EPISODE 4 : DOA DI HUJAN MALAM

53 9 0
                                    

Note : Kalo di atas gak ada keterangan berupa nama "Asha atau Raina" berarti ceritanya acak, ya, alias cerita tentang Asha, Raina, maupun Hera di gabung. Gak tunggal gitu.

Selamat membaca😊

⚘⚘⚘






"Mas Hanan terima kasih."

Hanan mengangguk. "Sama-sama, Sha. Jangan lupa sholat isya-nya, ya?"

Dan Asha membalasnya dengan senyum dan anggukan kepala. Namun belum sempat Asha membuka pintu mobil, tiba-tiba suara Hanan kembali terdengar. "Jangan lupa doanya juga."

Wajah Asha memerah sudah. Lantas kembali tersenyum, sebelum akhirnya dengan cepat membuka pintu mobil. Asha membuka payung yang tadi sempat Hanan serahkan kepadanya, dan mulai melangkah pergi. Di sebuah kursi di depan kosannya, dapat Asha lihat sosok Hera yang terduduk sembari memeluk kedua lututnya.

"Diantar siapa?" Tanya gadis itu ketika Asha sudah berada di depannya. Hera sempat melirik mobil hitam milik Hanan yang sudah meluncur pergi dari halaman kosan Asha.

"Mas Hanan," jawab Asha. Ia kemudian membuka kunci pintu, dan segera mendorong pintu tersebut hingga terbuka lebar. Keduanya masuk bersamaan.

"Bos lu itu keknya sering banget, deh, nganterin lo pulang," ucap Hera. Gadis itu meletakkan rantang yang sejak tadi ia bawa ke atas meja makan.

"Mana ada. Kadang-kadang doang. Itu juga kalo lagi kepepet, kek sekarang."

"Emang lo gak risih, Sha?"

Asha mengulum bibirnya, "Ya... gimana, ya. Gue sebenarnya juga agak canggung."

Hera menghela nafasnya. "Kalau lo risih atau canggung sama dia, lo bisa tolak setiap dia mau nganterin lo pulang, atau gak jaga jarak gitu."

"Mana bisa gue jaga jarak. Yang ada gak sopan, Ra, karena dia itu bos gue. Lagian tadi juga gue udah nolak waktu dia mau nganterin gue pulang, tapi kalo dipikir-pikir gue juga gak bisa pulang dalam kondisi hujan kek gini. Gak ada ojek, dan lo juga bakalan nunggu lama di depan kalo gue pulang lama."

Setelah ngomong panjang lebar, Asha yang sudah melepakan sweeter dan sepatunya lantas melangkah menuju ke kamarnya. "Lo bikin minum sendiri, ya. Gue mau mandi dulu," katanya yang dibalas anggukan dari Hera.

⚘⚘⚘

Selesai Asha mandi dan menunaikan sholat Isya terlebih dahulu, kini Asha dan Hera tengah menikmati makan malam di ruang tamu kosan Asha. Makanan itu dari Mama-nya Hera, makanya malam-malam begini Hera ke kosan Asha guna mengantar makanan tersebut. Asha tentu saja menerimanya dengan senang hati, karena selepas pulang kerja setidaknya ia tidak capek-capek lagi memasak.

Mama Hera memang sering banget ngasih makanan sama Asha karena mengingat Asha yang hanya tinggal sendiri di kosan. Asha sebenarnya tidak enak juga dikirimi makanan terus, tetapi berhubung Mama Hera ini sayang banget sama Asha, jadinya dia ingin mengurus Asha seperti anaknya sendiri.

Hera juga tidak masalah, sebab ia juga setuju. Apalagi Hera kadang suka khawatir sama pola makan Asha yang serba kekurangan gizi. Maksudnya adalah, Asha ini tidak suka sama makanan yang bermenu sayuran ataupun ikan. Hampir jarang sekali Asha memakan-makanan tersebut. Asha hanya makan tempe-tahu, daging, jenis seafood seperti undang serta sama telor doang.

Aneh memang. Tapi kalo disandingkan dengan Hera, kurang lebih sama saja. Yup, dua gadis itu punya selera makanan yang sama. Hera juga tidak suka makan sayuran dan ikan. Mungkin ada beberapa jenis sayuran dan ikan yang mereka suka, tetapi sangat sedikit. Makanya kenapa Mama Lia---- nama Mamanya Hera sering banget ngurusin Asha karena memang Asha ini punya kesamaan sama Hera. Terlebih Hera ini anak tunggal.

ASMARALOKA | S-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang