Chapter 10

117 13 2
                                    


🐨🐏

Junkyu yang sedang menyuapi Chanhyun langsung menoleh ke arah pintu masuk ruangan kerja ibunya dan di sana melihat kakak iparnya dengan kedua keponakannya yang ingin ia temui selama bertahun-tahun.

Junkyu berdiri dari duduknya setelah dia meletakan makanan Chanhyun di atas meja.

"Junkyu tolong panggil eomma". Junkyu mengangguk dengan mata berkaca-kaca melihat Yixing dan kedua anaknya datang ke toko milik ibunya itu. Junkyu keluar dari ruangan itu dengan semangat dan hal itu di lihat oleh Yixing. "Junkyu senang kalian datang". Ucap Baekhyun dengan senyuman, dia mempersilakan kakak ipar dan kedua keponakannya itu. Baekhyun juga memperkenalkan putri semata wayangnya kepada Yixing dan kedua anaknya itu.

Chanhyun yang tadi meminta bibinya untuk menyuapi dia langsung menyuapi dirinya sendiri karena dia tahu tidak sopan merengek dengan ibunya untuk melanjutkan menyuapi dirinya kan didepan orang yang baru ia kenal.

Pintu ruangan itu terbuka dan tampaklah Kibum dan Junkyu. Yixing yang duduk tadi langsung berdiri dan melangkah mendekati Kibum.

"Eomma". Panggilnya dengan airmata telah mengalir dipipinya.

"Oppa bukankah itu Kibum nenek?". Bisik Junyi kepada kakaknya itu. Myeonxing mengangguk dan menatap ibu serta Kibum dengan tatapan datar seperti ayahnya.

"Kenapa menangis". Ucap Kibum sambil menghapus air mata menantunya itu.

"Hiks... Hiks... Karena Yixing senang bisa melihat eomma". Kibum tersenyum dan memeluk menantunya itu.

"Eomma juga, bagaimana kabarnya Yixingie?". Tanya Kibum tanpa menyebutkan namanya Yixing tahu siapa yang Kibum tanyakan.

"Dia tidak mau eomma". Kibum merasa sedih mendengar jawaban menantunya itu. Apa benar putranya itu tidak baik-baik saja selama 20 tahun terakhir ini. "Oppa selalu menangis setiap malam ketika merindukan eomma dan Baekhyun serta kedua adik kembarnya". Lanjut Yixing sambil melepaskan pelukan itu.

"Eomma juga merindukannya". Balas Kibum dengan senyuman.

Jaemin yang telah kembali dari supermarket terdiam didepan pintu ruangan itu. Benarkah sang kakak merindukan mereka bukannya dia sangat senang waktu kelulusan adik tirinya itu atau itu kebahagiaan semu yang ia perlihatkan selama ini.

Jaemin meletakkan barang-barang yang ia beli di atas meja tidak jauh dari ruangan itu dan melangkah keluar toko itu.

"Jeno-ya temani aku ke suatu tempat". Jaemin menelpon kekasihnya itu, Jeno tidak bisa menolak keinginan kekasihnya itu.

Beberapa jam kemudian mobil Jeno telah sampai dan Jaemin masuk ke dalam mobil itu dengan tatapan yang tidak bisa Jeno artikan. Entah kenapa tatapan itu dipenuhi dengan emosi yang selama ini ia simpan.

Berjalanan mereka ke sebuah gedung perusahaan itu tidak memakan waktu yang lama. Keduanya turun dari mobil itu dan melangkah masuk ke dalam gedung itu.

"Tuan muda Lee, ada keperluan apa Tuan datang ke perusahaan?". Tanya resepsionis itu kepada Jeno.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Kim Junmyeon". Sebut Jeno nama asli Suho.

"Maaf Tuan muda, Tuan Kim tidak bisa di ganggu".

"Sesibuk apa pria itu sehingga tidak dapat di temui!". Seru Jaemin yang sudah kesal sejak tadi.

"Maaf Nona, karena saat ini Tuan Kim sedang kedatangan Nyonya besar Kim". Jaemin tersenyum kecut.

"Aku tidak peduli". Jaemin melangkah dengan cepat ke arah lift dan memasuki lift itu sebelum para anggota keamanan mencegahnya. Jeno yang mencegah anggota keamanan itu agar sang kekasih bisa sampai ke ruangan kakaknya.

At Least I Still Have You (Harukyu Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang