.

"Bener yang kamu bilang? Dia bukan mantan kamu?"

"Iya. Koh Yohan asisten sekaligus sepupu aku. Jadi kita bisa minta tolong sama koh Yohan."

Meskipun saat ini Chandra sudah mengetahui siapa sosok Yohan yang sebenarnya tidaklah mempunyai status lebih dari sebatas asisten serta persepupuan. Chandra masih saja memasang wajah songong di hadapan Yohan.

"T-tunggu-tunggu, kawin lari? Sapose?" Tanya Yohan binggung. "Jangan bilang kalau deseu sama ni lalekong yang mau kewong lerong?"

Tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan Yohan, seorang petugas bandara sudah menemui Chandra dan mengatakan pesawat siap untuk terbang. Tanpa membuang waktu, Brian, Chandra dan Dyandra yang terlihat sedikit menyeret lengan Yohan untuk masuk kedalam pesawat pribadi milik keluarga Atmadja.

Sebenarnya acara kabur dan mengajak kawin lari Dyandra hanya spontanitas saja. Tidak terpikirkan matang-matang oleh Chandra. Tapi karena ia tidak mau kehilangan sosok terpenting lagi di dalam hidupnya setelah kedua orang tuanya, Chandra memilih nekat. Dan tujuan yang akan ia gunakan untuk menikahi Dyandra adalah Jerman, satu-satunya negara yang terlintas di otak Chandra.

Alasanya? Jika pernikahan sesama jenis saat ini di Jerman bisa di lakukan dengan mudah, tentunya pernikahannya tidak akan sesulit itu meskipun mereka mempunyai kurangnya berkas dan juga orang tua dari pihak Dyandra. Itu bisa di pikirkan nanti, yang jelas Chandra hanya perlu mengikat Dyandra dulu sebelum ada pria lain.

Rumah Mantan. ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang