Part 31.

184 87 120
                                    


Saat Aqeela sedikit tenang ia
baru menuju ke makam nya
Rayyan, hati nya perih, sakit,
ntahlah apalagi hidupnya
sekarang rasa nya sudah mati
rasa saat, ia melihat nama Rayyan
di batu nisan pada gumpalan tanah. Ia langsung terduduk di samping makam nya Rayyan ia menangis tanpa suara hati nya begitu sakit
ia belum bisa menerima kenyataan ini, bagi Aqeela ini hanya lah
mimpi tapi sayangnya ini kenyataan.

"Ray hiks hiks"

"Kamu udah janji ga bakalan 
ninggalin aku"

"Kamu udah janji bakalan sama
terus ada di samping aku''
 

"Kamu juga udah janji kalau aku
yang terakhir di dalam hidup
kamu tapi kenapa kamu ningalin
aku"

"Kamu pembohong Ray"

"Kamu penipu" ucap Aqeela bertubi
tubi lalu ia kembali menangis
kencang karena ia tak tahan
menahan air mata nya rasa sesak
di dada nya membuat hati Aqeela
makin sakit, sedih, kacau itu lah
yg dia rasakan sekarang.

"Ray bilang ini mimipi ''
 
"Kalau kamu ga jawab, aku bakalan
nyusul kamu, biar kita sama sama
ga ada di dunia ini" ucap aqeela
yang membuat Ratu langsung
memeluk tubuh Aqeela.

"Sayang jangan bilang seperti itu,
ikhlasin sayang ishtifar" ucap Ratu.

"Aku sendiri Ray, aku sendiri" ucap 
Aqeela tanpa peduli ucapan Mama
nya.

"Kamu gak sendirian kok sayang kan 
masih ada Mama, Ayah dan teman 
teman kamu. Jadi kamu gak sendirian
sayang" ucap Ratu memenangkan
putrinya.

Tiba tiba kepala aqeela pusing dan jatuh pingsan. Sontak Ratu langsung panik melihat anaknya jatuh pingsan ia langsung menyuruh suaminya mengangkat Aqeela dan membawa- nya pulang ke rumah.

Setiba mereka di rumah Ayah
Aqeela langsung membaringkan tubuh Aqeela di atas kasur, dan di sana sudah ada dokter yang ingin memeriksa kondisi Aqeela. Karena setiba dalam mobil tadi Ratu menyuruh suaminya menelpon dokter pribadi mereka sesampai mereka di rumah sudah ada dokter yang berdiri di depan pintu rumah mereka.

"Irwan, gimana keadaan Aqeela?"
Tanya Mama Aqeela kepada
dokter kepercayaan keluarga mereka yang bernama Irwan itu.

"Aqella dia cuma kecepean, biarkan
dia istirahat" jawab Irwan

"Syukurlah kalau begitu" ucap ratu.

"Kalau begitu saya pamit dulu"  ucap Dokter Irwan.

"Oh, mari saya antara" ucap Ayahnya
Aqeela kepada Dokter Irwan.

Dokter Irwan menggangguk lalu ia keluar dari kamar Aqeela dan diikuti oleh Ayahnya Aqeela.

Sesampainya di depan pintu rumah Ayah Aqeela mengucapkan terima kasih kepada Dokter Irwan.

"Wan terimakasih ya" ucap Wisnu
  Ayahnya Aqeela.

"Iya sama sama, kalau gitu saya
  pamit dulu assalamu'alaikum"
  pamit Dokter Irwan lalu menuju
  ke arah mobilnya dan ia masuk
  ke mobilnya dan menancap gas.

                              °°°

Beberapa bulan kemudian semuanya pun sudah berubah tidak ada lagi tawa bahagia dan senyum manis di wajah Aqeela dan sifat manjanya pun sudah tidak ada lagi keseruan yang dulunya selalu ada sekarang telah lenyap akibat kematian Rayyan sahabat sekaligus kekasihnya. Aqeela yang dulu di kenal dengan  keceriaa-
nya sudah menjadi si dingin berjiwa gelap karena rasa sakit dan kecewa- nya yang membuat ia sama sekali tidak ikhlas dengan kepergian Rayyan sahabat sekaligus cinta pertama Aqeela. Jadi sebab itulah Aqeela mengubah semua sifatnya yang dulu  ada pada dirinya.

Bad Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang