Herlan changes group name into 'TIMSES SURPRISE'Rayi
Timses apa nih maksudnya?Marvin
??Herlan
Gua mau minta tolong nih, seriusan. No kecot.
Gua mau bikin surprise buat kak Joya, tolongin gua 🙏Rayi
Di dunia ini ngga ada yg gratis Lan😁Herlan
ee lah..tenang aja nanti gua kasih no Sarah anak sebelah.
Gimana?Rayi
Hmmmmmmmmmmm
Oke, siap menerima instruksi 😏Herlan
Vin ikut dong, masa kita mau party ente kaga ikutMarvin
Iya gua ikut.Herlan
Gua izin invite ka Yara ke grup yak..
Gua ajak dia juga buat surprise in Ka JoyaHerlan invited Yara to the group
Yara joined to the groupHerlan
Helloww ka YaraYara
Iya Lan..ini grup buat surprise Joya?Herlan
Iya kakRayi
Hai kak😍Yara
Eh Rayi, hai jugaApaan sih emot Rayi, -Marvin
Herlan
Pada bisa ngumpul di m*d depan kampus ga? Ada yang mau gua omongin
Ray jemput gua, trus Marvin jemput ka Yara
Ok?Rayi
Kok ngatur😶Seenak jidat dih si Herlan kampret, -all kecuali Herlan
Marvin
Ra bareng gua?Yara
Boleh, klo Otw kabarin ajaMarvin
SipHerlan
@Rayi gua tunggu 10 menit lagiiRayi
Iya satHerlan
💕Read by 3
🌼🌼🌼
"Eh Marvin, lama ngga main ke sini. Mau ketemu Yara ya." Mama semangat sekali menyambut kedatangan Marvin, jarang-jarang Marvin ke rumah.
Menyalami tangan Mama, Marvin tersenyum dan masuk setelah dipersilahkan.
"Langsung ke kamar Yara aja Vin." Ucapan Mama barusan membuat Marvin kikuk. 'Ke kamar Yara?'
Marvin tidak punya pilihan lain. Mama tidak memanggil Yara dan malah meninggalkan Marvin ke dapur, mau tidak mau Ia ke lantai 2 dan akan memanggil Yara.
Menatap ragu pintu yang terdapat papan nama sang pemilik, Marvin meneguhkan hatinya. Menarik nafas dalam dan tangan yang sudah terangkat. Tiba-tiba pintu terbuka..
Deg,
Keduanya diam karena keterkejutan masing-masing. Otak mereka berpikir keras, apa yang harus dilakukan setelahnya.
Yara terlebih dulu menguasai dirinya. Ia tersenyum untuk mengurangi kecanggungan yang ada.
"Gua lama banget ya, sampe kamu nyusul ke kamar" akhirnya Yara berbicara agak panjang pada Marvin.
"Hm.. sebenernya baru sih, cuman Mama langsung nyuruh nyusul ke kamar. Dah siap?" Mereka berbicara sambil menuruni tangga, Yara berada di depan.
"Udah, langsung aja ya. Gua ga bisa lama-lama." Marvin hanya mengangguk. 'Yara mau ada apa ya?' tiba-tiba jiwa kepo Marvin keluar.
"Mah... Aku pergi ya" teriak Yara dari ruang tamu.
"Yaudah, hati-hati ya kalian." Mamah mengelus kepala keduanya.
🌼🌼🌼
Yara dan Marvin tiba terlebih dahulu dibandingkan Herlan dan Rayi. Yara masih memikirkan kejadian di mobil tadi.
Begitu masuk mobil, Yara hanya berdiam diri. Marvin berinisiatif memakaikan safety belt. Yara seketika melotot melihat Marvin yang sangat dekat dengannya, bahkan parfum Marvin tercium dengan jelas. Wangi yang Yara sangat tau, karena Ia yang membelikan parfum tersebut. Mamah yang menyuruh Yara memberikan parfum saja pada hari ulang tahun Marvin.
Setelah insiden tersebut, hanya keheningan yang menemani. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
Yara yang masih deg-degan dan Marvin yang hampir lepas kendali. Kalau kelepasan bisa gawat pikirnya. 'pengen peluk sumpah'.
"Eh udah nyampe, udah pesen?" Herlan yang baru sampai langsung membuka mulutnya yang memang tidak bisa diam.
"Belum. Mau pesen apa biar aku yang pesenin" tawar Yara.
"Big Mac aja 3 biar ga repot, gua yang bayarin nih. Itung-itung ucapan makasih karena mau bantuin surprise ka Joya." Panjang Herlan.Yara mengangguk dan berdiri dari tempat duduknya. Pergi meninggalkan ketiga laki-laki yang langsung ribut begitu Yara melangkah.
Saat sedang menunggu pesanan, Marvin tiba-tiba menyusul.
"Sini gua yang bawa, ngga mungkin lu bawa semuanya." Marvin langsung mengambil nampan yang dipegang Yara.
Keduanya kembali ke meja dengan tangan masing-masing memegang nampan. Herlan yang memang kelaparan langsung mengambil makanannya.
Setelah itu hening, mereka memutuskan makan dulu baru membicarakan rencana surprise Joya.
🌼🌼🌼
"Ohh..jadi nanti gua dateng belakangan biar pas nyampe semua udah beres?" Herlan menyimpulkan usulan yang Yara sampaikan, sebenarnya memang hanya Yara yang punya ide tentang surprise Joya.
Semua tampak setuju dengan usulan Yara."Hem.. aku emang ada rencana mau ke villa bareng Joya dan kebetulan ada surprise gini. Jadi dibarengin aja, kalian ngga ada halangan pas hari-H kan?" Ujar Yara mengenai rencananya.
Ketiganya menggeleng sambil mengingat apa 2 hari itu mereka kosong.
Mereka memang berencana memberi surprise di villa dekat pantai. Yara dan Joya memang membutuhkan refreshing karena stress dengan skripsi mereka.
"Tapi kak, gimana surprise nya malem. Jadi dari jam 12 jangan ada yang ucapin dulu. Siang kalian ke villa duluan terus aku sama ka Joya nyusul nya sore, jadi nyampe sana malem dan langsung di surprise. Gimana?" Herlan memberikan detail rencananya.
"Boleh tuh. Sekalian gua, ka Yara, Marvin beli-beli dulu" Setuju Rayi. "Bang nyetir ya.." bujuk Rayi.
Marvin hanya diam saja, Ia sudah tau akan jadi seperti ini. Nanti pasti Ia juga yang akan menjemput Rayi dan tentu saja Yara.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
La Journée
Fanfiction(END) Aku ingin menceritakan semuanya padamu Mengatakan hal-hal yang tidak pernah bisa aku ucapkan Aku ingat semuanya Saat kita masih anak-anak bermain hingga lupa segalanya Seandainya aku ada di sana bersamamu Sekarang