maaf?

2.1K 9 0
                                    

Sella bermain ponsel Naya ia melihat pesan unknow

Tiba tiba Sella memberikan ponsel Naya kepada Alvanska

"Noh lihat siapa yg salah?" Alvanska membacanya lalu memasukan ponsel Naya disakunya

"Gue udah tau, liat setelah istirahat Bilangin Langit tapi jangan sampai Naya tau" Alvanska membisikan sesuatu ke Sella

"Sel, Cindy dimana?" Tanya Naya

"Boloslah kemana lagi" balas Sella Naya hanya ber oh ria.

Jam istirahat telah usai

Alvanska berbisik kepasa Sella agar Naya diajak kebelakang sekolah. Sedangkan Alvanska menuntun sangat baik Via

"Nay temenin gue ayuk" Sella menarik tangan Naya

"Sel, gue ama Alvanska udah nikah." Ucap Naya yg membuat Sella yakin untuk membawa Naya

Sesampainya Naya dibelakang sekolah dia hanya melihat Alvanska dan Via

"Sel balik kelas yuk, udah bell dari tadi" Naya menarik tangan Sella dengan hati yg terkikis

BUAKKHH!!
Suara pukulan keras dipipi Via dari Alvanska

"A-alvansa? Jahat bgt lo bgst" Via menatap ingin menangis. Naya yg kaget dengan bunyinya membalikan tubuhnya, ia berlari kearah Via

"Siapa suruh lo ganggu istri gue!!!" Alvanska membentak bentak Via

"Al! Stop! LO GA BOLEH GITU KEPEREMPUAN!" Naya membentakan suaranya keras.

"Alvanska? Lo sayang gue kan? Gue perempuan Al. Kalo sampe lo nyakitin perempuan sama aja lo nyakitin gue bangsat!" Naya berdiri mendongak kearah mata Alvansaka. Via tidak menyangka orang yg tadi ia pukul sekarang sedang membantunya

Alvanska menarik tangan Naya

"Untung ada bini gue. Kalo ga lo mati ditangan gue" Alvanska berbicara dan menarik tangan Naya

"Maafin gue, sorry banget!" Al bersujud memohon maaf.

"Sakit Al jujur." Naya menelfon supirnya agar menjemputnya sekolah. Ia menyuruh Sella agat mengambilkan tasnya

"Nay maafin gue please. Gue gitu biar rencananya berhasil, kalo ga gue bunuh tu cewek ditangan gue" Alvanska bersujud, Naya tidak peduli Alvanska menangis menjerit lah.

Sella dan supirnya datang disaat yg tepat.

"Nih tas lo. Hampir mati tau ga lo gue ditanya bu dita" Sella kembali kekelas sedangkan Naya masuk kemobil itu.

Alvanska mengendarai motor besarnya mengikuti mobil itu.

.....

Sesampainya Naya dirumah Alvanska. Ia mengambil semua baju, dllnya ke kamar yg dikususkan untuk tamu. Ia menangis sesegukan. Alvanska mengetuk kamar itu dan berbicara dari luar kamar itu

"Naya? Maafin Alvansaka dong. Jangan gitu sama aku, aku udah jelasin loh" Alvanska bersandar ke pintu

"Al jahat! Al meluk, megang cewe depan Naya!" Naya menangis sesegukan.

"Al buka ya?" Alvanska memegang gagang pintunya.

Alvanska membuka pintu itu pelan pelan, terlihat Naya yg masih menggunakan seragam.

"Ga usah kesini!" Naya berteriak

Alvanska berusah tenang dan menuju Naya. Lalu memeluknya pelan pelan.

"Gausah deket deket!" Naya membentak Alvanska.

"Sayang, maaf ya" Alvanska memeluk Naya erat. Naya menangis semakin deras

"Sayang maafin aku sekali ini aja" Alvanska ikut menangis.

"Aku udah sayang kamu dari lama, dari mama ceritain kamu keaku. Mau kita ga dijodohin aku bakal nikahin kamu" tangisan Alvanska membasahi baju Naya

"Masa bodo lah" Naya melepas pelukan Alvanska dan pindah keujung ranjang

"Maafin Al duluu" Alvanska mengikuti Naya

"Iya, aku maafin. Sesuai janji kamu yg beresin rumah+masakin aku selama 1 bulan" Naya tidak bisa berlama lama marah kepada Alvanska

"Iya, main yuk? Hehe" Alvanska memeluk Naya erat dan mendusel dusel dipayudara Naya

"Tau gitu ga aku maafin tadi" Naya memincingkan matanya

ALVANSKA (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang