Note : Homophobic? Nagajuseyooo !!!
^^
Jisung melangkahkan kaki jenjangnya menuju toilet saat jam pelajaran terakhir berlangsung, memasuki satu bilik didalam toilet itu. Setelah urusannya selesai ia keluar dari bilik tersebut dan mencuci tangannya pada washtafel.
Usai mencuci tangannya ia hendak berbalik keluar dari toilet tersebut, tapi dia dikejutkan dengan seseorang didepannya sekarang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Na Jaemin, mantan kekasihnya dulu.
Jisung seolah buta dan melangkah kakinya untuk keluar toilet tersebut, namun langkahnya terhenti saat jaemin menahan lengannya dan sekarang pria itu berdiri berhadapan dengannya.
"Apa maumu? Menyingkir dari hadapanku sekarang juga!"
"Jisung, aku merindukanmu" ucap Jaemin serius
Kata-kata yang dilontarkan Jaemin membuat Jisung tertawa bahkan sampai mengeluarkan airmatanya.
"Lucu sekali kau Na Jaemin, laki-laki brengsek sepertimu tahu merindukan seseorang? Kau membuatku tertawa saja"
"Aku benar-benar merindukanmu Jisung, maafkan aku"
PLAK!
Satu tamparan mendarat dipipi Jaemin, namun Jaemin hanya diam. Dalam hatipun dia sudah berjanji dia tidak akan membalas Jisung sedikitpun, yang dia pikirkan sekarang bagaimana caranya sehingga dia bisa dimaafkan lelaki manis yang sedang berdiri dihadapannya ini.
"Tutup mulutmu, menyingkir dari hadapanku sekarang, dan jangan menggangguku lagi" Jisung berharap ia bisa lepas sekarang dan berlalu pergi. Namun cengkraman Jaemin ditangannya semakin kuat.
"Jisung, aku mohon maafkan aku. Aku akui aku salah, aku sangat merindukanmu"
Jisung menghempaskan tangan Jaemin kuat dan menarik kerah seragam Jaemin mendekat kearahnya, saat retina indahnya bertemu tatap dengan retina tajam milik Jaemin, Ia bisa merasakan, sengatan kesakitan didalam hatinya.
Luka yang kembali terbuka, kenangan pahit saat Jaemin meninggalkannya dengan kata-kata menyakitkan seolah terputar kembali bagaikan kaset rusak didalam kepalanya.
Luka itu tidak pernah terhapus, walaupun Jisung sudah berusaha melupakannya.Tidak Jisung, kau tidak harus mengingatnya lagi ...
Kau bukan Jisung lemah yang dulu, Jisung yang dulu sudah mati. Sekarang kau harus menjadi kuat, tidak boleh lemah lagi didepan laki-laki brengsek seperti Na Jaemin.
"Aku sangat merindukanmu Jisung, sungguh maafkan aku"
Jisung sekuat tenaga menghempaskan tubuh Jaemin kelantai. Lalu berdiri dihadapan lelaki itu.
"Brengsek! Kau tidak boleh mengatakan kata-kata itu. Kau tidak pantas mengatakannya karna pada dasarnya kau yang pergi meninggalkan aku"
Jaemin mengatakan kata rindu dengan mudah, sedangkan dia yang pergi meninggalkan luka besar dihati Jisung.
Membawa semua perasaan yang Jisung miliki, membuat lubang besar dihati Jisung yang membuat beberapa tahun belakangan Jisung tak percaya yang namanya cinta lagi.Jisung tersentak saat tangannya digenggam kembali oleh Jaemin, bahkan laki-laki bermarga Na itu memberi kecupan pada punggung tangannya.
"Kau brengsek, laki-laki bajingan"
Jisung langsung berlari keluar dari toilet itu meninggalkan Jaemin seorang diri. Saat akan tiba dikelasnya, Jisung menghapus airmatanya dan kembali duduk dibangkunya. Tanpa menyadari kalau renjun menatapnya khawatir.
.
.
.Sesampainya dirumah, Jisung memasuki kamarnya lalu merebahkan tubuhnya pada tempat tidur. Dengan helaan napas Jisung memejamkan matanya mencari ketenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Mantan
FanfictionJaemin yang di juluki buaya darat karena suka menggoda perempuan dan uke ternyata masih belum move on dengan mantan yang sekarang menjadi adik kelasnya. "Sangat sulit untuk melupakan kenangan kita. Aku sadar aku adalah orang yang brengsek. Tapi aku...