Part 29.

360 257 501
                                    


Kini  Aqeela duduk termenung
di sebuah taman dekat komplek perumahannya. Ia duduk seorang
diri sambil memandang lurus ke
arah depan dengan menatap langit malam yang nampak indah dan membuat suasana hatinya sedikit tenang.

Tiba tiba bangku yang Aqeela duduki sedikit bergerak, pertanda bahwa ada yang duduk di sampingnya. Tetapi Aqeela tak peduli dengan orang yang duduk di sampingnya karena ia masih fokus melihat ke arah langit dengan air mata kini sedikit menetes.

Ananta yang melihat Aqeela yang
tak merespos kedatangannya pun langsung menepuk pundak Aqeela.

"Qell" panggil Ananta sambil
 menepuk pundak Aqeela, namun 
 Aqeela tak merespon sedikit pun.
 Matanya tetap lurus menatap langit.

Ananta menghela nafasnya sebentar lalu ia menyadarkan kepala Aqeela
ke bahunya dan mengusap lembut rambut Aqeela. Sedangkan Aqeela diam sambil memejamkan matanya menikmati sentuhan dari Ananta tanpa protes sedikit pun.

"Qell lo kenapa pergi tadi" tanya
Ananta kepada Aqeela.

"Gak papa" ucap Aqeela yang tetap
bersandar di bahu Ananta.

"Ada apa? Ceritain sama gue" tanya
Ananta lagi namun Aqeela hanya
menggelengkan kepalanya.

Ananta menghela nafas lalu menatap lurus ke langit dan ia kembali berbicara.

"Qell gue sekarang udah jadi suami
 lo jadi kalau lo ada masalah ceritain
 ke gue jangan di pendam sendiri "
 ujar Ananta.

"Lo gak ngerti jadi gak usah ikut
campur! " Teriak Aqeela yang sudah
tidak lagi bersandar di bahu Ananta.

"Gue suami lo jadi gue berhak ikut     
campur, satu lagi buat apa gue jadi
suami lo kalau masalah lo aja gue
gak tau" ucap Ananta dingin.

"Apa lo bilang, lo lupa kita nikah
karena di jodohin gak lebih, jadi
kalau lo rugi nikah sama gue
mendingan lo ceraiin gue" ucap
Aqeela penuh penekanan.

Mendengar ucapan Aqeela seperti itu membuat hati Ananta sakit, Setega itu kah Aqeela berbicara kepadanya tanpa mempedulikan hatinya.

"Gue tau kita nikah karena di jodohin,
bukan berakti lo gak bisa ceritain
masalah lo ke gue, dan buat lo yang
mintak ceraikan lo sama gue, jujur
gue kecewa sama lo Qell " ucap
Ananta dingin namun nampak
kekecewaan di wajahnya

Mendengar ucapan Ananta, Aqeela pun memukul mulutnya, kenapa
ia tega mengucapkan kata sakral
itu kepada Ananta.

"Maaf gue gak bermaksud ngomong
gitu" ujar Aqeela dan ia pun kembali
menangis.

"Hmmm"

"Anan maafin gue tadi gue emosi"
ucap Aqeela merasa bersalah.

Ananta yang melihat Aqeela kembali menangis, ia pun mengatur emosinya agar tak keluar lalu ia membawa Aqeela ke dalam dekapannya. 

"Iya gue maafin lo, gue tau lo lagi
emosi jadi gue bisa maklumin"
ucap Ananta sambil tersenyum.

"Tapi gue benar benar minta maaf
 kalau gue bikin lo kecewa sama
 kata kata gue tadi" ucap Aqeela.

"Gue udah maafin, jadi gak usah
minta maaf lagi dan lo gak boleh
ngomong kek gitu lagi sama gue"
ucap Ananta.

"Iya gue janji "

"Jadi sekarang lo mau ceritain semua
tentang masalah lo sama gue kan?" 
tanya Ananta.

"Gue takut" ujar Aqeela.

"Hai kenapa mesti takut kan gue
suami lo jadi lo gak perlu takut
ceritain masalah lo sama gue"
 ucap Ananta.

"Tapi lo harus janji setelah gue
ceraiin semua sama lo, lo gak
boleh ngomong ke orang lain"
 ucap Aqeela.

Bad Girl (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang