Kring... kring...
Mark menutup mukanya dengan bantal yang sebelumnya menjadi alas kepalanya saat mendengar ponsel miliknya berdering nyaring dan bergetar diatas meja nakas.
Kring.. kring..
"Sial! Siapa yang mengganti dering ponselku!"
Argghhkk!
Lelaki berwajah tampan itu menggeram kesal dan dengan setengah hati tangannya berusaha untuk meraih ponselnya yang terus berdering. Sumpah serapah jahat beruntut terucap didalam hatinya, mengutuk siapapun yang mengganggu acara tidurnya.
"Yeoboseyo?" Meski dengan suara serak dan mata yang masih terpejam Mark memilih untuk menerima panggilan, namun setelah ditunggu nyaris satu menit tidak ada suara dari sang penelpon.
"Jinja?! Siapa yang berniat mengerjaiku." Kantuknya buyar sudah, kini iris chita Mark memicing tajam, berusaha menormalkan pengelihatan dan yang ditangkap retina matanya adalah nomor asing yang tidak dikenal.
001-23-12345...
"Hei, bicaralah."
"...."
Marm semakin geram karena tidak mendapati suara dari si penelpon ditengah rasa kesalnya Mark masih mencoba untuk bersikap sopan, diliriknya jam yang menempel di dinding, waktu yang sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, "Baiklah aku tutup teleponya."
"Enghhh..."
Deg
Mark mengkorek telinganya, tidak. barusan dirinya menangkap suara lenguhan dari lawan bicaranya, suara yang entah kenapa terdengar menggelitik dan mampu membuat jantungnya berdetak.
"Yeoboseyo..." Mark berucap ragu, beranjak dari posisi tidurnya menjadi duduk.
"Ahhh.. sshh..ughh.."
Genggaman ponsel ditangan Mark mulai tidak fokus, suara disebrang sana seakan menghipnotisnya. Lenguhan serak yang terdengar merdu sekaligus sexy membuat bulu roma Mark meremang. Bukan suara perempuan tapi laki-laki sama sepertinya namun terdengar sangat menggoda. Mark mulai gelisah, pikiran warasanya memberi intruski untuk memutus sambungan sepihak namun naluri gairahnya mengatakan lain.
Mark ingin mendengar yang lebih lagi.
"Yeahh.. ughhh... p-pelaann.. sayangg.. ahhh..."
Glup
Mark bahkan tidak mampu untuk berbicara, mulutnya terkatup dengan lidah yang terasa kelu, pusat miliknya terasa panas dan berdenyut. Begitu cepat gairahnya bergelora hanya dengan lenguhan dan desahan merdu seseorang di sambungan ponselnya. Seseorang yang bahkan tidak jelas siapa?
Mark tidak bisa membayangkan wujud orang itu namun naluri laki-lakinya seakan menutun Mark pada hal yang memabukkan, merasakan seolah ada seseorang yang tengah ia sentuh. Bergelayut manja dengan melingkarkan lengan indah dilehernya.
"Aghhkk... ouhhh..."
Mark merasakan tubuhnya semakin kaku dan menegang, teriakan sexy disebrang sana mengisyaratkan miliknya yang telah terbenam didalam lorong hangat penuh kenikmatan.
Mark memilih menggigit bibirnya, sementara tangannya melingkupi bagian privasinya.
"Sayang.. shh.. kau membuatku penuhh.."
Gairah Mark semakin tersulut, "Kau.. sshh.." meracau dengan tangan yang terus berkerja mengurut miliknya, merasakan miliknya seolah dimanja didalam tubuh seseorang yang sempurna didalam imajinasinya. Menikmati bibir merah nan basah yang terus mendesah merdu terdengar jelas ditelinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story About MarkChan II
Cerita PendekCerita pendek Original story by kim anna shinotsuke #ibnuchan23