Layak atau tidak layak?
Memuaskan atau justru membosankan?
Anggun atau serampangan?
Dipuja atau di lecehkan?
Diinginkan atau di campakkan?
"Semua tergantung padamu Hichan-san" Mata sipit Nyonya Misan menatap tajam hasel caramel Hicahan yang duduk membeku di hadapannya.
.
'Minyung.. setidaknya pelanggan pertama ku bukan merupakan sosok pria tua dan menyeramkan. Bahkan ia rela menjemputku dari pelarian ku. Bolehkah aku berharap jika Minhyung akan menjadi pelanggan pertama sekaligus terakhir bagiku. Dewa langit.. kabulkan permohonanku...'
'Layak, memuaskan, dipuja dan di inginkan.. itulah diriku, Seo Hinchan.'
.
.
.
Hembusan angin memasuki musim semi terasa sejuk, terpaan lembutnya menggoyang rimbun kuncup bunga pohon plum yang berjajar rapi di sekitar pagar Subway Senior high school, salah satu sekolah kenamaan di kota Nagoya.
Matahari yang tak bersinar terik mampu membuat nyaman sosok indah yang tengah duduk di atas hamparan rumput hijau sementara punggungnya bersandar nyaman pada salah satu pohon plum. Aroma semerbak yang menguar dari kuncup plum mampu membuat nyaman siapun yang berada di sekitanya.
Mata indahnya terpejam, memperlihatkan sederet bulu mata panjang nan lentik, sesekali bibir plum merah nyaris semerah buah cerry miliknya bergerak-gerak lucu.
"Yah.. dia tidur lagi." Pria berseragam putih berbalut blezer hitam, almamater kebanggaan SMA Subway lengkap dengan logonya, berdiri berkacak pinggang, mata sipitnya menatap sosok indah yang masih belum terjaga dari tidurnya.
"Haechan-san.. yak! Bangun!"
"Emm.. biarkan lima menit lagi.." dengan tanpa membuka matanya pria berparas cantik yang juga mengenakan seragam yang sama dengan pria yang mengusik tidurnya itu masih betah menyandarkan kepala sekaligus punggungnya.
"Aish.. bagaimana mungkin kau masih bisa santai di saat pengumpulan tugas sekolah tinggal tiga hari lagi." Pria itu asyik membalik-balik buku yang di bawanya sementara memposisikan duduknya di samping pria cantik yang mengabaikan kehadirannya.
Srek
"Karena aku Seo Haechan." Pria cantik itu membuka matanya dan tersenyum penuh arti pada temannya yang kini balik menatapnya dengan pandangan iritasi.
"Iya, benar. Karena kau Seo Haechan, siswa jenius yang menguasai segala hal tentang seni. Ck, apa kau sedang menyombongkan dirimu Haechan-san?"
"Hehe.. aku hanya bercanda, kenapa kau jadi begitu menanggapinya dengan serius Osaki Shotaro-san." Bibir plum sosok cantik bernama Seo Haechan itu membentuk pout sempurna yang terlihat begitu imut dan menggemaskan bagi siapaun yang melihatnya. Jam istirahat membuat halaman sekolah ramai karena bebas melakukan aktifitas diluar kelas. Tidak sedikit dari para siswa yang berhenti sejenak dari aktiftasnya hanya untuk menatap sosok indah yang terlihat tak perduli tentang apapun disekitarnya.
"Kau tidak perlu menyembut namaku dengan lengkap dan berhenti bersikap seperti itu Chan, lihat bagaimana mereka menatapmu." Shotaro mendengus kesal, pria yang memang memiliki postur tubuh lebih tinggi dari Haechan itu mencoba memperingatan teman Koreanya itu akan tingkah lakunya yang terkadang tidak melihat tempat.
Ya, teman korea. Haechan adalah segelintir siswa SMA Subway yang berwarga negara korea meskipun sejujurnya Sofu-nya memiliki darah Jepang. Haechan adalah siswa pria berwajah bishounen yang sangat populer di SMA Subway, sekolah khusus siswa laki-laki itu. Bahkan keindahan ragawinya sudah menyebar senatero kota Nagoya.
![](https://img.wattpad.com/cover/282313991-288-k310844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About MarkChan II
Cerita PendekCerita pendek Original story by kim anna shinotsuke #ibnuchan23