part 3

208K 3.4K 33
                                    

Hari ke 12

Reina sudah tidak dapat lagi menangis, dia menjadi lebih kuat, dendam yang membara ketika dia tau bahwa Rico sudah lama berselingkuh dengan adiknya. Anna gadis yang terlihat polos itu ternyata sangat licik, dia dan Rico sudah merencanakan semuanya. Mereka berencana untuk mengambil semua harta kekayaan orangtuanya kemudian menikah. Reina harus membalaskan dendam kedua orangtuanya, dia harus tetap hidup untuk mewujutkannya.

Reina menatap kaca, dia terlihat lemah, dan berantakan. Dia mandi membuka lemari yang penuh oleh pakaian cantik, peralatan makeup juga tertara rapi di meja.

Reina memilih baju hitam dengan rok yang sangat pendek. Dia memiliki tinggi 170cm cukup tinggi untuk seorang wanita. Suara pintu depan terbuka, nampaknya Hazel sudah pulang dari kliniknya.

Reina menuruni tangga menuju hazel yang merebahkan diri duduk di sofa. Suara langkah kaki Reina terdengar jelas, Hazel menoleh kearahnya. Hazel memerhatikan reina dengan teliti dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Reina sangat cantik, dia idaman semua pria sejak SMA hingga lulus kuliah banyak pria yang tertarik padanya. Rupanya kecantikannya tidak hanya menarik bagi laki-laki biasa dan hidung belang. Seorang psycopathpun tertarik padanya. Hanya satu kekurangan Reina dia cenderung menjadi wanita yang penurut, kalem dan terlalu baik hingga membuat laki-laki mudah merasa bosan.

"Ada apa ini, kamu sangat cantik"

"Benarkah?" Reina mendekat dan duduk di sebekah Hazel. "Aku punya permintaan untukmu"

"Apa itu"

"Kamu harus membantuku membalas dendam"

"Aku tidak tertarik untuk membunuh laki-laki, Lalu apa yang aku dapat sebagai bayarannya"

Reina mendekat "apapun itu" berbisik tepat ditelinga hazel. Hembusan nafas reina sangat terasa di telinga hazel yang sensitif.

Hazel memandangi reina tanpa berkedip, Reina memembelai leher Hazel dengan tangannya yang lembut.

Tidak butuh waktu lama hingga Hazel tidak bisa menahannya lagi. Dia berdiri menarik reina, menciumanya dengan penuh hasrat.

Reina memejamkan mata, dia masih tidak bisa membalas ciuman itu Reina masih merasa jijik, namun dia berusaha menahannya.

Hazel memutar tubuh reina agar membelakanginya mendorong punggung reina hinga dadanya menyentuh meja yang ada di depannya. Membuat posisinya seperti menungging, hazel menekan punggung reina ke meja dia memeloroti pakaian dalam reina.

setelah itu, hanya rasa sakit yang terasa, dengan air mata yang berusaha dia tahan agar tidak terjatuh. Mengingat kekejaman Rico membuat Reina menjadi semakin kuat. Walaupun dia tau, cara yang dia pilih untuk membalas dendam sangatlah bodoh dan merugikan dirinya sendiri, tapi rasa putus asa memang berhasil membuatnya memilih keputusan gila itu.

Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang