Part 19

45 8 13
                                    

Hari-hari telah berlalu begitu cepat. Tidak terasa sudah seminggu ini Sea menetapkan diri di negara kelahirannya. Semua berjalan sebagaimana mestinya. Yeonji dinyatakan sembuh setelah menjalankan operasi besar beberapa hari yang lalu. Sekarang, Yeonji sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Tentu saja hal itu menjadi kebahagiaan yang tak pernah terlupakan oleh Yeonji dan Sea. Kini Yeonji akan hidup seperti anak muda pada umumnya.

Sea sudah mengangkat Yeonji sebagai adiknya, dia akan menanggung semua kebutuhan Yeonji mulai sekarang. Dari pendidikan, tempat tinggal, dan kebutuhan yang lainnya.

Sea membeli unit apartemen yang berada tepat di sebelah unit apartemen miliknya untuk teman yang sudah ia angkat sebagai adiknya. Sementara pendidikan Yeonji, Sea sudah memasukan sang adik ke universitas unggulan di Kota Seoul. Di mana universitas tersebut sama dengan universitas yang Saemi dan Jungkook tempati.

Jungkook dan Yeonji satu jurusan, mereka juga terlihat akrab ketika sedang berada di kampus. Tapi Yeonji tidak pernah menceritakannya apa pun pada Sea, apalagi tentang pembullyan yang ia alami lagi di kampus.

Pelaku yang sama dan juga korban yang sama. Park Saemi, dia sangat senang saat mengetahui Yeonji berada di kampus yang sama. Tidak hanya Yeonji yang menjadi korban Saemi, tetapi Jungkook yang sekarang menjadi teman Yeonji pun ikut terkena imbasnya.

Sudah tiga kali mereka berdua menjadi korban bullyan Saemi, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang berani melawan ataupun melaporkannya kepada pihak kampus.

Dan sekarang adalah keempat kalinya mereka harus berhadapan dengan Saemi dan teman-temannya. Baju keduanya sudah tidak beraturan, sebotol susu sengaja Saemi tumpahkan kepada mereka yang tengah berlutut di depannya.

"Segar, kan? Pftt ... apa perlu aku menambahkan krim kue di wajah kalian, hm?" tanya Saemi pada Jungkook dan Yeonji.

Namun keduanya hanya bisa diam tanpa melakukan perlawanan. Sedangkan  teman-teman Saemi terus menyoraki mereka tanpa ada niat untuk menghentikan aksi temannya itu.

"Girls! Berikan krimnya padaku—oh iya! Jangan lupa telur yang sudah kita siapkan hari ini, berikan semuanya padaku," perintah Saemi pada kedua temannya.

Eunja dan Jaeri saling melemparkan senyuman dan segera mengambil kantong plastik berisi krim kue dan telur. Jaeri memberikan krim yang ia ambil kepada Saemi, sedangkan Eunja sudah menyiapkan dua butir telur di masing-masing tangannya.

"Sekarang akan lebih seru!" Saemi sudah bersiap-siap memberikan krim pada wajah Jungkook dan Yeonji.

BRUKK!

Mereka semua terlonjak kaget ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu rooftop begitu keras. Jungkook membulatkan matanya, menatap tidak percaya pada seorang gadis yang dengan kasarnya mendobrak pintu rooftop dan menghentikan aktifitas Saemi. Sedangkan Yeonji hanya menunjukkan senyuman lebar kala dirinya melihat kehadiran sang kakak di sana.

"Ya! Apa yang kau lakukan di sini eoh?! Apa kau juga ingin menjadi seperti mereka? Mengganggu saja!" teriak Saemi geram.

"Sudahlah Saemi, lebih baik kita bawa saja sekalian agar dia tidak bersikap kurang ajar lagi seperti ini," ujar Jaeri diangguki oleh Eunja.

Tentunya Saemi menyetujui ucapan temannya itu, dia menghampiri Sea yang masih terdiam di sana. Wajahnya menatap Sea nyalang, namun gadis yang ditatap hanya menunjukkan wajah datarnya.

Tangan kanan Saemi hendak melayangkan tamparan kepada Sea, tapi semua sia-sia karena gadis Luciano itu menahan dan memelintir tangan Saemi sampai membuat si pemilik tangan mengaduh kesakitan. "Akhh ... ya! Kalian jangan hanya diam saja, lawan dia! Tanganku sakit eoh!" Saemi memekik keras pada temannya.

Dark World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang