Episode 7 : Night Jurit Part 3

19 1 0
                                    

TUESDAY, 00:00 AM, GAZEBO

POV : Orang ketiga

Sekarang sudah beberapa kelompok yang sudah berkumpul di gazebo, kira-kira ada 40 kelompok  (Masing-masing 1 kelompok = 6 orang) yang sudah berada di gazebo termasuk kelompok Felicia itu sendiri. Sementara yang sudah bangun hanyalah William. Dengkuran milik Richard sangat keras yang membuat Hendra dan Ivonne terbangun, meski wajahnya masih ngantuk hingga tak bisa membuka kedua mata dengan baik.

Saat Ivonne mau membangkitkan diri, ternyata Felicia masih tertidur di paha Ivonne dengan sangat nyenyak. Sementara Hendra membangunkan Nanda dari tidurnya untuk mempersiapkan diri sebelum sesi nya dimulai.

Hendra, William dan Nanda berada di luar gazebo melakukan pemanasan seperti peregangan otot agar darahnya lancar dan tak kaku. Sementara Felicia dan Richard membangunkan diri dari tidurnya. 

POV : Felicia

"Good Evening Feli Chan." Sapa Ce Ivonne dengan ramah serta memberikan senyuman manis di bangun pagi ku ini.

"Hmmhhhh!!!." Aku mengangkat kedua tanganku dengan badan yang segar serta fresh di badanku.

"Good Evening Ce Ivonne." Sapa balikku.

"Gimana, enak tidurnya?." Tanya Ivonne lagi.

"Iya Ce Enak sekali." Balasku.


Prittt!!!

Suara peluit dari kakak pembina yang menandakan semua peserta harus duduk baris per kelompok dari kelompok 1 di tepi kiri hingga kelompok 20 di tepi kanan. Seperti biasa Ce Ivonne berada di depanku, sedangkan aku di belakang Ce Ivonne, dilalui dari Ko William, Ko Nanda, Ko Richard dan Ko Hendra yang paling belakang.

"Jadi hari ini kalian semua akan berdoa di suatu makam tua di sekelilingnya kita." Ucap Kakak pembina yang membuat semuanya terkejut termasuk aku. Namun kelima teman kelompokku malah merasa tertantang bahkan tak takut sama sekali kecuali Ko William yang juga agak takut.

"Jadi diarah Timur dari gazebo kita ada kuburan China, Sedangkan di arah utara ada kuburan belanda, sedangkan diarah Barat ada kuburan jepang." Ucapnya.

Aku tak menyangka ditengah-tengah gazebo dikelilingi oleh banyak makam makam yang sudah tua sebelum aku bahkan orang tuaku lahir. Aku tak membayangkan betapa angkernya makam-makam yang sudah tua bahkan konon dikatakan makam-makam itu sudah ada sejak sebelum tahun 1945. Dan aku tak sengaja melihat sosok makhluk di makam Belanda bahkan aku berharap tak mengikuti challenge aneh tersebut.

"Lalu kalian semua harus memakai 1 batang lilin per orang, Dan masing-masing kelompok harus memiliki 2 kelompok yakni 1 kelompok ada 3 orang." Ucap kakak pembina.

"Silahkan kalian semua membagi grup dalam waktu 1 menit, dimulai dari sekarang!." Ucapnya.

.

1 Menit kemudian. Ce Ivonne dan Ko Hendra tidak satu tim karena mereka butuh ditemani oleh seorang yang memiliki iman yang tinggi karena Ce Ivonne sebagai putri dari pendeta dan Ko Hendra sebagai Adik dari Biksuni. Ce Ivonne bersama aku dan Ko Richard, sedangkan Ko Hendra bersama Ko Nanda dan Ko William. Sekarang aku dan teman-temanku duduk berbaris untuk menunggu giliran untuk pergi ke 3 makam yang berbeda-beda dan memberikan 1 batang lilin berwarna putih.


POV : Orang Ketiga


"Kelompok 5 A (Ivonne Team) pergi ke makam Utara, sedangkan B (Hendra Team) ke makam Barat." Perintah salah satu panitia sambil menyalakan lilin untuk pesertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Divine Community ( The Curse Of Villa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang