Chapter 11

1.3K 143 22
                                    

Malam harinya Jaemin mengajak Kayla bersama orangtuanya untuk makan malam bersama disebuah restoran mewah. Mereka berdua berjalan bersama, dengan Kayla yang merangkul lengan Jaemin.

"Duduklah. Paman dan bibi juga silahkan duduk." Jaemin berucap sambil mempersilahkan kedua orang tua Kayla dan Kayla sendiri untuk duduk.

"Wahh Jaemin, restoran ini sangat luar biasa. Sangat elegan juga terlihat mahal." Ibunya Kayla berkata sambil menatap takjub sekeliling Restoran.

"Ya, maka dari itu aku mengajak Paman dan Bibi serta Kayla kesini. Oh ya, sebentar lagi Ayah juga akan datang bersama dengan rekan bisnisnya. Tidak masalah kan?"

Kayla tersenyum dan menatap kedua orang tuanya. "Pasti ada hal penting yang ingin dibicarakan. Paman Na tidak mungkin membuang-buang waktu kalau bukan untuk orang yang berarti bagi putra tunggalnya, bukan begitu Jaemin?"

Jaemin tersenyum tipis menanggapi ucapan Kayla. "Tentu saja. Ini sangat penting untuk masa depanku .." Jaemin melihat kearah tangga saat Ayahnya beserta rekan bisnisnya itu berjalan mendekat ke arah meja mereka. "Sehingga Ayah meluangkan waktunya."

Kayla dan kedua orang tuanya yang melihat kedatangan Ayah Jaemin pun segera beranjak dari duduk mereka dan menyapa dengan hormat kepada Tuan Na dan rekan bisnisnya yang datang bersamaan.

"Pa-paman Chanyeol?" Kayla terbata saat mengucapkan nama Ayah Jisung. Ia berpikir keras mengapa Ayah dari mantan temannya itu berada disana bersama dengan Ayah Jaemin.

"Silahkan duduk. Kita tidak akan bicara sambil berdiri seperti ini bukan?" Tuan Na mengeluarkan suaranya, menyuruh mereka semua untuk duduk.

"Iya Paman/Iya tuan Na." Kayla dan kedua orang tuanya berucap serempak.

"Jadi apa yang ingin kita bicarakan disini? Aku tidak punya banyak waktu karena harus menjemput putra bungsuku." Chanyeol melihat jam dipergelangan tangannya.

"Aku yang akan menjemputnya nanti Paman." Jaemin menawarkan diri.

"Tidak. Aku tidak mempercayakan putra ku kepada mu."

"Tapi .."

"Jaemin .. sebaiknya selesaikan dulu masalah yang kau buat. Bagaimana bisa kau menemui Jisung jika kau masih bersama dengan gadis ini."

"Apa yang dimaksud Paman?" Kayla bertanya kepada tuan Na, ia sedikit gelisah.

"Kau bertanya padaku? Bukankah kau dan kedua orang tuamu yang memfitnah Jisung dulu, dan sialnya juga aku mempercayai semua itu. Dan memisahkan putraku ini dengan anak sebaik dia."

"Tuan Na, kami tidak bermaksud .."

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa anakku difitnah?" Park Chanyeol menatap dengan pandangan bertanya.

"Paman .. aku benar-benar mencintai Jisung. Aku benar-benar jatuh cinta pada putra bungsu Paman. Tapi, predikat playboy serta kenakalan-kenakalan lain yang ku perbuat dulu membuat mereka menggunakan itu agar aku dan Jisung berpisah." Jaemin menghela nafas dan melanjutkan ucapannya.

"Dia dan kedua orang tuanya diam-diam mendatangi Ayah dan Ibu untuk memfitnah Jisung. Mereka mengatakan kalau Jisung yang membuatku menjadi seperti itu. menjadi playboy, menghamburkan uang dan mengikuti balapan liar hingga hancurnya prestasiku disekolah. Dan saat itu Ayah dan Ibu yang sudah frustasi dengan kelakuanku menyuruh dan mengancamku untuk memutuskan Jisung, dan kalau aku menolak maka semua fasilitasku akan dicabut."

"Dan maafkan aku Paman. Aku yang masih terlalu muda waktu itu tanpa berpikir panjang membuat Jisung sangat terluka, aku sungguh sangat menyesal." Jaemin melemparkan tatapan penuh penyesalannya kearah Chanyeol.

Kutukan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang