Part 46

26 5 0
                                    

Nada rendah Jungkook membuat Sea tersadar atas ucapannya barusan. Namun dalam hatinya memang berkata seperti itu tentang Mark. Mau bagaimana lagi, Sea hanya berkata mengikuti suara hatinya.

"Walaupun begitu, dia tetap saja tidak bisa meluluhkan hatiku. Dan aku selalu menolak cintanya yang begitu tulus. Tidak ada pria yang berhasil menarik perhatianku selama itu ... kecuali dirimu," ujar Sea meluruskan ucapannya.

"Hanya dirimu, Jeon Jungkook. Kau berhasil mengalihkan duniaku yang penuh kegelapan, meski dengan secerca cahaya, kau mampu menerangi hatiku sampai akhirnya diriku ini terjatuh begitu dalam. Dirimu dan dengan caramu sendiri," lanjutnya membuat Jungkook tertegun.

Benarkah yang diucapkan Sea barusan. Jika memang seperti itu, tidak ada lagi keraguan yang dapat memperdalam cintanya kepada Sea.

Dan tidak terasa, mereka sampai ke tempat tujuan mereka. Sebuah taman berdekorasi yang mengambil tema romantis, pasti Jungkook yang menyiapkannya. Di sana juga terdapat meja makan dengan dua kursi yang saling berhadapan.

Keduanya duduk bersama menikmati sejuknya udara dan alunan musik dari biola yang dimainkan oleh seorang violinis. Beberapa pelayan tiba-tiba datang membawakan makanan kesukaan Sea.

"Jadi kau merencanakan ini semua untuk kita, Jeon?" tanya Sea memandang haru kekasihnya.

Jungkook tersenyum dan menganggukan kepala sebagai jawabannya. Dia berdiri menghampiri Sea, lantas mengambil tangan kanan gadisnya dengan lembut.

Dia menatap dalam kedua manik Sea, hingga membuat yang ditatap menunjukkan gelagat seperti salah tingkah. Pipinya bersemu merah saat salah satu tangan Jungkook memperlihatkan kotak berwarna hitam pekat yang sudah terbuka. Dan sebuah cincin berlian terlihat jelas di mata Sea.

"Mungkin aku terlalu cepat melakukan ini, tetapi percayalah ... aku mencintai noona lebih dari diriku sendiri. Dan tepat di hari ini, Jeon Jungkook melamar Sea Luciano dengan setulus hati," Jungkook berucap setenang mungkin walaupun jantungnya berdegup kencang.

Jungkook merendahkan tinggi badannya dan berlutut di depan Sea yang sudah duduk memyamping. Senyum kecil keduanya sangat kentara, semakin melarutkan suasana haru yang tengah berlangsung.

"Jadi bagaimana noona? Kau maukan, menjadi pendamping hidupku? Menjadi pasanganku untuk selama-lamanya?" Jungkook berucap lembut sembari memandang penuh harap pada gadis tercintanya.

Sea terpaku, dia agak terkejut dengan tindakan Jungkook yang tiba-tiba melamarnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri, hatinya bersorak bahagia dilamar oleh sang kekasih.

"Aku mau, Jeon!" serunya menerima lamaran Jungkook.

Senyum lebar Jungkook tak sungkan diperlihatkan kala tanda terima berhasil menerbangkan hatinya. Kebahagiaan yang dia inginkan akhirnya terpenuhi dengan mengikat Sea pada hubungan yang lebih serius.

Keduanya tak sungkan menunjukkan keromantisannya di hadapan semua orang yang ikut ambil bagian dalam kebahagiaan mereka hari ini. Bahkan seseorang ditugaskan untuk mengambil gambar mereka berdua sebanyak mungkin atas permintaan Jungkook sendiri.

* * * * *

Semenjak hari di mana Jungkook melamar Sea, keduanya terlihat lebih terang-terangan menunjukkan hubungannya di mata publik. Apalagi ada beberapa orang yang berasal dari perusahaan informasi dan berita yang secara gamblang meliput hubungan baru mereka ke dalam artikel berita.

Mengingat Jeon Jungkook sosok dari keluarga yang sangat berpengaruh di Korea, dan juga Sea Luciano yang merupakan anak bungsu dari keluarga Luciano di Italia. Siapa yang tidak mengenal keluarga mereka, bahkan seluruh dunia tahu keturunan Luciano adalah pengusaha paling berpengaruh di belahan dunia.

Sea diibaratkan sendok emas yang terlahir dari keluarga kaya raya, pastinya banyak yang mencari-cari informasi tentang dirinya. Dan selama dua minggu ini, Sea dan Jungkook selalu diintai oleh mereka yang haus akan informasi.

Jadi Sea pikir, dia dan Jungkook lebih baik menghabiskan waktu bersama di apartemen sampai semuanya mereda. Jungkook pun tak sungkan menginap di apartemen sang kekasih dan tidur bersama dalam satu kamar.

Seperti sekarang ini, mereka berdua sedang asik menikmati waktu bersama sambil menonton sebuah drama di kamar Sea. Jungkook menyandarkan punggungnya pada headboard, sedangkan Sea berbaring dan menjadikan kedua paha Jungkook sebagai bantalan.

"Jeon kau sungguh tidak berniat untuk pulang? Bagaimana kalau bibi mencarimu? Dan Taehyung?" tanya Sea mendongakkan kepalanya menatap wajah Jungkook.

Jungkook tersenyum, dia mengelus lembut rambut panjang kekasihnya dan memberikan kecupan manis di pipi. Padahal keluarganya pasti tahu di mana dirinya berada kalau tidak di rumah setelah menyelesaikan kelas terakhir hari ini.

"Tidak perlu khawatir, hyung pasti memberitahu mereka kalau aku sedang berada di sini bersama kekasihku," ujarnya.

Sea mengangguk paham, jawaban Jungkook selalu sama setiap kali Sea menanyakan hal serupa. Dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Besok Jungkook tidak ada jadwal ke kampus, begitupun dengan Yeonji. Pasti Yeonji sedang tidur setelah seharian ini menghabiskan waktunya seharian di kampus. Sementara Jungkook di belakangnya masih terlihat segar selepas beberapa jam yang lalu mandi di apartemennya.

Sea mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di samping Jungkook. Memeluk erat tubuh berotot kekasihnya yang masih fokus menonton adegan romantis dalam drama yang sedang mereka tonton.

"Sayang? Aku iri melihat mereka bermesraan seperti itu, pasti sangat menyenangkan bukan?" tanya Jungkook menunjuk ke arah televisi.

Sea tersenyum jahil, melihat wajah Jungkook yang mulai memerah hanya karena keromantisan yang dia lihat di drama tersebut. Sea dengan sengaja mengelus lembut dada bidang sang kekasih, membuat kedua mata kekasihnya memejam menikmati sentuhan tangannya.

Jungkook menarik tengkuk leher Sea sampai jarak di antara keduanya terkikis habis. Mereka saling memberikan kehangatan melalui ciuman lembut yang semakin memanas tiap detiknya.

Jungkook mengubah posisinya, lalu menarik selimut dan menutupi tubuh keduanya. Malam panas pun terjadi, semua yang mereka lakukan tulus atas dasar cinta. Tidak ada tuntutan ataupun pakasaan dari pihak manapun, semuanya murni dari keinginan mereka sendiri.

"Aku mencintaimu Yi Sea," gumam Jungkook.

Sea tersenyum di sela-sela aktifitas mereka, nama lamanya kembali dia dengar dari sosok tercintanya. "Aku mencintaimu, Jeon Jungkook".

To be continued....

(Skip aja ya, ga sanggup saya T_T)

Dark World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang