part 36

27K 997 119
                                    

Raff mendapat pesan husus dari direktur rumah sakit, mereka meminta semua dokter segera datang.

Rupanya hal itu dilakukan akibat kebakaran yang terjadi di kepolisian.

Raff berkeliling, mencari sang ayah diantara para korban yang selamat ataupun yang sudah meninggal, namun dia tidak berhasil menemukan sang ayah.

"Apa yang kamu lakukan? Cepat bantu aku" ucap seorang suster yang sedang merawat pasien dengan luka parah di bagian kaki.

Suasana rumah sakit sangat ramai, wartawan juga membuat semuanya semakin rumit, mereka memaksa masuk untuk mendapatkan foto ekslusive mengenai korban.

"Kamu lihat beritanya? Psycopath itu kabur"

Raff langsung mendatangi salah satu korban selamat dengan luka ringan, meraih hpnya dan membaca sebuah berita.

Tanpa berfikir panjang raff berlari keluar dari rumah sakit, tetap dengan jas putih yang penuh akan noda darah pasien.

"Rafff" panggil seorang wanita yang dia kenal.

"Lily"

Lily melihat kearah pakaian raff yang penuh darah.

"Darah pasien" seakan tau bahwa lily melihat pakaiannya.

"Kamu lepas dulu pakaianmu dulu, orang akan takut" ucap lily sambil membantu raff melepas jass dan hanya menggunakan kemeja polos berwarna coklat.

"Aku harus segera pergi"

"Aku tau, aku akan mengantarmu"

"Kamu tau?" Tanya raff memastikan

"Aku tau, tanpa sengaja aku mendengar panggilan telfon ayah"

Raff mempercayai lily, dia membiarkan wanita itu menyetir.

"Kamu yakin? Di daerah ini"

"Aku yakin"

Mereka berada di tempat yang cukup ramai area mall, raff turun dari mobil bersama lily, mendekati kerumunan.

.....

"Antarkan aku ke plaza pusat"

Sang sopir taxi menatap hazel dari kaca pengemudi, dia curiga karena di tubuh hazel dipenuhi noda darah.

"Kumohon, aku tidak akan menyakitimu" sang sopi segera tancap gas, entah karena dia kasihan atau takut bahwa Hazel akan menyakitinya.

Saat tiba disana terlihat orang-orang berkerumun, hazel segera mendekati kerumunan itu.

Disana dia melihat reina duduk dalam posisi berlutut, menggunakan jaket tebal, sementara kedua mata dan mulutnya ditutup oleh sebuah kain panjang berwarna hitam, tidak ada satupun orang yang berani mendekat, mereka hanya berkumpul, bertanya dan merekam kejadian itu.

"Reina.."

Reina memalingkan wajahnya ke asal suara itu terdengar. Dengan mata Tertutup sekalipun, Reina bisa mengenali suara Hazel.

Reina mencoba berbicara berteriak sembari menggelengkan kepala sebagai kode agar Hazel tidak mendekatinya.

Hazel mengerti akan kode itu, dia melihat sebuah kabel mencuat di balik jaket hitam yang dia kenakan, sementara sebuah jam tangan aneh melingkar di pergelangan tangan Reina, sebuah jam dengan angka besar bergerak menghitung mundur, Hazel menyadari sesuatu.

"Segera mundurrrr" teriak Hazel.

Dia berlari mendekati Reina memeluk tubuh wanita itu dengan erat. Air mata mereka menetes bersamaan.

"Aku mencintaimu reina.." bisik Hazel.

Setelah itu ledakan terjadi, semua orang tiarap dan beberapa berlarian menjauh.

Sad Cruel PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang