Chapter 12

226 12 3
                                    

🐏🐨

Yuri meremas gambar-gambar yang ia dapatkan beberapa hari yang lalu. Dengan wajah begitu marahnya Yuri menghancurkan seluruh kamar di rumah lamanya yaitu rumah milik Changmin. Dia sering datang kerumah ini ketika dia merasa hidupnya tidak ada yang berubah seperti 20 tahun yang lalu. Karina tidak mengetahui rumah ini dan ayah kandungnya, yang ia tahu ayahnya adalah Siwon dan Suho adalah kakaknya.

"Ternyata mereka tidak mati. Aku akan membuat mereka benar-benar mati tanpa tersisa". Ucap Yuri dengan wajah memerah karena marah.

Yuri melihat sebuah figura yang begitu besar di dalam kamar itu. Di sana dia melihat Changmin tersenyum sambil memeluk pinggangnya.

"Kenapa kamu mencintai ku dan rela ku sakiti terus menerus. Kamu juga membiarkan aku mencintai pria lain". Ucapnya pada figura itu yang ada Changmin. Itu adalah foto pernikahan mereka, di sana dia tersenyum terpaksa tanpa ada perasaan cinta apapun pada pria yang telah memberinya kebahagiaan tapi ia tidak merasakan itu. "Kamu selalu saja baik pada ku tapi aku selalu jahat pada mu". Lanjut dengan wajah telah memerah karena marah dan menangis. "Tapi, maafkan aku cinta ini akan tetap menjadi milik dia dan aku akan menyingkirkan semua orang yang menghalangi serta ingin merebutnya dari hidup ku". Setelah mengatakan itu Yuri beranjak dari kamar itu dan keluar dari rumah itu yang masih terlihat bersih meskipun tidak di tinggali karena Yuri setiap hari menyuruh orang untuk membersihkan rumah tersebut agar terlihat bersih dan rapi.

Kibum terlihat senang melihat ketiga cucunya bermain bersama dan putri pertamanya bersama dengan menantunya sedang sibuk melayani pembeli membeli kue di toko kue miliknya. Ketika sedang asyik melihat cucunya bermain tiba-tiba pintu masuk toko itu terbuka dan tampaklah seseorang yang mereka tidak harapkan dan membuat mereka terkejut.

"Eommanim". Seru Yixing ketika dia melihat Yuri dengan angkuhnya berjalan mendekati Kibum dan ketiga cucunya bersama. Baekhyun melihat itu langsung menghadang wanita itu.

"Untuk apa anda kesini!". Seru Baekhyun masih ada pembeli di sana melihat Baekhyun dan Yuri.

"Baekhyunie imo kesini ingin bertemu dengan kawan lama imo yaitu eomma mu". Ucap Yuri sambil tersenyum.

"Jadi anda sudah tahu ya kami masih hidup?". Tanya Baekhyun sinis. Yixing menyuruh beberapa pembeli tadi untuk segera pergi dan berjanji akan mengantarkan kue-kue yang mereka pesan tadi. Setelah semua pembeli pergi Yixing mengganti papan yang berada di depan menjadi Close.

Yuri tersenyum sinis dan mencengkram dagu Baekhyun. Kibum, Yixing dan anak-anak terkejut apalagi anak-anak ketakutan melihat Yuri menyakiti Baekhyun.

"Seharusnya dengan tangan ku sendiri menyingkirkan kalian agar tidak menjadi benalu".

"Benalu? Siapa yang anda sebut benalu. Bukannya anda sendiri seperti lintah yang selalu menempel pada Appa ku. Kasihan sekali Changmin Samchon memiliki isteri eh bukannya ya maksud saya mantan isteri yang kejam dan menjijikkan seperti anda". Baekhyun menghempaskan tangan Yuri yang berada di dagunya. "Dengar ya Nyonya Kwon Yuri-ssi saya tidak takut lagi dengan ancaman anda. Sekali lagi anda menyakiti keluarga saya anda akan tahu akibat dari perbuatan itu mengerti". Lanjut Baekhyun. "Lebih baik anda pergi dari sini, gara-gara anda kami harus menutup toko kami dengan cepat". Lanjut Baekhyun lagi.

