Yara memasukkan baju nya dan Joya ke dalam koper. Daripada dicurigai dengan menyuruh Joya packing, lebih baik Yara bawa koper dan memasukkan baju Joya yang ada di rumahnya. Joya memang sering menginap di rumah Yara.
Ting
Marvin
Ra aku jemput kamu dulu baru ke Rayi
Ngabarin aja sih takut kamu kaget aku nyampe aga cepetIya Vin, btw gua bawa koper soalnya bawa baju Joya juga
Iya gpp
Yaudah tidur gih
NightRead
Marvin menunggu balasan dari Yara tapi sepertinya Yara sudah tidur. Atau mungkin Yara tidak suka Marvin chat seperti tadi. Marvin gelisah.
Sedangkan Yara berpikir Marvin aneh, apa Marvin sedang good mood atau memang dia aslinya seperti itu. Yara dan Marvin memang dekat tapi itu dulu, banyak perubahan yang terjadi pada diri masing-masing.
🌼🌼🌼
Jam 9 Marvin tiba di rumah Yara. Mama menawarkan kopi dan roti pada Marvin, sambil menunggu Yara. Mama dan Papa kebetulan sedang ada dirumah.
15 menit kemudian Yara turun menenteng kopernya. Menggunakan dress putih selutut, mengingat cuaca sekarang lumayan panas. Marvin menganga melihat Yara. Mama dan Papa yang melihat ekspresi Marvin, hanya tertawa kecil.
"Mah, Pah Aku pergi dulu ya" menyalami Mama dan Papa diikut Marvin. Yara jalan duluan ke luar rumah. Kedua orang tua Yara mengantar hingga depan pintu.
Marvin menjalankan mobilnya menuju ke rumah Rayi. Selama perjalanan hanya diisi oleh suara radio. Keduanya bingung akan berbicara apa.
Sampai di depan rumah Rayi, tenyata Rayi yang memang sudah siap menunggu di depan rumah langsung masuk mobil.
"Kita mau mampir beli balon dan teman-temannya dulu ga?" Tanya Rayi memecah keheningan.
"Boleh, sekalian ambil kue. Aku beli di mall kue nya, nanti sekalian beli-beli." Jawab Yara.
Marvin hanya diam memperhatikan Yara. Pusat perhatiannya sekarang hanya gadis cantik berdress putih itu. Ia benar-benar...akh. 'Coba ga ada Rayi, gua bakal pegang tangan Yara. Tahan Vin tahan' batin Marvin.
Mungkin dulu Marvin bisa menahan karena tidak pernah bersama Yara dalam waktu yang lama. Tapi ini 2 hari. Pusing sekali Ia sekarang.
🌼🌼🌼
Tak terasa 15 menit lagi Joya dan Herlan akan sampai. Joya benar-benar marah, terutama pada Yara. Sejak jam 12 malam Joya menunggu temannya itu mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi, Yara sudah siap menghadapi ambekan Joya setelah ini.
Sebenarnya bukan surprise yang harus tutup mata dan rahasia-rahasia an. Mereka hanya mendekor dan membuat semacam party kecil-kecilan. Membeli daging, sosis dan semua yang bisa di bakar. Makanan ya.
Saat Joya memasuki ruang tamu, hening menghampiri. Gelap dan sepi sekali. Berjalan ke halaman belakang yang langsung terhubung dengan pantai, Joya terdiam ditempat.
Melihat Yara yang memegang kue dengan lilin yang menyala, di sisi Yara ada Marvin dan Rayi yang tersenyum. Herlan datang dari belakang langsung merangkul Joya menuju ke arah teman-teman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Journée
Fanfic(END) Aku ingin menceritakan semuanya padamu Mengatakan hal-hal yang tidak pernah bisa aku ucapkan Aku ingat semuanya Saat kita masih anak-anak bermain hingga lupa segalanya Seandainya aku ada di sana bersamamu Sekarang