Happy Reading ✨
*******
"Lo pulang duluan aja, Ron," ujar Verin.
Varon masih terdiam memperhatikan Verin yang sibuk membereskan alat tulisnya.
Bruk!
Buku yang ada dimeja Verin jatuh kebawah akibat Verin yang buru-buru.
Varon menghela nafas, kebiasaan Verin jika tergesa-gesa malah merusak semua.
"Ih bego banget, jadi berantakan 'kan. Udah diberesin juga!" dumelnya dengan kesal.
"Gua tuh buru-buru mau ke rumah Tamara. Ini buku malah ngajak berantem, udah di tata berantakan!"
Varon membungkukan badannya. Mengambil buku-buku yang jatuh.
"Pergi aja," ujar Varon menata kembali buku-buku cetak dimeja.
"Lah ini yang berantakan, gimana?!"
"Biar gua aja."
Mata Verin langsung berbinar, "tapi tas gua berat," ujar Verin merengek.
"Sini," jawab Varon seolah tau maksud Verin, yang menyuruhnya membawakan tasnya.
"Yey, Varon makin cakep, deh. Oke gue pergi, ya." Verin langsung berlari keluar mencari Tamara dan Salwa.
"VARON NANTI BILANGIN BUNDA, YA!" teriak Verin dari luar.
Varon menggelengkan kepalanya. Terkadang seperti preman, terkadang manja seperti anak kecil, kembaranya itu memang gampang berubah-ubah sifatnya.
Setelah selesai membereskan buku dan peralatan tulis milik Verin, Varon keluar kelas dengan gaya yang seperti biasa, cool.
"VARON!" teriak seseorang dari belakang.
Varon menengok, memperhatikan Varen dari atas sampai bawah.
Rambut berantakan, dasi diikat dikepala, baju yang dikeluarkan, keringat dimana-mana, sepatu yang tidak lagi di kaki, tapi di tenteng ditangan.
"Jorok!" batin Varon
Varon yang pecinta kebersihan, sangat jauh berbeda dari saudaranya itu. Varon harus bersih, wangi, rapih, dan tidak berantakan seperti saudaranya itu.
"Bilangin Bunda, gua pulang agak telat."
"Gua mau latihan basket."
"Hm."
"Verin mana?" tanya Varen yang tidak melihat kembaran cerewetnya itu.
"Tamara," jawab Varon singkat.
"Hah? Gue tanya Verin bukan Tamara!" kesal Varen.
Varon memutar bola matanya malas. Sudah dijawab tapi tidak paham. Varon terlalu malas untuk bicara panjang lebar, kalo tidak paham ya sudah, Varon tidak peduli.
"WOI DIAJAK NGOMONG MALAH PERGI!" teriak Varen yang kesal akibat saudaranya itu pergi begitu saja.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple V
Teen FictionSequel ALVINA "Mau ngikutin jejak papa. Sekali main yang keluar tiga." (Varen Renendra Argaresta) "Gua sama lo? Jelas cantik gua lah!" (Verin Diandra Argaresta) "Bisa diem?!" (Varon Mahendra Argaresta) Ini tentang kisah tiga saudara kembar yang memi...