malam pertama

6.3K 37 0
                                    

•dikamar

Naya sedang memainkan handphonenya dan bersandar dikepala kasur dengan memakai lingeri hitam dilapisi outer yg senada yg dikadokan bunda dihari pernikahanya

Sedangkan Alvanska yg baru memasuki kamar tampak kaget ketika melihat musuh bebuyutannya menggunakan pakaian yg sedikit terbuka dihahadapannya. Naya menyadari Alvanska masuk kekamar mereka

"Udah siap diunboxing neng? Siap siap sekolah sambil kesakitan dah lo hahaha" Alvanska tersenyum nafsu melihat Naya

"Paan sih lo anj geli tau ga lo, lagian kalo bunda ga suruh gue pake ini ga bakal gue pake ini" Naya mengkerutkan kepalanya dan menatap geli kepada Alvanska

"Dih awas aja lo" sahut Alvanska yg memasuki kamar mandi

Alvanska pun keluar dari kamar mandi dan hanya melilitkan handuk putih dipinggangkan terlihat sedikit tonjolan dan tentu saja otot yg lumayan kekar

"Om jangan perkosa aku om!!" Gurau Naya, dan melempar bantal disampingnya ke arah Alvanska yg membuat handuk yg dikenakan Alvanska terjatuh

AHHH!!
teriakan Naya membuat Alvanska kaget untung sj kamar itu kedap suara, jadi yg lainnya tdk akan mendengar. Ya, mereka sementara tinggal dirumah orang tua Alvanska esok hari mereka akan pindah kerumah pribadi Alvanska.

"Buset teriakan lo hampir buat tuli tau ga lo" ucap Alvanska yg langsung menutup asetnya

"Al kita pisah kamar aja yaa" pinta Naya kepada Alvanska

"Enak aja ga ada malam pertama dong gue? Lagian bunda ga akan izinin lo pisah kamar" Alvanska menuju wardrobe

Alvanska pun muncul dengan celana pendek diatas lutut dan kaos putih dan mencoba mendekati Naya terlihat naya sedang asik menscroll tiktoknya

"AC lo dingin bgt deh kecilin kek" pintanya kepada Alvanska

"Gausah. Gue yg angetin lo aja ya" Alvanska tersenyum nakal dan mulai merasakan dagunya yg mulai membatu.

"Gila lo Alvanska GILA TAU GA" seru Naya yg mulai takut melihat Alvanska yg mulai nafsu

"Tenang gue main pelan pelan kok" Alvanska pun merangkak keatas kasur dan mendekati Naya. Alvanska mengunci Naya didalam pelukannya, lalu menjilati daun telinga hingga keleher

"Tolong ya gue izinin lo untuk apa apain gue. Tapi jangan tinggi tinggi kalo kasih cupang" bisik Naya yg membuat bulu kuduk Alvanska merinding geli.

"Iya sayang" ucap Alvanska sambil menyingkirkan rambut Naya yg menghalangi muka Naya yg cantik itu.

Cup
satu kecupan mendarat dipipi kanan Naya. Alvanska mulai mulai mengulum bibir Naya yg merah alami itu

"Mmhp sshh umhh Alhh nafashh gue" ucap Naya sambil ingin menjauhkan kepalanya. Alvanska pun memberhentikan ciumannya

"Kenapa? Nafas lo kenapa?" Tanya Alvanska yg mengusap bibir merah Naya

"GUE HAMPIR GA BISA NAFAS TAU GA LO" bentak Naya yg ngos ngosan

"Gatau. Lagian siapa suruh lo ga nafas?"  Alvanska membalas sambil membuka resleting bajunya namun tangan naya menahan "Stop Al besok aja yaa" ucap Naya memelas

"Ga ada. Harus malam ini" ucap Alvanska dengan tegas "Please" ucap Naya memoncongkan sedikit bibirnya

"Huft ya udah oke. Tapi harus cuddle titik"

"Ga." Ucapan yg sangat singkat terlontar dari bibir Naya. Naya melepas outernya dan tersisa sebuah dress polosnya, lalu membelakangi Alvanska yg sudah ada disampingnya. Alvanska menoel noel punggung putih yg ada didepannya

"Nay ayo lah atau mau gue paksa?" Alvanska kecewa dengan balasan Naya

"Ga. Mending lo tidur deh"
"Oh lo nantangin? Semakin lo larang semakin gue lakuin"

Alvanska memeluk Naya dari belakang dan membalikan badan ke bahu kanan Alvanska. Naya yg kaget pun hanya terdiam, Alvanska membuka resleting dress itu yg ada dibelakang dan membukanya dari bawah. Sekarang yg tersisa hanya celana dalam Naya, naya berusaha menutupi payudaranya yg mebludak didada Alvanska

"Uhh tete lu gede jg nay" menatap kearah bawah yg terdapat payudara Naya yg menempel didada bidang Alvanska. Alvanska pun turun sedada Naya dan mulai menghisap niple Naya

"A-ahh mmhh A-lvanhh skahh" desah Naya yg tidak bisa ditahan membuat Alvanska semakin nafsu. Alvanska memilin niple Naya, menariknya, hingga mencubit cubitnya. Alvanska yg gerah pun membuka pakaian dan celana pendeknya. Hingga hanya tersisah celana dalam, dibawah sana rasanya sangat sempit dan kepala adik Alvanska itu pusing

"Nay, berdiri." Perintah Alvanska. Naya pun beranjak dari kasur mereka. Al menunjukan batang yg panjang dan besar itu

"Baru kali ini gue lihat titit real" ucap naya sambil melihat kearah kejantanan Alvanska

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN FOLS AUTORR

ALVANSKA (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang