Sequel ALVINA
"Mau ngikutin jejak papa. Sekali main yang keluar tiga."
(Varen Renendra Argaresta)
"Gua sama lo? Jelas cantik gua lah!"
(Verin Diandra Argaresta)
"Bisa diem?!"
(Varon Mahendra Argaresta)
Ini tentang kisah tiga saudara kembar yang memi...
Untuk kalian yg udah baca cerita ALVINA langsung kesini ya. Dan untuk pembaca yang baru, kalian boleh baca ALVINA dulu biar nyambung.
Btw pake jalur apa bisa kesini???
Happy Reading ✨
********
"Alhamdulillah, bayinya lahir dengan selamat!" seru Dokter itu tersenyum puas.
"Kembar tiga, dengan jenis kelamin yang berbeda."
"Mereka kembar, tapi tidak identik," jelas Dokter tersenyum pada Vandy.
"Selamat ya pak Vandy."
Vandy hanya mengangguk. Padahal hatinya ingin berteriak terimakasih pada Tuhan. Berkali-kali Vandy mencium kening Vina. Istrinya yang sudah memberikan buah hati kepadanya yang sangat lucu.
"Terimakasih, sayang," lirih Vandy menggenggam tangan Vina.
Ia tentu sangat bersyukur, Vina dan bayinya lahir dengan selamat, itu sungguh kebahagiaan luar biasa yang Vandy dapatkan.
Vina membuka matanya, tersenyum dengan air mata yang berlinang.
"Istriku sudah menjadi istri yang sempurna," ujar Vandy tersenyum hangat, bukan lagi senyum tipis seperti biasanya.
Tangan Vina terulur menghapus air mata disudut mata Vandy, "kok nangis?"
"Ini air mata bahagia sayang," jelas Vandy dengan terus mencium tangan Vina.
"Pengen liat anak kita," lirih Vina.
"Kamu pulih dulu, anak kita ada tiga sekaligus, gimana mau bawanya coba?" tanya Vandy terkekeh.
"Cantik sama tampan?" tanya Vina penasaran.
"Cantik seperti bundanya, tampan seperti saya."
"Pede banget!"
Vina tertawa kecil. Dalam hatinya ia sangat berterimakasih kepada Tuhan atas takdir yang telah ditetapkan-Nya.
"Revan, kamu pasti disana tersenyum melihat keponakan mu yang cantik dan tampan itu," batin Vina.
"Namanya?" tanya Vina.
"Varen Ranendra Argaresta, untuk putra sulung ku."
"Verin Diandra Argaresta, untuk putriku yang cantik."
"Varon Mahendra Argaresta, untuk putra bungsu ku," jelas Vandy tersenyum.
*********
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
