_Chapter 6_

962 150 13
                                    

Takemichi : bisakah kau katakan Siapa namamu?

___-•-___________-•-___
_-••-___-••-_

Lelaki itu masih mewaspadai takemichi "Untuk apa aku kasih tau kau?" katanya dengan seringai dan takemichi memajukan mulutnya sambil memberi tatapan malasnya 'Berani juga kau'. Dia pergi mendekati sang adik lelaki itu dan mengulurkan tangannya ke wajah adiknya itu "Kau tidak mau dia terluka bukan?" tanya takemichi dengan seringai di wajahnya.

"hei Menjaulah darinya" Kata lelaki itu sambil berusaha berdiri menggunakan pipa besi untuk manahan tubuhnya untuk tidak jatuh. 'Keras kepala sekali' batin takemichi sampai urat keluar di dahinya karna kesal. "Menyusahkan sekali ya kamu, padahal aku cuman tanya nama kau ja. Sepertinya kamu menganggapku ancaman ya? ya sudahlah".

Setelah mengataka itu Takemichi duduk di tepi tempat tidur dan menyalang kakinya lalu mengarahkan tangannya mengarah dahi orang yang tertidur itu. Dia menyembuhkan penyakit lelaki yang tertidur itu dan membuat lelaki itu tidak pucat dan tidur dalam keadaan gelisah lagi.

"Ok, dengan begini sudah selesai" kata takemichi sambil tersenyum dan berjalan menuju lelaki yang satunya lalu berjalan melewatinya sambil menepuk bahunya. "Sebentar lagi dia akan bangun kalau kalian mau bertemu denganku aku ada di ruangan sebelah.".

Dan begitu saja takemichi pergi ke ruang sebelah dan pergi menemui lelaki berambut panjang dengan luka bakar di sebelah kanannya. Dia mendekati lelaki itu dan melihat luka luka yang di milikinya. Luka yang paling parah adalah luka yang ada di mata sebelah kanannya itu tentu saja dan perban yang ada di sekitar badanya itu juga.

Takemichi pergi mencari perban ke depan untuk lelaki itu. Dia mendapatkan kotak P3K di laci meja judi. Dia kembali dan mengganti perban lelaki itu dengan hati hati, Untung aja dia belajar hal kedokteran sekarang. Beberapa menit kemudian lelaki itu terbangun saat dia kepalanya berada di tempat yang sangat empuk dan lembut.

"Oh, kau terbangun?" Suara yang tidak di kenal oleh lelaki itu membuatnya terkejut dan melihat apa yang dia tiduri sekarang. Dia tertidur di paha seseorang yang membuatnya lansung memerah dan bangun. Dia berusaha memposisikan dirinya untuk duduk tapi orang yang dia tiduri pahanya ini menariknya kembali ke pahanya.

"Hahaha, pasti kamu malu dan terkejut." katanya dan lelaki itu meliahat ke arah krang itu. Seorang anak lelaki dengan rambut berwarna hitam dan mata percampuran biru langit dan malam. Sangat cantik. "Apa lukanya sudah baik baik saja?" tanya nya.

Sebagai balasan sang lelaki melihat ke arah lukanya yang sudah di ganti perbannya dan mengangguk. "Syukurlah" katanya sambil tersenyum kearah lelaki yang tertidur di pahanya itu lalu datang 2 orang dari kamar sebelah. "Oh, kalian datang juga ternyata! aku kira kalian tidak akan datang dan lansung kabur." katanya.

Kedua lelaki itu melihat ke arah anak lelaki itu juga lelaki yang tertidur di pahanya. Dengan susah payah lelaki itu membangunkan dirinya dari paha anak lelaki itu yang membuat anak itu khawatir.

Beberapa menit berlalu.

"Ok, sekarang mari kita memperkenalkan diri bagaiman jika kita mulai dari-" perkataan anak lelaki itu terpotong oleh lelaki yang bersurai pendek berwarna ungu muda dan tua. "Bagaiman jika kau dulu" katanya dan terdengar cukup menyeramkam untuk anak lelaki itu.

A.L : Baiklah, Baiklah. Namaku Adalah Hanagaki Takemichi panggil saja Takemichi atau se enak kalian saja. Aku berumur 6 tahun dan anak ke9 di keluarga Hanagaki. Kalau mau tau lebih lanjut perkenalkan diri kalian dulu.

Semua yang ada di ruang itu terkejut saat mendengar nama Hanagaki dan anak yang ke9 adalah orang yang ada di depan mereka. Kalau kalian mau tau kenapa mereka terkejut itu karna mereka tidak tau kalau keluarga Hanagaki memiliki 1 anak lagi yang seharusnya di anggap sebagai anak ke9 yang sebenarnya.

Yang mereka tau adalah Chifuyu lah anak yang ke9 bukan Takemichi.

L.S.Pen : ... Hah, baiklah perkenalkan namaku Haitani Ran panggil aku Ran. Aku berumur 17 tahun dan anak pertama di keluarga Haitani.

L.S.Pan : Namaku Haitani Rindou panggil aku Rindou. Aku berumur 17 tapi Ran lebih tua dari ku dan anak kedua di keluarga Haitani.

L.D.L.B : Aku adalah Seishu Inui panggil aku Seishu atau Inupi, Aku berumur 16 tahun dan anak kedua di Keluarga Inui.

Haitani terkejuta saat mereka mendengar nama keluarga Inui kecuali Takemichi. Kenapa? karna Keluarga inui ssharusnya sudah lama menghilang karna kebakaran yang terjadi secara tiba-tiba dan Seishu adalah satu satu nya anak yang memiliki darah murni keluarga Inui.

Takemichi : Baiklah kalau begitu sekarang aku akan- eh?
(Tiba tiba ada yang mengankat Takemichi yang membuatnya seperti melayang)

Rindou : Tunggu sebentar bocah.

Takemichi : "EMAAAA ADA OM OM SERAM!!"

__-☆-___-☆-__
__--☆☆--___--☆☆--___

Takemichi : Youme san, tollong siapkan kamar untuk mereka.

Youme A.K.A Kepala Pelayan : Baiklah Takemichi sama.

Takemichi : Sambil menunggu kamar di siapkan silahkan makan dulu.

Benar, sekarang mereka berada di dalam Manssion Takemichi. Takemichi lah yang mengajak mereka untuk tinggal bersama di tempatnya ya biar ada teman Aja Takemichinya, bosan dia sendiri mulu.

Takemichi melihat hanma yang lewat di depan ruang makan lalu Takemichi berteriak memanggil Hanma untuk makan bersama tapi hanma lalu melanjutkan untuk berjalan tapi sebelum itu. Swush, jleb Sebuah kecil yang tidak terlalu tajam menancap di dinding dan tepat di depan wajah Hanma.

Takemichi : Aku tidak terima 'tidak' di Ajakan ku, jika masih bilang 'tidak' Barang yang ada di atas meja ini akan melayang ke arah mu dan ku pastikan kali ini tidak akan meleset Hanma San.
(Dengan penekanan di seluruh katanya)

Tentu hanma Jadi ketakutan dan ikut makan di meja makan Haitani bersaudara menahan tawa ke arah Hanma sedangkan Inupi Memasang wajah datar tapi di dalam hatinya dia juga menahan tawa.

Akhirnya mereka makan bersama walau sedikit ribut karna semua yang ada di manssion makan sambil bercanda di meja begitu juga para pelayan dan penjaga yang ikut bersenang senang. Suasana meja makan lebih hangat dari pada sebelumnya.

Tiba tiba ingatan Pangeran ke9 ini muncul terlintas di kepala takemichi. Meja yang kosong tidak ada seorang pun yang duduk di kursi yang banyak itu, hanya terdapat roti dan sup di atas meja, suasana sangat dingin dan gelap.

Lihatlah sekarang Meja tidak lagi kosong dan penuh dengan makanan juga kursi juga di penuhi dengan orang baru dengan Canda ria, Suasana meja lebih hangat dari sebelumnya dan lebih terang. Sangat nyaman.































"Ku harap ini bertahan untuk selamanya"-Takemichi
























T.B.C

Recall [✔️] Season¹Where stories live. Discover now