chapter 2

7K 172 0
                                    

Sebelum baca klik dulu
Bintangnya
🌟🌟🌟

Tengkyuuuu buat yang udah VOTE
😘😘😘😘😘

Episode 2

"Bagaimana ini? Aku harus mencari uang darimana sebanyak itu?"

Rani terduduk lesu setelah mendengar permintaan keluarga korban yang dia tabrak. Mereka meminta dirinya mengganti rugi sebanyak 80 juta karena korban yang di tabrak olehnya itu mengalami patah tulang di bagian tangan.

"Saya minta uangnya sudah ada dalam seminggu ini."

Rani menatap nanar sosok perempuan yang tak lain istri dari Ikbal, korban yang dia tabrak.

"Tapi Bu... Saya hanya buruh pabrik. Saya tidak punya uang sebanyak itu. Jika ibu tetap ngotot meminta saya untuk tidak mencicilnya, tolong beri saya tambahan waktu. Saya pasti akan bertanggung jawab. Saya janji."

Kokom, istri dari Ikbal makin menatap dirinya penuh amarah, seperti dendam memenuhi hatinya. Rani tahu jika dirinya salah, apalagi tangan adalah anggota tubuh yang sangat diperlukan dalam bekerja. Tapi tangan kiri lah yang terluka, apakah pantas jika Kokom meminta uang sebanyak itu? Bagaimana jika tangan kanan yang terluka? Rani bergidik ketakutan membayangkan uang yang pastinya akan lebih banyak yang mereka minta.

"Baiklah, 3 Minggu. Saya tambahkan waktu menjadi 3 Minggu. Jangan berani coba-coba untuk kabur. Karena KTP mu ada di tangan saya."

"Terimakasih Bu... Terimakasih..."

Rani mengucap syukur saat akhirnya mendapatkan tambahan waktu untuknya memenuhi tanggung jawabnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu Bu. Saya harus segera pulang karena besok saya harus kembali bekerja. Maaf untuk semua kesalahan yang saya perbuat. Semoga pak Ikbal lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali."

Rani berlalu setelah berpamitan pada istri dari korbannya. Dia berjalan gontai ke arah motornya. Walaupun Rani tidak sengaja menabraknya, tapi Rani memang harus bertanggung jawab. Karena Rani tidak ingin masalah yang dia sebabkan malah berlarut-larut.

Apalagi saat Kokom mengancamnya akan membawa masalah tabrakan ini ke polisi. Rani tidak ingin hal itu terjadi. Membayangkan dirinya mendekam di penjara saja sudah membuatnya menggigil hebat, apalagi jika hal itu menjadi kenyataan. Tak mungkin Rani dapat hidup nyaman dengan status mantan narapidana nantinya.

Rani akan berusaha mendapatkan uang entah itu darimana. Entah itu dari menjual ginjalnya ataupun yang lain. Asalkan tidak menjual diri, pasti Rani akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uangnya.

*******

Sudah satu Minggu Rani kesana kemari mencari seseorang yang sanggup membayar 100 juta untuk ginjalnya, tapi tak satupun yang sanggup membayar dengan harga yang dia tawarkan. Setelah nantinya dia memberikan uang 80 juta sebagai biaya ganti rugi terhadap Ikbal, uang sisanya yang 20 juta akan dia pakai untuk biaya hidupnya, yaitu usaha membuka warung di kampungnya. Namun keinginannya sepertinya akan sulit untuk di wujudkan, apalagi Rani tahu jika sekarang ekonomi makin susah. Bahkan banyak karyawan yang bernasib lebih malang darinya karena dipecat dari pekerjaannya.

"Apa aku harus mencari cara lainnya? Tapi apa? Tak ada yang terpikir olehku saat ini selain menjual ginjal."

Seorang pria mendengar keluh kesah seorang gadis yang sedang duduk melamun di depan minimarket. Dia menilik dengan seksama tubuh gadis di depannya. Gadis itu tampak cantik walaupun tidak memakai make-up. Gadis itu juga mempunyai tubuh yang cukup tinggi sekitar 165cm dengan badan yang terbilang sedikit berisi, sangat cocok menjadi kandidat untuk ibu pengganti yang sedang dia cari.

surrogate mother (TAMAT) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang