halo, apa kabar?
sorry ya baru bisa up sekarang :D
_____________________________________
Sekarang adalah hari dimana Sela menikah, hari yang paling di tunggu-tunggu oleh Kevin dan Sela. Hari dimana mereka resmi menjadi pasangan suami istri sah. Pagi-pagi begini sudah banyak tamu undangan yang datang. Tidak heran jika acara nya akan mewah seperti ini.
Acara akan segera berlangsung, pengantin perempuan tengah bersiap-siap, terlihat Sela sekarang sangat cantik, seperti anak gadis.
Naya menghampiri ibunya ke ruang hias, "Mama cantik banget" puji Naya kepada Sela.
Sela tersenyum sambil berkata "Kamu juga cantik Naya" puji balik Sela.
"Udah selesai kan? Ayo ke depan, tamu tamu udah pada dateng" ajak Naya.
Sela mengangguk lalu bertanya, "Calon daddy kamu udah dateng?" tanya Sela.
"Udah mamah, makanya ayo cepetan" ucap Naya gemas sambil menarik tangan Sela
"Ga sabaran banget ih kamu" ucap Sela sedikit greget.
Naya menyengir lalu menuntun Sela dengan hati-hati takut terjatuh karena Sela memakai highlass yang cukup tinggi.
Sela dan Naya sudah di depan, Naya mengantarkan sang mama ke kursi khusus untuk pengantin. Dekorasi tempat yang bagus dan enak di lihat. Tidak salah tempat ini menjadi sorotan pertama saat calon pengantin duduk di tempat.
Mempelai pengantin pria sudah sampai di sini sejak lima belas menit yang lalu. Acara akan segera berlangsung. Kevin terlihat sangat tampan memakai jas rapih dengan berwibawa.
Di sini lumayan banyak orang yang datang, terutama teman-teman Naya dan teman-teman abangnya.
Skip [ beberapa jam kemudian ]
Acara berjalan dengan lancar, Sela dan Kevin sudah resmi menjadi sepasang suami istri yang Sah. Kevin memeluk pinggang Sela posesif, sebenarnya ia tidak rela membagi-bagi kecantikan Sela kepada orang-orang. Ingin rasanya acara ini segera selesai, tak tahan ingin cepat-cepat mengurung Sela di kamar.
Dasar om-om.
Tamu-tamu berantrian mengucapkan selamat kepada dua sepasang suami istri itu. Naya yang sekarang tengah asik makan-makan bersama ke empat sahabat nya itu.
"Tante Sela cantik banget Nay, sumpah" ucap Airin tak henti henti memuji Sela. Ia saja insecure melihat kecantikannya.
"Jelas dong, mama gue gitu loh" ucap Naya sombong.
"Pantes aja om kevin tergila-gila gitu sama tante Sela" kata Zia kagum sambil geleng-geleng kepala.
"Aaaaa sweet banget, liat deh dari tadi om Kevin meluk pinggang nya tante Sela mulu" teriak Shilla heboh.
Elsa mengusap telinganya nya itu sambil menatap Shilla kesal, "Diem napa, jangan malu-malu in"
Shilla menyengir tanpa dosa, benar saja orang orang langsung menatap ke arah meja kami.
Kami menutup muka dengan telapak tangan karena malu!
Dasar bocil.
__________________________________
Di meja sebrang sana ada anak-anak Alastar yang sedang makan-makan. Sedikit terganggu saat mendengar teriakan cewe dari meja sebrang sana.
"Yang teriak itu temen nya Naya bukan sih, brisik amat" ucap Nathan kesal.
"Si Shilla tuh kayanya" tebak Arkan.
"Loh Naya ngundang mereka juga?" tanya Nathan.
"Iya" jawab Reygan singkat.
Mereka asik berbincang, berbeda dengan manusia kutub satu ini. Sejak dari tadi dia hanya pokus ke satu titik yaitu gadisnya. Tak bosan-bosan nya ia melihat ke arah gadisnya.
Satu kata di benaknya, Cantik sekali.
Banyak tamu lelaki yang melihat ke arah Naya, banyak pujian dan tatapan suka.
Gio yang melihat itu menggeram tak suka.
_________________________________
"Naya, lo di liatin Gio tuh dari tadi" ucap Zia sambil menunjuk ke arah Gio.
Naya pun melihat ke arah yang Zia tunjukan. Tiba-tiba mereka bertubrukan mata. Dan Naya pun mengalihkan pandangan. Tapi tidak dengan Gio.
Naya mengacuhkan tatapan Gio, "Biarin aja" ucap Naya tidak peduli.
"Engga mau nyamperin?" tanya Zia.
"Cih, buat apa? penting banget gitu?" jawab Naya sinis. Tiba-tiba ia mendadak jadi sensi.
"Ya kirain kalian udah akur hehe" ucap Zia sambil menyengir.
Naya mengabaikan ucapan Zia, lalu ia berdiri dan pergi dari meja itu, ia ingin mengambil minum di meja sebelah.
Saat sudah mengambil air tersebut, Tiba-tiba ada yang mencekal tangan nya dari samping. Naya tersentak kaget saat tau siapa yang berani memegang tangan nya.
Naya menatap malas orang tersebut, yang tak lain adalah Gio.
"Apa?" tanya Naya singkat.
Gio tersenyum lalu berkata, "Ayo sini duduk sama aku" ajak Gio dan langsung menarik tangan Naya hingga duduk di meja yang sama.
Naya ingin protes, tapi mulutnya langsung di bungkam makanan yang Gio suapi untuk nya.
Naya mengunyah makanan tersebut lalu berkata, "Apasih, gue mau duduk sama temen-temen gue" ucap Naya sambil beranjak dari meja itu.
Dengan cepat Gio mencekal tangan Naya,
lalu memeluk pinggang Naya posesif, "Gak usah, kamu sama aku aja" ucap Gio masih sabar.Naya mengalah untuk kali ini saja.
"Mau lo apa sih?" tanya Naya jengah
"Mau kamu" jawab Gio sambil menatap Naya lekat.
Naya berusaha melepaskan lilitan tangan Gio, "Lepasin, malu di liatin banyak orang" ucap Naya sambil menahan malu dan entah rasa apa yang sedang ia rasakan sekarang.
"Gak mau, mau gini terus, biar mereka tau kalo kamu cuman punya aku" ucap Gio santai.
"Lo lupa? kita ini udah gak ada hubungan apa-apa lagi" Ucap Naya fakta.
"Aku ngga peduli, aku sayang sama kamu, aku masih cinta sama kamu, dan kamu cuma milik Sergio gerald rajendra." Ucap Gio lantang.
Damn.
Jika Gio sudah menyebutkan nama lengkap nya, ia tidak bisa bantah. Yang ada Gio bakalan nekat.
Naya hanya diam tidak tau harus menjawab apa.
Gio tersenyum, lalu memeluk pinggang Naya posesif. Tak suka jika banyak orang yang melihat Naya dengan tatapan memuji.
Banyak godaan dari teman-teman nya, Naya sungguh malu. Tadi saja tidak peduli dengan Gio, tapi sekarang malah diam saja saat Gio di dekatnya.
Mau bagaimana lagi, ia hanya bisa terdiam dan pasrah. Mengalah untuk hari ini saja.
_____________________________________
halooww sahabaddd
aku baru sempet up HEHEHEHE.
author sibuk push rank.
jangan lupa vote sama komen ya di tunggu!!!
kalo ada kesalahan kata, mohon di maklumi dan di beri koreksi.
mampir ke ig ; @anis4_____
BYE BYE MUACHH 😼.
YOU ARE READING
EX GIRLFRIEND
Teen Fiction- Follow sebelum baca ⚠️Di larang plagiat⚠️ -- Aku kembali bertemu dengan nya, apakah aku bisa untuk tidak menatap mata setajam elang yang membuatku jatuh kedalam jurang kebahagiaan dan kesedihan - Naya Xavella Alegra Ternyata, kau sama sekali tidak...