Amber Dan Sifat Buruknya

155 8 0
                                    

Amber dan dua teman nya datang ke kafe tempat Felicia kerja paruh waktu. Peristiwa ini memang bukan pertama kali nya terjadi.

"Musuh bebuyutan keluarga lo dateng tuh Fel," ujar Tias sambil menatap Amber yang berjalan dengan angkuh ke meja yang selalu dia tempati saat datang ke kafe ini.

Felicia yang sedang sibuk mengelap meja bekas pelanggan langsung menoleh menatap ke datangan Amber yang sudah pasti akan menjadi bencana baginya.

"Pembuat onar itu ngampain sih dateng ke sini segala, kayak gak ada kafe lain aja," dengus Tias yang tidak suka dengan keberadaan Amber. Tias sangat mengetahui alasan Amber suka sekali datang ke kafe ini. Alasan nya hanya satu yaitu ingin membuat Felicia berada dalam masalah.

"Felicia!" panggil Amber dengan senyum miring nya.

"Tuh kan, mulai deh tuh orang! Ngeselin banget sih! Gak jelas!" ujar Tias.

Felicia menarik nafas nya panjang, kemudian menghembuskan nya lewat mulut. Dia harus menguatkan mental dahulu sebelum menghadapi Amber dengan segala keburukan nya.

"Gue aja deh Fel," tawar Tias karena tidak mau Felicia dihina-hina seperti terakhir kali gadis-gadis itu datang ke sini.

"Gak usah deh Yas, kalo nanti lo yang dateng, pasti dia tetep nyuruh gue ke sana, doa in gue ya biar gak ngamuk," ujar Felicia dengan senyuman yang seakan berkata bahwa dirinya akan baik-baik saja.

"Gue doa in lo bisa sabar ngadepin orang sakit jiwa itu," ujar Tias membuat Felicia terkekeh.

Tias menghela nafas nya sambil memperhatikan Felicia yang berjalan menuju tempat yang Amber duduki. Satu hal yang dapat Tias prediksi, Amber akan merendahkan Felicia seperti biasa nya.

"Selamat sore, mau pesan apa?" tanya Felicia  dengan senyum yang dipaksakan. Jika bukan karena takut pekerjaan nya hilang, Felicia sangat tidak mau melakukan ini. Gadis itu merasa hina melakukan hal ini.

Amber tersenyum miring menatap Felicia. "Seperti biasa ya, pelayan!" ujar Amber dengan penekanan di akhir kata.

Felicia memejamkan matanya sebentar menahan emosi yang ingin dia luapkan. Gadis itu kembali tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala nya.

"Kakak nya yang lain, mau pesan apa?" tanya Felicia kepada dua teman Amber yang sifat nya sebelas dua belas dengan Amber.

"Seperti biasa juga pelayan!" ujar Cindy teman Amber dengan senyum merendahkan nya.

Felicia menocoba untuk tetap tenang, gadis itu melirik teman Amber lain nya. "Gue milk shake coklat nya satu sama spaghetti nya satu," ujar Diana tanpa menatap Felicia sama sekali. Felicia mengangguk mengerti.

"Ditunggu sebentar ya," ujar Felicia berusaha untuk tetap ramah.

"Jangan lama-lama pelayan! Waktu gue berharga soal nya!" ujar Amber dengan suara yang sedikit di keraskan membuat beberapa pelanggan lain nya menoleh.

Felicia menghela nafas nya. Jangan sampai dia terbawa emosi karena Felicia tau Amber memang ingin membuat nya marah dan berakhir Felicia mendapat masalah.

Tias mengikuti Felicia yang sedang memberikan kertas pesanan kepada juru masak di dapur.

"Fel," panggil Tias.

"Kenapa?" tanya Felicia sambil menatap Tias.

"Dia itu kakak nya presma kampus lo kan ya?" tanya Tias. Dia yang Tias maksud adalah Amber.

"Iya," jawab Felicia.

"Gak nyangka ya adek nya baik, kakak nya kayak iblis," ujar Tias yang merasa sangat kesal dengan Amber yang sangat suka merendahkan Felicia.

Felicia's EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang