Chapter 14

1.8K 157 23
                                    

"Lepaskan tanganmu itu dari kerah seragamnya, Na Jaemin!" Lagi, Lelaki yang sekarang sedang berjalan kearah mereka itu berucap.

Jaemin melempar tatapan tajam, ia tak suka saat orang asing memerintah dirinya seperti itu.

"Siapa kau?" Mark bertanya saat orang itu berdiri disamping Jisung, melempar tatapan tak suka kepada Jaemin.

"Aku kekasihnya." Tunjuk orang itu kepada Xiaojun, membuat Xiaojun memutar bola matanya malas.

"Kau sepertinya sedang bermimpi, aku bukan kekasihmu!" Elak Xiaojun.

"Apa maksudmu?" Jaemin bertanya sambil melepaskan cengkramannya pada kerah seragam milik Xiaojun.

"Dia kekasihku." Ucap orang itu lagi.

"Xiaojun Ge kekasihku. Hendery Ge tidak boleh berbohong seperti itu." Jisung menyela ucapan orang itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Hendery.

Hendery terkekeh lalu mencubit pipi gembil Jisung gemas.

"Bagaimana bisa kalian berdua yang sama cerobohnya ini berpacaran?" Hendery tertawa kecil lalu menatap Jaemin. "Pasti orang bodoh ini dan para sahabatnya percaya akan drama yang kalian berdua mainkan?" Hendery menunjuk Jaemin, dan sahabat-sahabatnya.

Jaemin dan kedua sahabatnya serta Haechan dan Renjun hanya mengernyitkan kening mereka, tanda tak mengerti.

"Dramanya baru dimulai, dan kau datang menghancurkannya. Aku semakin membencimu, pergi sana! Balik ke kandangmu!" Xiaojun berujar kesal, memukul pundak Hendery.

"Siapa suruh kalian berdua tidak mengajakku? Dan kau, ayolah sayang .. maafkan aku humm? Aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi." Hendery memelas dihadapan Xiaojun.

Xiaojun melirik kearah Hendery dan semua yang berada disana, lalu tersenyum kecil. "Baiklah, aku memaafkanmu."

Hendery tersenyum lebar lalu mengelus pelan rambut Xiaojun.

"Sebentar dulu, kalau ingin bermesraan bisa nanti saja. Sekarang jelaskan apa maksud semua ini?" Tanya Jaemin, ia lalu melirik kearah Jisung yang tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.

Hendery bersedekap dada lalu balas menatap Jaemin. "Aku Hendery, kekasihnya Xiaojun dan ... kakak sepupunya Jisung."

"Kau Jaemin .. seseorang dari masa lalu adik kesayanganku bukan? Seseorang yang dengan brengseknya membuat dia menangis begitu banyak dulu."

Jaemin sudah akan berbicara namun Hendery menahannya. "Dan sekarang dengan sesuka hatinya ingin mendekati adikku lagi? Tidak akan ku biarkan. Kau harus membayar semua tangisannya dulu."

"Tapi Ge .. aku sudah memaafkannya." Gumam Jisung membuat Hendery berdecak tak terima.

"Kau masih terlalu kecil dan polos. Jangan sampai dibohongi lagi oleh buaya sepertinya sayang." Hendery menatap adik sepupunya itu.

"Tap-"

"Kau harus mendengarkan kakakmu ini sayang. Ingat siapa dulu yang menemani dan menjagamu saat bersedih karena buaya kaki dua itu?" Hendery menunjuk Jaemin.

"Hendery Ge, tentu saja." Gumam Jisung.

"Nah .. maka dari itu, kau harus mendengarkanku bukan?" Jisung mengangguk, sepersekian detik pemuda manis itu menggeleng lagi. "Tapi aku mencintai Jaemin, Ge .."

Ucapan Jisung membuat Jaemin tersenyum lebar, ia sudah akan melangkah untuk memeluk Jisung.

"Berhenti disitu dan jangan mendekati adikku." Tahan Hendery.

"Kau dengar sendiri kan kalau Jisung sudah memaafkanku, dan kita saling mencintai."

"Kau kira semudah itu untuk kembali bersama adikku?" Hendery tertawa kecil. "Tentu saja tidak. Kau meninggalkan adikku dulu, mencampakkannya begitu saja. Kau membuatnya menangis karena kedua orangtuamu itu terpengaruh ucapan perempuan ular itu kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutukan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang