02

16.8K 1.7K 117
                                    

.Askara.
°
°
°

Sudah siap meramaikan kolom komentar?

Sebelum membaca kalian sudah vote belum? Kalau belum jangan lupa vote ya😉



✄☏✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✄☏✎

02. Hukuman dari ayah.

Sampai nya di rumah, gue sudah disambut oleh senyum menjengkel kan milik Ayah, sesuai dugaan.

"Ayah." Panggil gue gugup, Walau Ayah tersenyum tapi gue tahu bahwa sebuah hukuman sudah menanti.

"Putri Ayah sudah pulang? Gimana sekolahnya lancar?" Tanya ayah dengan nada menakutkan.

Shit! Sekarang apa lagi hukuman yang bakal Ayah kasih? Kalau Ayah udah gunain nada itu pasti hukumannya bakal berat.

"Ayah dengar kamu kemarin pergi ke club? Benar Queen?"

Gue menggigit bibir, kebiasaan saat sedang gugup. "Ayah..."

"Kamu tahu apa yang akan terjadi jika kamu melanggar aturan dari Ayah, Queen?" Tanya nya sambil menatap gue dengan intens.

"Hukuman," jawab gue pelan. "Tapi Ayah, Queen baru per-"

"Ayah tidak menerima alasan apapun Queen! Kesalahan tetap kesalahan dan kamu akan tetap Ayah hukum!" Ucap ayah memotong perkataan gue.

Ini mah semua nya salah KK Aska! Coba aja dia gak ngadu ke Ayah pasti gue gak bakal di hukum. Sekarang hukuman apa yang bakal Ayah kasih? Gue harap Ayah gak ngasih hukuman kurungan di rumah.

"Selama satu minggu kamu tidak boleh keluar dari rumah kecuali sekolah! Apapun yang kamu perlukan kamu bisa bilang ke kakak kamu, kamu mengerti Queen?"

Anjir, baru aja tadi gue berdoa agar gak di hukum kayak gitu tapi Tuhan malah gak ngabulin doa gue. Sekarang nasib gue gimana? Gak keluar rumah? Gimana bisa gue gak keluar rumah sama sekali? Jangan bercanda.

"Tap-"

"Ayah tidak menerima bantahan, Queen! Sekarang kembali kekamar kamu! Dan jangan keluar dari rumah ini sebelum hukuman kamu selesai!" Ucap nya lagi-lagi memotong perkataan gue.

Dasar Ayah dan Anak sama saja! Nyebelin!

Dengan perasaan dongkol gue pergi ke kamar, sampainya di kamar gue membanting pintu karena kesal dengan keputusan Ayah.

ASKARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang