Hehe kira2 ada ngak sih? di antara kalian yang Kya cerita di chapter ini 👇
Happy reading
Netra itu begitu intens menatap dua manusia yang tengah asik bercengkrama di bawah pohon akasia, hatinya bergemuruh darahnya mendidih menyaksikan pria yang akhir-akhir ini merusak mood di hari-harinya. Perempuan bernama Rosa yang sejak tadi tidak mengalihkan tatapannya itu masih betah menatap kedua orang yang menjadi objeknya, ekspresinya tidak mudah di tebak kecewa, cemburu, marah juga sedih. Kenapa takdir membawa kisahnya berakhir seperti ini. Tidak ‘belum berakhir ‘ pikirnya Rosa nampak terus memperhatikan sosok laki-laki itu, hubungan mereka memang sudah berakhir dan itu Rosa sendiri yang mengakhiri nya setelah ia tau dan menyaksikan sendiri sang kekasih bermain api di belakangnya dengan berani memeluk mesra perempuan yang tak lain adalah perempuan yang tengah asik tertawa bahagia bersamanya saat ini. Kenapa begitu berat menerima semua yang sudah terjadi, mengingat itu semakin membuatnya bersedih. Tidak mau lebih lama menyaksikan pemandangan yang akan membuatnya semakin sedih Rosa berniat meninggalkan tempat itu, namun sebelum ia benar-benar pergi ia sempatkan untuk menoleh ke arah seseorang yang pernah mengisi relung hatinya lalu tersenyum miris, secepat itukah orang pria itu melupakannya setelah dua tahun mereka lalui, Rosa sempat menitikan air matanya namun segera ia tepis dan meninggalkan tempat itu.
💚💚💚
Rosa menyampirkan tas Selempangnya di lengan kanannya, beruntung kelas hari ini berakhir lebih awal dari jam biasanya karena dosen yang mengajar di kelasnya tiba-tiba ada urusan mendadak, jadi ia bisa memanfkan sisa waktunya untuk beristirahat, dengan langkah yang terlihat buru-buru Rosa melangkah ke arah area parkiran dimana motornya di simpan. Langkah Rosa terhenti saat menemukan sosok yang tengah bersandar di samping motornya siapa lagi kalo bukan mas mantan.
“Bisa minggir ngak? Aku mau pulang.” Rosa dengan malas membuka pembicaraan kerena pria itu menduduki motornya.
“Mau sampai kapan sa? kamu ngindarin aku kaya gini?”
“Aku ngak ngehindar.”
“Tapi kenyataannya ngak seperti yang kamu katakan, kamu pergi setiap liat aku, salah aku apa Sa?” Rosa di buat kesal mendengar ucapan mas mantan di hadapannya, bisa-bisanya ia bertanya salahnya apa, ingin Rasanya Rosa bilang salah kamu selingkuh, tapi makian itu hanya bisa ia teriakan di dalam hati. “Denger ya Rega, di antaraantara kita sudah ngak ada hubungan apa-apa lagi kan? Jadi buat apa aku deket-deket kamu lagi,” ucap Rosa kesal. Jangan lupakan moodnya yang sejak tadi pagi sudah rusak akibat melihat sang mantan tertawa bahagia bersama kekasih barunya, tugas kuliah yang menumpuk di tambah mas mantan dengan tampang tanpa dosanya menghalangi Rosa pulang untuk segera beristirahat. Rega yang paham dengan situasi yang mulai tidak enak melihat ekspresi pujaan hatinya dalam mode senggol bacok. Ia lebih memilih bangkit dari duduknya dan mempersilahkan Rosa menaiki motornya. “bisa minggir nga? kamu ngalangin jalan aku, ga.”
“Sa aku mohon dengerin dulu penjelasan aku, karena selama ini kamu udah salah paham.” Rega nampak tidak putus asa meminta Rosa untuk mendengarkan penjelasannya. “Aku mau pulang, ngantuk, cepetan minggir kalo ngak,aku tabrak nih.” Ancam Rosa. “oke, aku minggir asal kamu mau makan malam sama aku hari ini, aku bakalan jelasin sejelas-jelasnya sama kamu di sana. Aku tunggu kamu jam 7 malem di tempat biasa.” Pinta Rega sedikit berteriak dan memaksa.
“Nanti malem kan? Bukan sekarang?” Rosa memberi isyarat kepada laki-laki di hadapannya untuk segera minggir, dengan senang hati Rega menurutinya meskipun ucapan Rosa terdengar ketus tapi ia mengerti kalo permintaannya di setujui. Baik kalo gitu tugas Rega sekarang mempersiapkan segala sesuatunya untuk denner nanti malam.
💚💚💚
Rosa nampak lesu memasuki kamarnya ia lempar begitu saja tasnya ke atas kasur lalu membiarkan tubuhnya terlentang di atas kasur dengan wajah menatap langit-langit kamarnya setelah itu ia tolehkan tatapannya mengarah ke rak buku yang berjejer di tempatnya dengan rapih. Rosa bangkit dari tidurnya lalu mengambil salah satu buku dari tempatnya lalu memperhatikan Judul buku yang ia buat sendiri Sejarah Mantan buku yang isinya deretan nama mantan yang pernah mengisi relung hatinya 4 tahun belakangan ini. Rosa nampak membaca isi buku dari halaman pertama sembari mendudukkan bokongnya di kursi meja belajarnya. Lima nama mantan tercatat di buku sejarah itu, pertemuan awal jatuh cinta tanggal jadian, tanggal putus bahkan alasan mereka putus pun masuk menjadi catatan sejarah mantan. Dari semua mantan hanya Nama Rega yang belum ia tulis padahal Rega sudah menjadi mantannya, tapi entah kenapa hatinya menolak memasukan nama itu. Haruskah ia mencatat nama Rega di buku sejarah itu, batinnya. Namun Rosa menutup kembali buku itu tanpa mencatat apa pun, mungkin ia akan mendengarkan terlebih dahulu penjelasan Rega nanti malam setelah itu baru ia mengambil keputusan.
💚💚💚
“Harus banget ya, kaya gini?” Tanya Rosa saat ia sampai di tempat biasa mereka bertemu, yang membuat Rosa bertanya tempat itu begitu terlihat berbeda dengan hiasan lampu kelap-kelip sebagai pencahayaannya dan cahaya lilin yang terlihat di atas meja, meskipun terkesan sangat romantis tapi baginya itu hanya membuang-buang waktu saja, sebab ia merasa biasa saja beda halnya saat ia baru saja berpacaran dengan Rega, aahh mengingat kenangan itu hanya membuat hatinya sakit saja.
“Rosa aku tidak tau harus menjelaskannya dari mana ke salahpahaman ini, aku benar-benar tidak ada hubungan apa-apa dengan perempuan itu,” ucap Rega mulai memberi penjelasan. “tidak ada hubungan bagaimana, ga? Jelas-jelas aku liat kamu lagi pelukan sama dia, kamu terlihat dekat dan bahagia akhir-akhir ini sama dia, bahkan sangat dekat, semenjak anak baru yang namanya Angel itu datang ke kampus kita, dan mirisnya aku melihat di depan mata kepala aku sendiri,” ucap Rosa menggebu-gebu. Membahas itu bukan hanya membuat hatinya sakit tetapi juga emosi. “Sekarang aku minta, kamu jauhin aku, ngak usah ganggu aku lagi, hubungan kita sudah berakhir.” Rosa menekankan kata terakhirnya kemudian bangkit berniat meninggalkan Rega seorang diri. Sebelum menyaksikan pujaan hatinya benar-benar pergi Rega ikut bangkit dan mengejar Rosa yang sudah beranjak. Rosa di buat mematung saat lengan kekar tiba-tiba memeluknya dari belakang ingin rasanya ia menolak dan melanjutkan niatnya tetapi tetapi tubuh menghianati hatinya, apalagi pelukan Rega sangat ia rindukan. “Angel itu sepupu aku sa, wajar aku keliatan bahagia deket sama dia, dia sepupu yang pernah aku ceritakan, sekarang dia yatim piatu makanya dia pindah kesini untuk tinggal di rumah dan kuliah sama aku. Mamah ngak tega kalo harus membiarkan ponakannya tinggal seorang diri di Jogja. Kamu harus percaya sama aku sa? Kalo aku cuma sayang dan cinta sama kamu setelah mamah dan Angel sepupu aku, kedekatan aku sama Angel jangan kamu salah artikan. Sudah jadi tanggung jawab aku sebagai Kaka untuk jagain dia.” Jelas Rega panjang lebar. Rosa membalikkan badannya menatap manik mata coklat Rega menelisik lebih dalam mencari sebuah kebohongan dari kata-kata Tega tetapi iya tidak menemukan sedikit pun kebohongan dari ucapannya. Jadi selama ini ia benar-benar salah paham, ia menyimpulkan sesuatu yang ia lihat saja tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu kepada Rega sehingga menyebabkan berakhirnya hubungan mereka.
“Maafin aku ga, hiks..aku udah sangat egois memilih mengakhiri hubungan kita tanpa mendengarkan penjelasan kamu terlebih dahulu,” ucap Rosa di iringi Isak tangis. “Ssttt, jangan menangis ini semua salahku, coba waktu itu aku langsung memperkenalkan Angel sama kamu, pasti tidak akan pernah ada kesalahpahaman seperti ini.” Rega menjeda ucapannya. “Rosa apa kamu masih cinta sama aku?” tanpa ragu Rosa mengangguk. Untuk soal itu ia tidak bisa membohongi dirinya, jujur ia masih sangat cinta dan itu memang ada sejak pertama Rega menyatakannya waktu itu bahkan saat beberapa bulan ia berpisah dari Rega rasa itu tetap bertahan di tempatnya enggan untuk pergi. Rega tiba-tiba berjongkok di hadapan gadisnya dengan satu kotak kecil berwarna merah beludru lalu berkata. “Will you Merry me Rosalia Rahma Adistira” Rosa menutup mulutnya nampak tidak percaya dengan apa yang di lakukan Rega, laki-laki yang berstatus sebagai mantannya melamarnya? Itu sungguh di luar dugaan haruskah ia menerimanya dan menutup rapat buku Sejarah mantan dan menggantinya menjadi judul buku yang lain untuk mencatat kisah bahagia ia bersama Rega nantinya. Rosa menghambur kedalam pelukan Rega sebagai jawaban. Sedangkan Sega tersenyum bahagia akhirnya semua berjalan sesuai rencananya untuk menjadikan Rosa sebagai istrinya.
Selesai...
KAMU SEDANG MEMBACA
Isi Waktu
RandomIni bukan squel cerita Novel yang penuh drama yang berkepanjangan, cerita ini adalah kumpulan Cerita pendek dengan sejuta kisah yang biasa terjadi di sekitar kita atau mungkin yang biasa kita alami. Romance, Humor, Spritual dan tingkah Abshur ada da...