Wah udah 100 lebih readers 😭
Makasih, seneng bangettt huhuhu😭
Jangan lupa tinggalkan jejak😍
Happy Reading ✨
******
"Pusing banget di materi buku besar ini," keluh Verin dengan memegangi kepalanya.
Guru kejuruan dikelas XI Akuntansi tidak hadir, namun tidak ada suara sedikitpun didalam kelas ini. Semua siswa sibuk mengerjakan tugas yang sangat menguras otak itu.
"Salwa lo udah selesai?" tanya Tamara.
Tamara Adista adalah salah satu teman Verin yang paling bucin akut. Karena diantara ketiga teman Verin yang memiliki pasangan hanya Tamara. Penampilannya feminim, membuat Tamara selalu mementingkan penampilan. Dimana pun kapan pun ia berada peralatan make-up selalu ia bawa.
"Iya ini dikit lagi selesai," jawab Salwa dengan lembut.
Salwa Aulia adalah teman Verin yang paling lembut, pintar, dan sangat lugu. Salwa paling pendiam dibandingkan dengan teman-temannya.
Ia tidak pernah mau ikut campur urusan orang lain. Terkadang juga bersifat paling dewasa, ketika ada pertikaian diantara keempat sahabat itu, selalu Salwa yang menjadi penengah. Salwa tidak pernah bicara Lo-gua kepada siapapun, kata dia bicara seperti itu kurang sopan. Meskipun begitu tapi ia tidak pernah mempermasalahkan teman-temannya yang bicara dengan Lo-gua.
"Liat dong Sal," rayu Tamara dengan cengengesan.
"Boleh, tapikan kata Buk Leni ngga boleh contekan Mara."
"Ngga papa deh dikit aja," bujuk Tamara.
"Iya udah nanti aku bagi kalo udah selesai," ujar Salwa tersenyum.
Sementara Tamara sudah sangat bahagia. Salwa itu pintar, ia sering mendapatkan peringkat pertama, namun kadang juga posisinya di geser oleh Varon.
Salwa dan Varon selalu bersaing dengan ketat, mereka berdua ambisius mengejar nilai yang besar. Selalu memperebutkan urutan pertama didalam kelas. Begitu juga dengan Verin, meski ia selalu di urutan nomor tiga namun posisi Verin selalu aman, tidak tergeserkan.
"Clara lo ngga ngerjain?" tanya Verin yang melihat Clara dengan santai tidur dikelas.
"Gak," jawabnya singkat.
"Kejuruan loh ini, nanti lo ngga naik kelas mampus," ujar Verin memperingatkan.
"Gue masih mau sekolah aja untung," jawab Clara kembali menenggelamkan kepalanya ditangannya.
Verin meringis, sahabatnya yang paling galak itu selalu saja seperti itu. Jarang sekali mengerjakan tugas. Bahkan dengan sengaja tidur dikelas saat pelajaran, tak membuatnya gentar sekalipun guru yang mengajar itu killer.
"Aduh pusing banget, sih!" dengus Verin kesal.
"Ini kenapa udah gua itung tiga kali tetep ngga balance, sih?!" kesalnya dengan terus memandangi angka-angka didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple V
Teen FictionSequel ALVINA "Mau ngikutin jejak papa. Sekali main yang keluar tiga." (Varen Renendra Argaresta) "Gua sama lo? Jelas cantik gua lah!" (Verin Diandra Argaresta) "Bisa diem?!" (Varon Mahendra Argaresta) Ini tentang kisah tiga saudara kembar yang memi...