aku sedang bercermin untuk merapihkan seragam yang ku kenakan
"loe belum beres juga nyalin materi nya"ucap ku pada siyeon yang masih berdiam di depan meja belajar
"dikit lagi, tungguin gue ya"ucap siyeon
"iye santuy"ucapku
TOK TOK TOK
aku pun berjalan ke arah pintu lalu membuka nya
krek
"minchan, tumben loe kesini"ucap ku
"kalian harus ikut gue sekarang"ucap minchan
siyeon menoleh
"entar lagi ajalah, gue lagi kagok nih"ucap siyeon
"ini penting yeon"ucap minchan
"ini juga penting chan, gue lagi nyalin materi"ucap siyeon tanpa mengalihkan padangan nya dari buku
"bawa handong aja sana"ucapnya lagi
"apa menurut loe kematian salah satu temen loe itu gak penting"
tentu saja ucapan minchan itu membuat kami berdua menoleh ke arahnya
.terlihat sekumpulan warga yang berkerumun di depan market dekat sekolah kami
"jiu, yoonhyeon"
aku menghampiri genk ku yang sedang di tenangkan oleh genk cowok
"ada apa, kenapa kalian nangis gini"ucap ku
"dami, dia meninggal di depan market itu beberapa jam yang lalu"ucap yoonhyeon
"hah, gimana kronolgi nya"ucap siyeon
"gue minta dia buat anterin gue ke market, pas gue selesai gue liat dia udah berdarah darah gitu di depan market"ucap gahyeon
"loe cuma berdua doang sama dami, sua juga sekamar kan sama loe"ucap ku
"dia lagi mandi, makanya gue ngajak dami"ucap gahyeon
"dia langsung dimakamin"ucap sua
"gak, dia dibawa ke rs dulu buat autopsi"ucap yeonho
"ini salah gue, kalo tadi gue pergi sendiri pasti dami masih bareng kita sekarang"ucap gahyeon
"ini takdir yeon bukan salah loe, mendingan kita sekarang ikhlasin dami biar dia tenang disana"ucap gyehyeon
"bener tuh kata twins loe yeon, nanti pas pulsek kita pergi ke makam nya dami bareng2"ucap jiu menyemangati gahyeon
.aku menutup mulut ku yang menguap, rasanya bosan sekali mendengar materi yang sedang di terangkan oleh guruku
aku menoleh kan kepala ku pada jendela yang tepat ada di sebelahku
"c..cowok itu kan"
aku mengalihkan pandangan ku ke depan kemudian mengangkat salah satu tangan ku
"pak, saya ijin ke toilet ya"
."sua liat deh"ucap jiu
"ada apa ji"ucap sua
"handong kaya ngobrol sendirian di taman tuh"ucap jiu sambil menunjuk objek yang dimaksud
"ntahlah gue juga gak tau"
ia tersenyum diam2
sementara itu
"loe cowok yang kemarin kan"ucapku pada si cowok misterius
"sans aja, gue bukan orang jahat kok"
"loe pikir gue percaya"ucap ku
"harus, karna gue bakal ngelindungin loe sama temen2 loe"
"freak, mendingan loe pergi jauh2 dari sini"ucap ku
"loe gak inget gue"
"gak usah sok kenal ya"ucapku sambil berbalik untuk kembali ke kelas
"tapi kita emang kenal handong"
aku reflek berbalik
"hah darimana loe tau nama gue"ucapku
"maaf gue harus pergi, hati2 sama sekitar loe"
ia pun berlari meninggalkan ku
"tunggu"
aku mengejarnya tapi tiba2 aku terjatuh karna tersandung sesuatu
"gelang siapa ni, apa punya dia"aku mengambil gelang yang sudah patah itu
tak sengaja mataku melihat sebuah nama yang terdapat di bagian dalam gelang
"hoyoung"
aku reflek menjatuhkan gelang itu saat tangan ku terkena sedikit bercak darah yang sebelum nya menempel pada gelang
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Piece
Horror"cerita loe bagus, gue gak nyangka loe punya bakat jadi penulis"