"Baiklah saya akan pergi tapi dengan menantu dan kedua cucu saya". Ucap Yuri sambil menatap Yixing yang saat ini juga menatapnya. "Saya tidak akan pernah datang dan melihat kalian tapi dengan satu syarat kalian tidak menampakkan kalian semua pada Siwon. Yixing kamu tidak inginkan kehilangan ibu mertua asli mu dan juga ketiga suadari ipar mu untuk selamanya jadi hari ini adalah hari terakhir kamu bertemu dengan mereka kalau tidak mereka semua mati di tangan ku sendiri". Yixing menggeleng dan mendekati kedua anaknya untuk di bawa pergi, dia benar-benar tidak ingin terjadi sesuatu kepada ibu mertuanya dan ketiga saudari iparnya. "Pilihan bagus Yixing, ayo kita pergi dari sini". Ajak Yuri kepada ketiganya untuk pergi dari toko milik Kibum.

"Oppa, Junyi". Panggil Chanhyun kepada Kedua sepupunya itu, kedua sepupunya juga merasa sedih karena mereka dipisahkan seperti ini.

Baekhyun langsung memeluk sang putri yang ingin menyusul kedua sepupunya.

"Eomma, oppa Myeonxing dan Junyi pergi mereka tidak akan kesini lagi gara-gara nenek itu". Ucap Chanhyun yang terus menangis dan memberontak di dalam gendongan Baekhyun.

Kibum hanya bisa diam sambil menatap kepergian menantu pertamanya dan kedua cucunya pergi dari tokonya karena keegoisan Yuri.

🐏🐨


"Eomma". Panggil Junkyu ketika dia tidak menemukan ibunya itu di kamar dan di toko kuenya. Jaemin yang baru selesai bersiap-siap untuk pergi ke perusahaan di mana dia kerja, dia melihat Junkyu yang gelisah dan mencari-cari ibunya.

"Ada apa dengan eomma Junnie?". Tanya Jaemin kepada kembarannya itu.

"Entahlah Eonni, aku tidak menemukan eomma di kamar maupun di dapur di mana biasanya dia berada". Jelas Junkyu dengan wajah khawatirnya.

"Iya sudah kita cari eomma dan minta izin dengan kedua pria kita". Junkyu mengangguk dan menelpon Haruto bahwa dia tidak akan kekantor karena ibunya tidak berada di tokonya. Jaemin pun juga melakukan hal itu juga.

Kedua saudara kembar itu mencari ibunya di sekitar toko kue mereka.


Seseorang yang telah berumur lanjut usia itu sedang memandang rumah besar itu di dalam taksi. Dia pun memutuskan turun dari taksi ketika gerbang besar itu terbuka dan sebuah mobil keluar. Wanita itu berjalan mendekat ke arah mobil itu yang tiba-tiba berhenti dan keluarlah seseorang yang selama 20 tahun ini ia tidak lihat. Dia tetap tampan seperti 20 tahun yang lalu.

"Pak Jung tunggu sebentar, saya mengambil berkas yang tertinggal". Ucap pria itu kepada sang supir dan ingin melangkah masuk kembali ke dalam rumah besarnya harus terhenti ketika dia mendengar namanya di sebut dan suara itu suara yang begitu ia rindukan selama 20 tahun ini.

"Siwonie". Panggil wanita itu pada pria yang berada beberapa meter di hadapannya. Pria itu terdiam kaku dan diapun menetralkan detak jantungnya, dia pun menoleh dan betapa terkejutnya dia melihat siapa orang itu yang saat ini tersenyum padanya.

Pria yang ternyata Siwon itu melangkah ke arah wanita yang ternyata Kibum. Kini Siwon sudah berada di depan Kibum dan menyentuh wajah wanita selama 20 tahun ini yang ia kira telah meninggal tapi nyatanya masih hidup dan berdiri di hadapannya dengan air mata terus mengalir.

"Kibum-ah, benarkah ini kamu?". Tanya Siwon dengan takut-takut, Kibum mengangguk dan tersenyum di dalam tangisnya.

"Iya hiks Siwonie hiks ini aku Kim Kibum isteri paling Kim Siwon cintai". Ucap Kibum dengan senyuman.

Tanpa bisa mengucapkan kata-kata Siwon langsung memeluk Kibum begitu saja dan di balas oleh Kibum.

"Oh astaga, terima kasih Tuhan telah memberikan ku kesempatan memeluk bidadari ku lagi. Kamu kemana saja Kibum?". Tanya Siwon yang masih memeluk Kibum.

"Nanti ku jelaskan, tapi jangan disini. Nanti dia melihat kita dan benar-benar membunuh kami". Ucap Kibum.

"Kami? Apakah mereka juga masih". Kibum mengangguk dan tersenyum.

Siwon benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi diapun menarik Kibum untuk masuk ke dalam mobil dan mengajaknya untuk bertemu dengan ketiga bidadari lainnya.


🐏🐨

Semoga suka dengan chapter ini hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

At Least I Still Have You (Harukyu Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang