chapter 9

3.6K 175 3
                                    

Sebelum baca klik dulu
Bintangnya
🌟🌟🌟

Tengkyuuuu buat yang udah VOTE
😘😘😘😘😘

Episode 9

Pagi-pagi sekali Rani sudah bangun. Dia segera membantu sang ayah menyiapkan dagangan nasi kuning dan adonan untuk gorengan.

Setelah cukup lama di dapur, kini Rani tinggal menggoreng makanan terakhir. Beberapa butir telur yang sudah dikocok segera dia tuang ke dalam teflon. Tak menunggu waktu yang lama telur dadar pun sudah matang.

Rani melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 04:30 pagi. Dengan cekatan tangannya mengiris telur dadar itu menjadi sangat kecil.

Setelah semua bahan untuk dagang nasi kuning telah matang, Rani segera membawanya ke depan, ke tempat di mana dia biasanya berjualan.

"Ren, mbak solat dulu, sekalian mau mandi. Kamu bawa makanan yang masih ada di dapur," titah Rani pada sang adik yang baru saja menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Rani meninggalkan sang adik yang akan membantunya membungkus nasi kuning dengan sang ayah yang sedang sibuk membuat gorengan.

10 menit kemudian Rani sudah selesai dengan kewajibannya. Dia melipat mukena yang biasa dia pakai dan menggantungnya di kapstok. Rani melihat si kembar yang masih terlelap. Dia mengganti dulu popok sekali pakai si kembar yang sudah penuh.

Setelah si sulung Regina selesai di ganti popoknya, Rani membawa tubuhnya untuk berbaring dan segera mengeluarkan sumber nutrisi untuk si kembar.

Cukup lama dia menyusui si kembar yang sangat suka dengan makanannya. Dan setelah selesai dengan kedua anaknya, Rani pun kembali ke depan rumah.

Dia segera mengambil kertas nasi dan membantu Rena membungkus pesanan para pelanggan.

Hanya dalam 3 jam, nasi kuning dan gorengan pun ludes terjual.

Rani segera membereskan wadah yang kotor dengan membawanya ke dapur.

Tapi sebelum pekerjaannya selesai, suara tangisan si bungsu terdengar dan tak lama si cikal pun ikut menangis.

Rani segera menghampiri kedua anaknya. Dia meraih dot yang telah diisi ASI miliknya terlebih dahulu pada si bungsu. Dan dia memberikan ASI dari pusatnya langsung pada si cikal.

Sebenarnya Rani sangat kerepotan mengurus kedua buah hatinya tanpa bantuan orang lain. Namun Rani selalu bersyukur karena keluarga kecilnya di berikan kesehatan, hingga dia dapat menikmati indahnya menjadi seorang ibu bagi kedua anaknya. Rani pun tak pernah mengeluh tentang si kembar yang banyak tingkah, dia malah selalu terhibur apalagi jika si kembar sedang berceloteh, sungguh sangat lucu sekaligus menggemaskan.

Setelah selesai memberikan kedua anaknya ASI, Rani pun segera membawanya ke dalam kamar mandi.

Rani mengambil handphonenya dan merekam bagaimana lucunya si kembar yang sedang bermain air. Dia tertawa saat Regina terkena cipratan air karena ulah adiknya, Regis.

"Mbak itu diluar ada tamu. Ganteng banget mbak, bule lagi."

Hampir saja Rani menjatuhkan handphone satu-satunya yang dia miliki, tapi untungnya dia segera menangkapnya.

surrogate mother (TAMAT) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang