Hangover

121 4 0
                                    

Sayup-sayup Dilla mendengar suara dering telpon dari seseorang. Dengan kepala yang sangat pusing gadis itu mencari-cari ponselnya.

Dilla melirik Felicia yang tidur meringkuk di atas sofa. Gadis itu berusaha mencari ponselnya dengan pandangan yang masih buram. Namun saat ia temukan ponselnya, ponsel itu tidak berdering.

Dilla bangkit dari duduknya dengan sempoyongan. Gadis itu berusaha berpegangan ke meja. Dilla melihat ponsel Felicia yang berdering tidak henti-henti, membuat Dilla berdecak sebal.

Dilla mengambil ponsel itu. Mata nya melihat nama seseorang tertera di ponsel Felicia.

"Halo?" tanya Dilla sambil mengurut keningnya yang terasa begitu pusing. Rasanya gadis itu ingin muntah sekarang.

"Fel? Lo dimana? Lo gapapa? Tadi gue lihat lo ada di story temen..."

"Eh kak Udin?" Dilla melihat kembali nama yang tertera di ponsel Felicia.

"Fel itu lo?"

"Ini gue kak, Dilla," ujar Dilla.

"Dilla? Ngapain lo angkat telpon Felicia? Felicia mana? Orang tuanya telponin gue dari tadi! Lo bawa dia ke mana?" tanya Syarif terdengar begitu khawatir. Dilla memejamkan matanya sebentar.

"Gue lagi di karaoke bareng Felicia," jawab Dilla.

"Mana Felicia nya? Kasih ponselnya ke Felicia!"

"Kak gue boleh minta tolong gak?"

"Felicia nya mana dulu!"

"Dia tidur kak," ujar Dilla.

"Di karaoke?"

"Iya," jawab Dilla.

"Kak gue mau minta tolong," ujar Dilla lagi.

"Ya udah apa cepetan? Udah jam segini belom pulang juga!"

"Gue mabok nih, bisa jemput gue sama Felicia gak? Nanti gue share lokasi nya," ujar Dilla dengan begitu santai.

"Apa? Lo mabok? Jangan bilang Felicia juga mabok!"

"Shtt berisik lo kak, cepetan, kepala gue pusing banget ini!"

"Share lokasi kalian sekarang!" Sambungan telpon itu langsung terputus. Dengan setengah sadar Dilla langsung share lokasi nya dari ponsel Felicia. Untung saja Dilla hapal password ponsel Felicia.

-FELICIA-

Suara pintu terketuk membuat Dilla kembali tersadar. Gadis itu membuka pintu karaoke itu dengan sempoyongan.

"Kak Udin?" tanya Dilla dengan mata yang menyipit untuk memastikan lelaki itu benar Syarif.

"Kalian ngapain sih!" ujar Syarif dengan kesal. Lelaki itu langsung berjalan masuk untuk melihat Felicia.

"Dia kenapa?" tanya Syarif ketika melihat mata Felicia yang membengkak.

"Aduh kepala gue pusing, pokok nya dia abis di putusin pacar nya," ujar Dilla sambil terus-menerus mengurut keningnya yang begitu pusing.

"Eh pacar nya lo ya? Maksud gue itu..."

"Ersakha putusin dia?" tanya Syarif dengan begitu kaget. Dilla membuka matanya dengan lebar.

"Kakak tau?" tanya Dilla yang sudah mulai sadar dari mabok nya.

"Hah? Kurang ajar! Kenapa bisa?" tanya Syarif dengan begitu terkejut.

"Ersakha mau tunangan sama Audrey, brengsek emang!" umpat Dilla.

"Tunangan?" tanya Syarif tak habis pikir. Ersakha sangat gila menurut nya. Menyia-nyiakan gadis yang sangat mencintainya, hingga terkadang membuat Syarif iri.

Felicia's EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang