Part 00.09

262 49 17
                                    

Tinggalin jejak dulu lah Vrenn😠

Udah?

Oke

Happy Reading ✨

*****

"Varon tadi kenapa pulang duluan, sih!" kesal Verin karena ia harus menunggu taxi yang tidak datang-datang.

"Varen juga, malah ada latihan basket bareng sekolah tetangga," dumelnya.

"Taxi nya juga nyasar kemana, sih!"

Verin terus saja mengomel tidak jelas. Hari ini ia sangat lelah, malah kedua saudaranya sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Sekolah suda sepi, tapi taxi yang ia pesan tak kunjung datang juga. Verin jadi semakin bingung, bagaimana ia pulangnya.

"Kalo ada anak yang belum pulang, gua cegat aja dah buat nebeng," katanya seraya mencari-cari siapa tau ada siswa yang belum pulang.

Tak lama, sebuah mobil berwana putih keluar dari parkiran. Mata Verin berbinar, ini kesempatannya untuk mendapatkan tebengan.

Dengan cepat Verin berlari, berhenti tepat didepan mobil itu.

"Shit! Hampir aja ketabrak!" maki seseorang dari dalam mobil.

"Woi bukain woi!" teriak Verin dengan memukul-mukul kaca mobil.

Galen, laki-laki yang membawa mobil itupun mengernyit heran. Ia menurunkan kaca mobilnya.

"Eh Galen jelek, bukain pintunya," pinta Verin.

"Eh malah ngelamun. Gua tau gua cantik, tapi jangan kayak gitu juga natap nya."

"Minggir lo!" bentak Galen.

"Ngga mau, anterin gua pulang dulu," ujar Verin membuat Galen melotot.

"Ngga sudi!" jawab Galen kasar.

"Oke, gua bilangin ke guru BK kalo kemarin lo ngerokok dibelakang sekolah. Biar orang tua lo dipanggil," ancam Verin tersenyum miring, seraya memperlihatkan ponselnya yang menampilkan foto Galen sedang merokok.

Galen semakin dibuat emosi olehnya. Kemarin ia sudah membuat kakinya bengkak akibat berkelahi dengan tubuhnya yang sudah kehabisan tenaga, sekarang Verin mengancam akan melaporkan guru BK bahwa kemarin ia merokok. Dasar perempuan gila!

"Duduk dibelakang!" tegasnya membuat Verin menggeleng.

"Heh mana ada anjir. Lo kata gua penumpang. Duduk didepan gua!"

"Ngga!"

"Ya udah gua kirim aja nih ke guru BK," ancam Verin.

Akhirnya dengan terpaksa Galen membukakan pintu mobilnya. Bukan apa-apa, Galen tidak akan pernah membiarkan tempat duduk depan yang biasa ditempati oleh Jasmine, adik perempuannya, di duduki oleh perempuan lain.

"Nah gitu dong, kan jadi ganteng," puji Verin tersenyum seraya menaik turunkan alisnya.

"Gua benci banget sama lo," ujar Galen tajam.

Triple VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang