Syctha POV
Aku memijat pangkal hidungnya, seketika menyesal membuat Rachel lumpuh permanen.
Kalau gak pura-pura lumpuh, kan Khun A.A bisa tau kalau yang membunuh Bam itu Rachel! Apa aku santet lagi kakinya sembuh ya? Nanti pas udah dilantai 30 bikin lumpuh lagi??
"Apa yang anda pikirkan itu?"
Ah aku lupa sedang berhadapan dengan si maniak kopi, Hansung Yu. Dia cantik sayang trap.
"Hanya sebuah penyesalan... Jadi kau bilang apa sebelumnya?" Jawabku meminum kopinya.
"Seluruh ujian lantai ini telah dilaksanakan... Tim anda akan kami kirim ke lantai selanjutnya tiga jam sebelum pemberitahuan kelulusan." Ulang perkataan Hansung Yu.
Sebelum kelulusan? Bentar lagi dong!!
"Cepat sekali!! Aku tidak bisa mengucapkan salam perpisahan! Besok aja." Protesku meminta pertambahan waktu.
"Tidak bisa." Tekan Hansung Yu. Sial, dia ini seenaknya saja.
Aku menghela napas, percuma berdebat dengannya. Bikin kita lelah. Emang anggota FUG kampr*t.
"Baiklah, aku akan memberitahu hal ini pada rekan tim ku... Oh dan ingatlah janjimu tuan..." Ucapku meninggalkan ruangannya.
⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜
"Jadi begitu..." Aku mengakhiri pembicaraan tentang naik lantai lebih dulu.
"Kalau begitu kita harus bersiap-siap!" Kalis meninggalkan ku dan Alvaro menuju kamarnya. Sejujurnya kamar paling berantakan itu milik Kalis. Memang menjadi guide harus banyak bawa barang ya? Hwaryun saja tidak.
"Barangku hanyalah yang menempel ditubuhku, kau perlu persiapan juga?" Ucap Alvaro menatapku. Aku hanya menggelengkan kepala. Barangku juga hanya yang menempel ditubuh kok. Soalnya barang lainnya nitip ke Kalis.
"Kita ucapkan salam perpisahan dengan cepat! Aku mau ke Kak Bam dulu!" Aku pergi sambil melaimbaikan tangan ke Alvaro.
Dengan cepat aku pergi ketempat perawatan. Bam disana bersama dengan Rachel yang masih pingsan itu.
Aku membuka kencang pintu masuknya. "Kak!"
Kak Bam terkaget melihatku. Aish, aku sakit hati dia menatap sedih ke arah penipu itu.
"Kakak! Aku akan naik ke lantai selanjutnya!"
"Apa??" Kaget Bam, dia baru saja sedih dengan apa yang diderita Rachel lalu ditambah aku yang adik kembarnya sudah naik lebih dulu.
"Hadiah dari game bonus itu, timku yang memenangkannya... Jadi kata pengawas lantai kami akan diberangkatkan hari ini..." Jelasku dengan raut sedih. Aku belum banyak menghabiskan waktu dengan Kak Bam sebelumnya. Kesal banget!
Kak Bam diam saja, ekspresi wajahnya semakin sedih. Hiks jadi makin imut.
"Kakak susullah aku! Oke? Nanti kita kepuncak menara bersama." Ujarku menghibur Kak Bam, aku berusaha tersenyum walau sebenarnya mau marah karena lihat Rachel mengintip tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! I'm the twin sister [Tower of God]
FanfictionAku bocah nolep yang mati karena kesalahan rekan malaikat! Huh! Aku akan minta kompensasi yang banyak! Dan bersenang-senang dengan kakak kembarku~ HATI-HATI BANYAK TYPO !! Karakter dan alur cerita TOG itu milik SIU Saya hanya meminjam karakternya da...