Epilogue : Officially missing you

353 34 0
                                    

Bohong kalau dia tidak kesal, bohong juga kalau dia tidak rindu. Namun yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu seperti patung di luasnya Padang rumput yang sudah total tertutupi oleh salju yang turun lebat dari kemarin.

Im Nayeon sesekali menatap jam tangan cantik miliknya yang melingkar pada pergelangan tangannya. Hempusan nafasnya bahkan sudah terlihat sedari tadi. Sejak ia mulai mengumpati seseorang yang datang terlambat untuk menemuinya.

" Aku bersumpah akan membunuhmu Do Kyung-soo" ujarnya dengan geram.

Namun tubuhnya seketika membeku saat sepasang tangan melingkar di pinggang rampingnya, memeluknya dengan erat seolah banyak hal yang sudah memisahkannya.

" Yak ... Siapa ?"

" Aku mencintaimu, tapi aku enggak rela mati di tanganmu Im Nayeon" balas pria dengan mantel hitam yang masih merengkuhnya, dan dengan nyaman meletakkan wajahnya di bahu milik Nayeon.

" Kau selalu terlambat" ucap Nayeon dengan wajah kesal, sambil mencoba menjauhkan kedua tangan itu dari tubuhnya.

Tapi Kyung-soo menggeleng. " Aku hanya telat 5 menit, cuma kamu yang selalu datang cepat. Apa dokter Im se santai itu hhmm"

Kyung-soo memutar tubuh Nayeon sehingga berdiri menghadapnya tanpa melepas pelukannya. Ia menatap dalam-dalam mata hazel milik wanita di hadapannya ini lalu tersenyum puas.

" Apa enggak dingin nunggu disini ?" Nayeon menggeleng sebagai jawaban. Tubuhnya memang lebih toleransi pada hawa dingin dibandingkan panas.

Lagi pula hawa sekarang memang tidak sedingin pagi tadi. Sementara Kyung-soo meraih pipi cubby Nayeon dan mengusapnya dengan sayang.

" Aku lapar ..." Ujar Kyung-soo tiba-tiba.

Nayeon melebarkan matanya lalu tersenyum. " Kau bilang sudah makan tadi".

Senyum Kyung-soo terlihat di wajah tampannya lalu mengangguk. Detik kemudian bibirnya sudah meraup habis bibir ranum milik Nayeon, seolah itu adalah santapan hangat yang ia rindukan.

Nayeon yang tak siap hampir saja terjatuh kebelakang kalau saja tubuhnya tidak ditahan. Tapi kemudian rasa rindunya kembali ke puncak. Ia melingkarkan kedua tangannya di leher milik pria itu, dan sesekali mengelus puncak kepalanya.

Mata mereka terpejam sesaat merasakan hawa panas yang mengelilingi mereka. Rasanya seperti ini adalah ciuman pertama mereka yang begitu menggebu-gebu. Tapi Kyung-soo kemudian menjauhkan wajahnya untuk membiarkannya mengambil nafas.

Ia sungguh tak ingin wanitanya kehabisan nafas. Bukan, ia juga hampir saja kehabisan nafas karena nafsunya.

" Kami bilang tadi belum makan ?" Nayeon tersenyum lalu mengangguk.

" Kalau gitu ayo makan, aku buatkan bulgogi untukmu"

" Benarkah ..." Kyung-soo mengangguk sebagai jawaban.

Kemudian dengan senangnya Nayeon melepas kedua tangannya lalu mencium sebelah pipi milik Kyung-soo. Lalu ia berlari masuk kedalam villa meninggalkan Kyung-soo yang tersenyum sambil memegang pipi yang sebelumnya dicium wanitanya.

-END-

I Am Sasaeng Fan [ Do Kyung-soo X Im Nayeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang