5.

2.5K 190 24
                                    

              Hallo pren, apa kabar?
Sebelum baca jangan lupa follow dulu, biar ga ketinggalan notif dan jangan lupa vote juga huhu ✨✨

[ AKU KASI TAU, MUNGKIN PART² AWALNYA SANGAT GAJE DAN MEMBOSANKAN , TAPI TETEP BACA YA BIAR AKU SENENG HEHE ]

Selamat membaca.

                           Happy reading !

                                       
          
                                        •

                                        •

                                        •

----------------------------------------------------------------

Bugh

Pranggg

Pyarr

Suara pecahan kaca berasal dari kamar Gio. Ia membangting-bangting kan benda-benda yang ada di sekitar nya. Ia tidak peduli dengan tangan yang sudah berlumuran darah.

"AARGHHH" teriak Gio frustasi.

Tok. . . Tok. . . Tok. . .

Ketokan pintu sedari tadi terus terdengar. Siapa lagi kalo bukan sang Bunda, iya. Ibu dari Gio, Sarah violet. Sang bunda terus menerus memanggil Gio agar pintu kamar nya di buka, Tapi Gio hiraukan.

"GIO BUKA PINTU NYA, BUNDA MOHON JANGAN SAKITI DIRI KAMU SENDIRI, KAMU HARUS TENANG" ucap sang Bunda teriak cemas.

Sarah sangat tau perilaku putra nya itu, bila sedang marah-marah, Gio selalu melemparkan barang-barang  yang ada di sekitar nya, dan terkadang Gio selalu menyakiti diri nya sendiri, bisa di sebut sebagai pelampiasan.

Ah, Sarah baru teringat ia menyimpan kunci cadangan di kamar nya. Langsung saja ia mengambil kunci tersebut di kamar nya. Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu tersebut, terlihat lah kamar Gio yang berantakan seperti kapal pecah, barang-barang/benda-benda sudah berserakan di mana-mana.

Sarah melihat Gio sedang meringkuk dengan bahu bergetar. Ia menghampiri Gio lalu membawa ke dekapan nya.

"Tenang yah sayang, jangan sakitin diri kamu sendiri, coba kamu cerita sama Bunda, ada apa?" tanya Sarah lembut sambil mengusap-usap bahu anaknya yang menahan isak tangisnya.

"Dia hiks...kecewa sama aku Ndaa" adu nya sambil menangis di dekapan sang Bunda.

Hancur sudah pertahanan Gio. Katakan saja Gio cengeng. Tapi itu memang benar, bila ia sudah tidak tahan lagi dengan amarah nya atau kekesalan nya, Ia akan menangis dan mengadu ke sang Bunda.

Yah, begini lah Gio. Hanya beberapa orang terdekat saja yang tau sikap aslinya.
Terkadang ia selalu bersikap childish dan terkadang juga ia selalu bersikap tempramental.

"Dia? Maksud kamu Naya? " tanya nya.

"Iya hiks... Dia udah kembali" Sarah mengusap bahu sang anak.

"Udah bunda. . tapi hiks...dia marah sama aku, dia juga nganggap aku orang asing hiks..." ucap Gio semakin terisak. Terlalu sakit mengingat perkataan Naya yang membuat nya begitu lemah dan tak berdaya.

Sarah menghela napas sebentar, lalu melirik Gio. Ia tau, memang ini kesalahan putra nya. Tapi, bisa kah putra nya itu mendapat kan kesempatan sekali lagi?
Ia sedih melihat anak nya selalu menangis di tengah malam terkadang Gio juga sering mengamuk.

Tidak ada yang bisa mengatasi nya kecuali, satu orang yaitu Naya, iya benar
mantan kekasihnya. Memang sikap Gio sudah seperti ini dari kecil. bisa di sebut kelainan? maybe.

"Tenang ya sayang, biar bunda nanti yang bujuk Naya" ucap Sarah lembut.

"Janji?" ucap Gio seperti anak kecil sambil mendongak menatap sang Bunda.

"Iya janji" ucap Sarah enteng.

Kelima gadis cantik sedang bercanda gurau di meja kantin.

"Eh tadi lu di apain sama si Gio? Hati-hati deh Nay, usahain lu jangan cari masalah sama dia" ucap Airin berdidik ngeri.

Siapa yang tidak mengenal seorang Sergio? bahkan hampir semua sekolah yang ada di bandung mengenalinya.
Kekejaman dan kebringasan nya mampu membuat semua berdidik ngeri.

"Tapi ko gue ngerasa ga asing ya sama lo?" ucap Zia dan di angguki oleh ke 3 sahabatnya, kecuali Elsa yang hanya diam

"Hm? emang nya kita pernah ketemu ya?" tanya Naya sambil mengunyah batagor nya.

"I don't know hehe" ucap Zia menyengir.

"Eh iya deh, aku ko ngerasa familiar ya sama muka kamu" ucap Shilla polos. Ia berusaha ngingat-ingat apakah dirinya dan Naya pernah bertemu? Tapi otak lemot nya itu tidak bisa berpikir keras.

"Naya kan alumni SMP Merdeka mandiri" ucap Elsa datar sambil memainkan Hp nya.

"Ya terus hubungan nya apa bege?" ucap Zia sewot. Heran sekali ia dengan teman nya yang satu ini, jika berbicara suka setengah setengah. Ia kan tidak mengerti.

"Naya kan sama kita dulu satu sekolah" ucap Elsa jengah.

Zia dan Airin pun mulai mengingat-ingat
Astaga! Naya kan pernah menjadi trending topik saat dulu dimana mereka masih kelas 9.

Sebenernya Naya dari awal masuk Smp sudah menjadi trending topik, karena kecantikan nya? oh tentu, dari awal masuk saja ia langsung menjadi primadona!

"Oh iya-iya inget, dulu kan waktu itu Naya pernah jadi bahan perbincangan iya kan? Yang Naya di fitnah itu loh" ucap Zia heboh.

"Di fitnah siapa ya lupa gue, pokonya tu cewek kalo di depan kita tuh sok polos, sok lugu, sok cantik juga" ucap Airin berusaha mengingat-ingat.

"Cindy" ucap Elsa singkat.

"NAH DIA!" ucap Zia dan Airin kompak.

Naya hanya geleng-geleng melihat tingkah laku sahabat baru nya itu yang super heboh. Ia jadi teringat kejadian 2tahun yang lalu, yang membuat dirinya trauma untuk mempunyai teman.

Tiba-tiba ia kepikiran Cindy, dimana gadis licik itu? Kalau saja ia bertemu lagi, ia akan membuat Cindy gila, ingin sekali ia menjatuhkan mentalnya.

Untung saja dirinya masih menyimpan aib-aib Cindy, yang membuat dirinya bebas melakukan apapun karna ia mempunyai senjata.

***

HAI!

MAAF YA LAMA UP NYA WKWK BARU SEMPET.

KALO ADA TYPO TANDAI YA! BIAR AKU KOREKSI.

CUMAN MAU BILANG INI CERITA PERTAMA AKU, JADI SORRY KALO GA SESUAI EXSPETASI.

KALO ADA KATA-KATA YANG KURANG FASIH MOHON DI MAKLUMI YA, KARNA AKU JUGA MASIH BANYAK BELAJAR.

ANW, SI CINDY BAKAL DI MUNCULIN LAGI GA YA? WKWK TEBAK HAYOO?!

OIYA BANTU PROMOSIIN CERITA AKU YA KE TIKTOK,DLL.

EH TOLONG DONG KASIH SARAN, YANG COCOK JADI VISUAL GIO SIAPA YA?

BANTU FOLLOW INSTAGRAM AKU YA :
@anisaquickest_151

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT PLEASE!!💘

NEXT?

EX GIRLFRIENDWhere stories live. Discover now